Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Akuntansi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
13 September 2023 12:18 WIB
Tulisan dari Muhamad Abdul Malik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang kita sering dengar sebagai UMKM merupakan usaha masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah yang sering kita jumpai di sekeliling kita. UMKM juga merupakan tonggak ekonomi bangsa ini, sebagaimana di dalamnya terdiri dari berbagai jenis usaha seperti halnya pedagang asongan, toko kelontong, warung sembako dan lain-lain. Jika kita lihat sekeliling kita banyak sekali problem yang dialami oleh UMKM kita, salah satunya adalah problem mengenai pembukuan. Jarang sekali kita lihat UMKM kita mencatatkan pembukuan yang rapi, kebanyakan hanya sekedar ditulis di buku kecil baik pemasukan maupun pengeluaran. Bahkan warung tetangga kita saja kebingungan jika ditanya jumlah stok yang dimiliki saat ini.
ADVERTISEMENT
Berikut merupakan rangkuman problematika yang UMKM alami
1.Pembukuan
Pembukuan masih menjadi masalah utama bagi UMKM. Bagaimana tidak, UMKM jarang sekali mendapatkan sosialisasi bahkan pengajaran ataupun edukasi mengenai pentingnya pembukuan. Catatan hutang piutang yang tidak rapi membuat cashflow UMKM menjadi berantakan. Ditambah dengan jumlah stok yang tidak dihitung menjadi problem ketika stok sudah mulai menipis
2.Pembiayaan
UMKM masih sulit untuk mendapatkan pembiayaan dari bank untuk mengembangkan usahanya. Hal ini disebabkan karena banyak UMKM yang tidak melakukan pencatatan maupun pembukuan. UMKM yang tidak melakukan pembukuan akan mempersulit pembiayaan UMKM karena bank akan melakukan review atas kegiatan operasional maupun cashflow UMKM tersebut.
3.Kurangnya penguasaan teknologi
UMKM masih banyak yang menggunakan sistem tradisional yakni melakukan penjualan atau transaksi secara offline. Hal ini disebabkan karena UMKM belum mengikuti perkembangan zaman dimana saat ini UMKM dituntut harus mampu survive dengan para UMKM lainnya yang sudah melek teknologi.
ADVERTISEMENT
Adapun beberapa solusi untuk permasalahan yang sedang dihadapi diantaranya sebagai berikut:
1.Sosialiasi dan edukasi
Sosialisasi sangat penting untuk dilakukan bagi seluruh warga negara, utamanya bagi yang sedang mengenyam pendidikan tinggi. UMKM diarahkan untuk memperbaiki pembukuannya, diberikan pelatihan bagaimana cara melakukan pencatatan, pembukuan sampai perhitungan keuntungan maupun kerugian usahanya. Hal ini menjadi penting karena untuk menentukan masa depan usahanya apakah usahanya memperoleh keuntungan atau kerugian, melakukan kontrol stok barang dagangan maupun pencatatan hutang-piutang dengan pihak lain.
2.Penguasaan Teknologi
Di era 4.0 yang sebentar lagi akan memasuki era 5.0 tentunya UMKM kita tidak boleh ketinggalan zaman. Sekarang sudah ada sistem penjualan secara online seperti halnya shopee, tokopedia dan lain-lain. Adapun jika UMKM tersebut bergerak dibidang makanan dan minuman sudah disediakan platform seperti go food maupun grab food. Untuk sistem pembayaran sekarang banyak platform yang menyediakan scan QR bagi yang tidak membawa cash seperti dana, OVO, Gopay, Shopeepay dan sebagainya. Tentunya hal itu terasa mudah jika UMKM bersedia diberikan pendampingan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
ADVERTISEMENT
Jika UMKM mau maju, poin-poin di atas harus diperhatikan. Karena UMKM lah ujung tombak ekonomi negara ini. Tanpa UMKM maka ekonomi negara ini sedang tidak baik-saja.