Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tokoh Maria sebagai Minoritas di Film Imperfect the Series
28 Desember 2022 17:34 WIB
Tulisan dari Salwa A'yunin'na tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam etnis dengan wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Saat ini adanya sebuah keberagaman bisa ditampilkan dengan mudah untuk ditunjukkan kepada masyarakat melalui media massa. Menurut Christiani (2017) keberadaan etnis Papua di Indonesia dinilai sebagai etnis minoritas. Minoritas yang dimaksud adalah status sosial serta kekuatan politis.
ADVERTISEMENT
Persoalan mayoritas dan minoritas ini selalu muncul dalam masyarakat yang multikultural. Bagaimana etnis Papua digambarkan dalam media massa secara stereotipikal dan beberapa hal tersebut tidak menguntungkan bagi etnis ini. Pentingnya peran media di sini untuk memperkenalkan gambaran dari subjek ke khalayak, namun biasanya penggambaran yang terlihat hanyalah sebagian dari keseluruhan karakteristik etnis sesungguhnya. Sehingga bagian karakteristik yang dimunculkan menjadi bagian yang penting pula untuk dipelajari lebih lanjut.
Imperfect the Series merupakan film dengan bergenre drama komedi yang disutradarai oleh Naya Anindita produksi Starvision Plus dan WeTV merupakan lanjutan dari Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan, series ini memiliki 12 episode. Series ini mengambil latar setahun sebelum film Imperfect dirilis serta series ini menampilkan bagaiman kehidupan empat remaja penghuni kos di kota Jakarta. Keempat tokoh tersebut adalah Neti yang diperankan oleh Kiky Saputri, Endah yang diperankan oleh Neneng Wulandari, Prita yang diperankan oleh Aci Resti, dan Maria diperankan oleh Zsazsa Utari. Mereka masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda. Maria sebagai perempuan beretnis Papua yang merupakan salah satu dari keempat perempuan tersebut dikisahkan untuk beradaptasi serta mengadu nasib dengan kehidupan kota bersama kakaknya karena mereka merantau dari kampung halamannya di Papua.
ADVERTISEMENT
Maria di film ini memberikan kesan komedi saat berinteraksi dengan tokoh lain. Dalam series ini Maria ditampilkan sebagai perempuan yang keras, pemarah, dan kasar. Sifat-sifat ini menampilkan bagaimana stereotipe terhadap orang Papua yang tersebar luas di masyarakat. Stereotipe ini menimbulkan pikiran-pikiran negatif terhadap masyarakat Papua yang sebenarnya masyarakat Papua tidak semuanya seperti itu. Kemajemukan yang terjadi di Indonesia belum sepenuhnya diterima begitu saja oleh masyakat Indonesia karena stereotipe yang berkembang. Interaksi yang dibawakan oleh Maria dengan tokoh lain yang mengandung latar belakang budaya yang berbeda tentunya membuat gelak tawa penonton yang melihat serta menikmati film Imperfect the Series. Hal ini menjadi nilai tambah dalam film serta meningkatkan daya tarik tersendiri untuk dipelajari lebih lanjut mengenai perbedaan yang ada.
ADVERTISEMENT
Berikut ini merupakan beberapa dialog yang ada dalam film series tersebut menurut Prasetyo, Palupi, & Kusumaningru (2022):
Pertama, adegan saat Maria diantarkan oleh kakaknya yang bernama Yoseph ke kos-kosan Bu Ratih. Setelah itu Yoseph memberikan pesan kepada Maria untuk bersikap baik kepada teman kos-kosan, tidak lupa kepada Tuhan, lalu Yoseph memimpin doa pujian agama Katolik. Dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat yang berasal dari Papua beragama Kristen. Warna kulit gelap dan rambut keriting Yoseph dapat diketahui sebagai atribut kultural sebagai identifikasi umum masyarakat Papua.
Kedua, adegan setelah Yoseph mengantarkan Maria lalu pergi meninggalkan kos-kosan. Maria diminta untuk menutup pintu depan kos, namun Maria menutup terlalu bertenaga dan membuat teman kos dan Bu Ratih terkejut. Kemudian Bu Ratih menasihati untuk melakukannya secara perlahan. Melihat hal tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan budaya dan kebiasaan serta perilaku etnis Papua yang bertenaga saat melakukan aktivitas. Masyarakat Jawa yang lebih terbiasa untuk melakukan suatu hal dengan lemah lembut, sehingga perilaku Maria dapat dianggap kasar dan kurang sopan bagi mereka.
ADVERTISEMENT
Terakhir, adegan pada saat Maria menjalani hari pertama bekerja sebagai karyawan di tempat cuci motor. Di mana dia melihat banyaknya air yang terbuang sia-sia dengan jumlah yang sangat banyak untuk mencuci motor-motor yang ada. Maria marah ketika melihat temannya membuang air bekas cucian begitu saja. Hal itu dianggap penghinaan kepadanya karena di kampungnya sulit untuk memperoleh air bersih. Dapat disimpulkan bahwa di Papua air merupakan hal yang sangat berharga untuk didapatkannya dan masyarakat Papua sangat kesulitan untuk mendapatkannya, sehingga mereka sangat menghargai keberadaan air bersih ketika di kota.
Melihat dari beberapa adegan yang ditampilkan dalam film Imperfect the Series ini kita bisa mempelajar banyak hal tentang minoritas, stereotipe, dan lain-lain mengenai etnis Papua. Dengan begitu kita bisa belajar bahwa adanya stereotipe yang ada tidak bisa semata-mata menjadi acuan untuk menilai seseorang karena bagaimanapun pasti akan selalu terdapat karakteristik yang berbeda-beda dari setiap individu yang ada di muka bumi ini.
ADVERTISEMENT
Mari belajar untuk mengenal lebih jauh sebelum pada akhirnya menilai hanya berdasar pada stereotipe atau hal-hal yang belum dibuktikan sendiri. Dengan begitu kita bisa saling menghargai dan menghormati setiap etnis yang ada tanpa membeda-bedakannya.