AUKUS: Strategi Baru AS dan Dampaknya terhadap Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik

Ninda Ramadhani Affiar
Mahasiswa S1 Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
9 Mei 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ninda Ramadhani Affiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kamis, 9 Mei 2024. Foto oleh Lara Jameson dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/kapal-perahu-sekoci-bahtera-8828416/
zoom-in-whitePerbesar
Kamis, 9 Mei 2024. Foto oleh Lara Jameson dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/kapal-perahu-sekoci-bahtera-8828416/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
AUKUS merupakan kerjasama trilateral antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat yang bertujuan untuk menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Kerjasama ini berfokus pada bidang militer dan pengembangan teknologi seperti rudal hipersonik, teknologi kuantum, Artificial Intelligence (AI) dan teknologi bawah air, khususnya pada pembuatan armada kapal selam bertenaga nuklir. Kesepakatan tersebut berisikan bahwa Australia akan mendapatkan pasokan kapal selam bertenaga nuklir dan bantuan pembangunan teknologi. Selain itu, dalam pakta tersebut telah disepakati bahwa Amerika Serikat akan melakukan penambahan personil militer yang akan ditempatkan di pangkalan Amerika Serikat di Australia. Pembentukan kerjasama tersebut memiliki tujuan tersembunyi; AUKUS dibuat untuk melawan pengaruh Tiongkok dan memulihkan pengaruh Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan ini dapat dianggap sebagai suatu bentuk respon atas meningkatnya keagresifan Tiongkok atas Laut China Selatan dan tindakan agresifnya terhadap Taiwan. Sikap agresif Tiongkok mengancam Amerika Serikat, dikarenakan kepentingan strategis yang dimiliki Amerika Serikat di kawasan tersebut. Hal ini juga mencerminkan pergeseran fokus strategis Amerika Serikat, yang beralih ke kawasan Indo-Pasifik setelah penarikan pasukannya dari Afghanistan. Aliansi ini dipandang sebagai komponen kunci dari poros ini, karena memperkuat kehadiran dan kemampuan militer ketiga negara di kawasan ini.
Dalam konteks geopolitik, walaupun AUKUS secara resmi merupakan sebuah kerjasama antara Amerika Serikat, Australia dan Inggris; tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan Amerika Serikat memasok kapal selam bertenaga nuklir kepada Australia berpotensi mengancam stabilitas kawasan dan menyebabkan eskalasi konflik. Selain itu muncul dilema keamanan bahwa AUKUS akan menggulingkan tujuan ASEAN untuk kawasan bebas nuklir dan potensi menyebabkan perlombaan senjata di kawasan Indo-Pasifik. AUKUS pada dasarnya merupakan landasan untuk strategi baru Amerika Serikat di Indo-Pasifik. Aliansi AUKUS terbentuk atas dasar pemikiran Mahan mengenai Sea Power (Kekuatan Laut), yang mana menjelaskan bahwa siapapun yang menguasai lautan, menguasai dunia. Hal ini dikarenakan perbedaan antara akses laut yang luas dan terbuka dan akses darat negara-negara yang mungkin terisolasi dikarenakan kondisi topografi antar negara, daerah konflik dan diskriminasi budaya (negara). Oleh karena itu, berbeda dengan daratan yang terbagi dan tertutup, menguasai lautan yang terbuka dan bebas akan memegang inisiatif strategis.
ADVERTISEMENT
Dalam strateginya untuk mengontrol lautan Indo-Pasifik, ketiga kekuatan dalam AUKUS memposisikan diri secara strategis. Sebagai satu-satunya negara yang terletak menghadap samudra Pasifik dan Atlantik, kemampuan maritim Amerika Serikat yang kuat membuat serangan di daratan Amerika Serikat sulit untuk dicapai. Inggris, didukung oleh Amerika Serikat dan AUKUS, memiliki kemampuan untuk mempertahankan dan mengamankan kepentingan strategisnya di Indo-Pasifik. Dan Australia, yang memiliki letak strategis dengan Samudra Pasifik dan Hindia sebagai penghalang alami dan tempat persembunyian yang ideal untuk kapal selam nuklirnya.
Secara tidak langsung, kesepakatan agar Amerika Serikat dan Inggris memasok Australia kapal selam bertenaga nuklir telah mempengaruhi dinamika strategis Indo-Pasifik. Selain itu, kesepakatan itu dikhawatirkan akan menyebabkan munculnya potensi konflik di kawasan tersebut, mempengaruhi negara-negara di sekitarnya. Saat ini, negara-negara di kawasan Indo-Pasifik secara aktif mengembangkan persenjataan, melakukan latihan militer dan secara aktif membeli persenjataan canggih. Situasi tersebut menimbulkan ketegangan di kawasan, dan berpotensi menyebabkan konflik. Setelah dikerahkan ke Laut Cina Selatan, kapal selam bertenaga nuklir itu bertindak sebagai penghubung penting dalam jaring anti-kapal selam udara, permukaan, dan bawah air yang dirakit oleh AS dan sekutunya, yang memiliki niat untuk menargetkan kapal selam nuklir Tiongkok. Hal ini dapat menimbulkan ancaman terhadap kemampuan pembalasan nuklir Tiongkok, merusak daya tangkal strategis Tiongkok, dan dengan demikian menyabotase keseimbangan strategis yang ada.
ADVERTISEMENT
Sejak awal, negara-negara anggota ASEAN selalu mengadopsi strategi keseimbangan distribusi kekuatan untuk menjaga keamanan kawasan. Akan tetapi, dengan terbentuknya AUKUS, keseimbangan distribusi kekuatan tersebut akan terganggu, yang kemudian akan menyebabkan potensi konflik dan kekacauan di kawasan tersebut. Dibandingkan dengan Uni Eropa, ASEAN memiliki tingkat integrasi keamanan kawasan yang rendah. Negara-negara anggota mengandalkan kapabilitas militernya masing-masing, dibandingkan kapabilitas militer kolektif. Hal ini dikarenakan tujuan ASEAN dibentuk atas dasar kerjasama ekonomi, bukan pertahanan dan keamanan kawasan. Oleh karena itu, dengan dibentuknya AUKUS, ASEAN berpotensi akan jatuh ke dalam bahaya perebutan kekuasaan untuk mempercepat kekuatan militer untuk menyeimbangkan kekuatan.
Pembentukan AUKUS memunculkan berbagai bentuk reaksi dari negara-negara di kawasan tersebut. Walau beberapa menyambut keberadaan aliansi tersebut sebagai suatu langkah untuk menjaga kestabilan kawasan, beberapa mengekspresikan kekhawatiran akan potensial perlombaan senjata dan efek ketidakstabilan kawasan. Termasuk Tiongkok, yang secara aktif menolak aliansi tersebut, memandangnya sebagai suatu bentuk ancaman terhadap pengaruh regionalnya dan potensi resiko perlombaan senjata. Selain itu, munculnya AUKUS dapat meningkatkan persaingan antara negara-negara di kawasan ini menjadi lebih sengit, potensi resiko perlombaan senjata dan konfrontasi antar negara-negara di kawasan dapat mengancam stabilitas dan keamanan regional.
ADVERTISEMENT