Mengenal Lebih Jauh Minuman Khas Kabupaten Banjarnegara

Hani Rustianti
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri
Konten dari Pengguna
8 November 2021 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hani Rustianti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dawet Ayu Banjarnegara (Foto: Hani Rustianti)
zoom-in-whitePerbesar
Dawet Ayu Banjarnegara (Foto: Hani Rustianti)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak tahu Dawet Ayu, minumankhas Kabupaten Banjarnegara ini memiliki rasa yang segar dan manis. Untuk menemukan Dawet Ayu sangatlah mudah dijumpai di Banjarnegara, hampir di penjuru kota terdapat penjual Dawet Ayu. Selain di Kabupaten Banjarnegara, Dawet Ayu mudah ditemukan di pasar-pasar di wilayah Jawa Tengah. Dawet Ayu terbuat dari dawet dan gula aren yang bercampur santan. Para penjual dawet menggunakan pikulan yang memiliki ciri khas tersendiri untuk berjualan. Pikulan tersebut dinamakan angdayu. Di pikulan tersebut, terdapat dua gentong besar yang diletakkan di sebelah kanan dan kiri pikulan. Gentong itu berisi santan dan dawet.
ADVERTISEMENT
Dawet Ayu sudah ada sejak lama yang memiliki sejarah dan asal usul. Ada beberapa versi terhadap sejarah dan asal usul Dawet Ayu. Versi pertama terdapat dari seniman asal Banjarnegara bernama Bono yang menciptakan lagu berjudul “Dawet Ayu Banjarnegara". Lagu tersebut lalu dibawakan oleh grup seni calung dan lawak Banyumas bernama ‘Peang Penjol’ sehingga lagu tersebut terkenal di wilayah Keresidenan Banyumas. Sejak saat itu, masyarakat mengenal dawet yang berasal dari Banjarnegara dengan nama Dawet Ayu. Isi dari lagu tersebut menceritakan seorang adik yang bertanya kepada kakaknya akan pergi piknik ke mana. Lalu kakaknya menjawab bahwa mereka akan pergi piknik ke Banjarnegara dan menikmati Dawet Ayu yang segar, dingin dan manis.
Versi kedua berasal dari Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu, nama Dawet Ayu berasal dari pedagang dawet yang tinggal di Kelurahan Rejasa, Banjarnegara. Pedagang tersebut bernama Munardjo yang memiliki istri cantik sehingga dawetnya disebut Dawet Ayu.
ADVERTISEMENT
Versi ketiga datang dari seniman sastra Ahmad Tohari. Menurut Ahmad Tohari, pada abad 20-an terdapat sebuah keluarga yang berjualan dawet. Keluarga tersebut memiliki wajah yang cantik sehingga sejak saat itu masyakarat menyebut dawetnya dengan Dawet Ayu.
Pikulan Dawet Ayu Banjarnegara (Foto: Hani Rustianti)
Dalam pembuatan Dawet Ayu tidaklah susah. Langkah-langkah untuk membuat Dawet Ayu Banjarnegara antara lain :
Untuk membuat dawet, dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:
Sementara untuk membuat santan Dawet Ayu dibutuhkan:
Jika semua bahan sudah lengkap, selanjutnya masuk ke proses pembuatan. Langkah-langkahnya adalah:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT