Konten dari Pengguna

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Melalui Kerjasama Guru Dan Orangtua

Alvina Handayani
MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
7 November 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alvina Handayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kerja sama Guru dengan Orang tua meningkatkan kualitas pembelajaran siswa (Sumber: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kerja sama Guru dengan Orang tua meningkatkan kualitas pembelajaran siswa (Sumber: Dokumen Pribadi)
Pendidikan merupakan salah satu fondasi penting dalam kehidupan manusia untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang serta mengembangkan potensi manusia, seperti kecerdasan, kepribadian, akhlak, dan juga keterampilan. Pendidikan juga merupakan tanggung jawab bersama antara orangtua, pendidik dan masyarakat. Keterpaduan antara mereka sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Karena dari perpaduan pendidik di sekolah dan di rumah dapat memaksimalkan potensi seorang anak.
ADVERTISEMENT
Salah satu permasalahan di dunia pendidikan yaitu, terjadinya kelonggaran kerjasama antara guru dan orang tua. Guru memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, guru juga berkewajiban untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan potensi serta memberikan penilaian yang objektif.
Guru juga berperan penting sebagai pengelola proses belajar mengajar. Bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menguasai tujuan-tujuan yang harus mereka capai. Merancang kelas yang kondusif juga menjadi salah satu bentuk strategi dalam mendekatkan diri kepada peserta didik. Maka dari itu, dalam pengelolaan kelas yang memuat terkesan, pembelajaran idealnya seperti, fasilitas atau alat, karena setiap kelas membutuhkan fasilitas.
ADVERTISEMENT
Kelas yang besar akan sulit terlaksana kebutuhan pengajaran, contohnya seperti alat mikrofon perlu disediakan sesuai dengan ukuran kelas. Selanjutnya yaitu pembelajaran, dalam proses belajar mengajar guru memastikan kejelasan suara sehingga bisa terdengar dari belakang oleh peserta didik, untuk berinteraksi dengan peserta didik dalam kelas idealnya fokus pada susunan "U" tidak seperti susunan "T", karena hal ini sangat bermanfaat ketika ada interaksi tanya jawab dengan peserta didik.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh guru, seperti meningkatkan kesadaran diri sebagai pendidik, jika pendidik menyadari dengan profesinya sebagai guru pada gilirannya akan meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki. Menunjukkan kepribadian yang stabil, harmonis serta berwibawa. Sikap demikian menghasilkan reaksi serta respon yang positif dari peserta didik. Kurangnya kesadaran peserta didik kepada dirinya terlihat dari sikap emosi yang tidak stabil seperti tersinggung, hal ini tidak akan membuat peserta didik melakukan tindakan yang terpuji.
ADVERTISEMENT
Guru harus berupaya menciptakan kesadaran siswa tentang hak dan kewajibannya, menciptakan saling memahami antara pendidik dan peserta didik. Sikap tulus dari pendidik, pendidik diharapkan bersikap tulus dan ikhlas, maksudnya dalam kegiatan sehari-hari guru bertindak yang sebenarnya tidak berpura-pura, hal ini akan membuat stimulus yang baik bagi peserta didik. Penciptaan suasana pembelajaran social emosional dikelas banyak terpengaruh oleh tindakan seorang pendidik.
Bukan hanya seorang guru orang tua juga sangat berperan penting dalam dunia pendidikan, karena lingkungan dan orang-orang sekitar sangat berpengaruh dengan tumbuh kembangnya seorang anak. Anak juga sebenarnya dilahirkan dengan membawa fitrah beragama yang benar, namun apabila dalam perkembangannya nanti terjadi penyimpangan-penyimpangan dari ajaran agama maka hal itu disebabkan karena kurang kewaspadaan dari kedua orang tua atau para pendidiknya. Oleh karena itu, orangtua wajib memberikan pengawasan terhadap terhadap pengembangan anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Ada bebrapa contoh aspek seperti, mendorong minat belajar seorang anak, menjadi pendengar yang baik, memberikan dukungan serta membantu anak mengatasi stres dan tekanan akademis. Oleh karena itu, guru maupun sekolah harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pihak keluarga ataupun orangtua. Ada beberapa contoh untuk menjalin hubungan baik antara guru dan orangtua siswa diantaranya, pihak sekolah mengundang orangtua siswa untuk hadir pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh pihak sekolah, misalnya kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial lainnya, menginformasikan kepada orangtua siswa tentang keadaan anaknya di sekolah melalui media komunikasi seperti buku penghubung.
Selain itu, guru juga harus menganggap siswa sebagai anaknya sendiri, seperti memahami kondisi anak didik secara objektif, baik fisik maupun psikis, guru juga harus bersifat sabar dan terbuka dalam berkomunikasi, juga menunjukkan semangat dan antusiasme terhadap ilmu pengetahuan. Kualitas pesera didik dapat dilihat dari bagaimana pendidik atau guru tersebut memberikan ilmu pengetahuan kepada siswanya juga bagaimana orangtua peserta didik tersebut lebih mengenali dan membantu anak tersebut didalam dunia pendidikan. Untuk membangun hubungan baik antara guru, dan orangtua dapat dilihat dari cara kita mengenali karakter dan kebutuhan siswa, bersikap sabar dalam dan terbuka dalam berkomunikasi, menunjukkan semangat dan antusiasme terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan hal-hal yang disukai siswa dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Alvina Handayani, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Manajemen Pendidikan.