Konten dari Pengguna

Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkoba pada Orang Terdekat

Lutfia Nuraeni
Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
11 November 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lutfia Nuraeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi deteksi kebenaran (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi deteksi kebenaran (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan kompleks. Sebab, masalah ini tidak hanya mempengaruhi individu yang mengalaminya, tetapi juga berdampak luas pada keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Selaras dengan data global yang dilansir oleh BNN (Badan Narkotika Nasional), jumlah pengguna narkoba saat ini mencapai 296 juta jiwa. Hal ini meningkat 12 juta jiwa dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut mencakup 5,8% dari populasi dunia berusia 15-64 tahun, dengan peningkatan signifikan pada kelompok usia 15-24 tahun. Data ini menunjukkan bahwa deteksi dini penyalahgunaan narkoba, terutama pada orang-orang terdekat, sangat diperlukan untuk mencegah dampak yang lebih besar di lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT

Definisi Deteksi Dini

Deteksi dini merupakan langkah yang dilakukan untuk mengidentifikasi gejala awal kecanduan narkoba guna mencegah masalah yang lebih serius di masa mendatang. Dalam proses ini, terdapat dua aspek utama yang perlu diperhatikan, yaitu perubahan fisik serta perubahan sikap dan perilaku.

1. Perubahan Fisik.

Seseorang yang menggunakan narkoba dapat diamati melalui berbagai perubahan yang mencolok pada tubuh dan penampilan. Dimulai dari tanda-tanda yang terlihat pada area mata, seperti mata yang merah, kelopak mata yang terasa berat, dan pergerakan bola mata yang tidak teratur sehingga sering menggunakan kacamata di waktu yang tidak tepat untuk menutupinya. Kondisi kulit juga mengalami perubahan dengan munculnya corak yang tidak normal dan pucat. Pola bicara dan pengucapan kata-kata menjadi tidak jelas atau terbata-bata. Secara keseluruhan, perkembangan fisik juga ditandai dengan perubahan drastis pada nafsu makan, baik kehilangan selera makan yang menyebabkan penurunan berat badan tidak wajar, atau sebaliknya mengalami peningkatan nafsu makan terutama pada makanan manis. Situasi ini juga dipertegas dalam pengabaian terhadap penampilan pribadi, dimana kebersihan dan kerapihan diri tidak lagi menjadi prioritas. Hal ini mencerminkan dampak buruk narkoba terhadap kesehatan fisik penggunanya.
ADVERTISEMENT

2. Perubahan Sikap dan Perilaku

Seseorang yang menggunakan narkoba dapat ditandai dengan penurunan prestasi akademik atau kinerja pekerjaan, perubahan pola tidur, serta sering bepergian hingga larut malam. Mereka juga cenderung mengisolasi diri, menghabiskan waktu lama di kamar mandi, atau menghindari kontak langsung dengan anggota keluarga. Di sisi lain, berbagai aktivitas mencurigakan bermunculan, seperti menerima telepon dari orang tidak dikenal dan kerap kedatangan tamu misterius. Tidak hanya itu, kebiasaan berbohong semakin meningkat, terutama terkait pengeluaran uang yang tidak wajar. Bahkan, beberapa orang mulai melakukan tindakan kriminal ketika barang-barang berharga di rumahnya berangsur-angsur hilang. Selain itu, perubahan emosi mereka menjadi sangat tidak stabil dan mudah meledak-ledak. Pada akhirnya, segala minat terhadap hobi dan kegiatan yang dahulu disenangi pun perlahan-lahan menghilang.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan

Deteksi dini penyalahgunaan narkoba menjadi langkah krusial mengingat jumlah pengguna narkoba di seluruh dunia telah mencapai 296 juta jiwa dan kelompok usia 15-24 tahun semakin meningkat secara signifikan. Deteksi dini dapat dilakukan dengan memperhatikan dua aspek utama, yaitu perubahan fisik serta perubahan sikap dan perilaku. Perubahan fisik dapat diamati melalui kondisi mata, kulit, pola bicara, nafsu makan, dan penampilan diri yang semakin tidak teratur. Sementara itu, perubahan sikap dan perilaku terlihat dari menurunnya prestasi, gangguan pola tidur, menghindar dari keluarga, aktivitas mencurigakan, ketidakstabilan emosi, dan hilangnya minat terhadap kegiatan yang sebelumnya disenangi. Jadi, pemahaman terhadap tanda-tanda tersebut sangat penting bagi keluarga dan masyarakat untuk melakukan deteksi dini pada orang-orang terdekatnya.
ADVERTISEMENT