Konten dari Pengguna

Arisan Keluarga dalam Pandangan Syariah: Antara Kebersamaan dan Permusuhan

zahwa fatwati jaenudin
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9 Desember 2024 11:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari zahwa fatwati jaenudin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kumpul Keluarga https://safesearch.pixabay.com/users/anemone123-2637160/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=2447163
zoom-in-whitePerbesar
Kumpul Keluarga https://safesearch.pixabay.com/users/anemone123-2637160/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=2447163
ADVERTISEMENT
Arisan keluarga merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial yang banyak dilakukan di Indonesia, di mana sekelompok orang, seringkali terdiri dari anggota keluarga, mengumpulkan uang secara berkala untuk dibagikan secara bergiliran. Meskipun kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan keluarga dan memudahkan pemenuhan kebutuhan, dalam pandangan syariah, setiap kegiatan harus dinilai sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang mengutamakan keadilan, transparansi, dan tidak merugikan pihak manapun. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana arisan keluarga bisa berdampak positif dalam hal kebersamaan atau bahkan menciptakan permusuhan, tergantung pada bagaimana arisan tersebut dijalankan.
ADVERTISEMENT
Kebersamaan dalam Arisan Keluarga
Dalam pandangan syariah, kebersamaan dan saling tolong-menolong adalah nilai yang sangat dianjurkan. Arisan keluarga yang dilaksanakan dengan niat untuk membantu satu sama lain, mempererat hubungan keluarga, dan meringankan beban keuangan bisa menjadi amal jariyah yang bermanfaat. Arisan dapat menjadi cara yang sah untuk berbagi rezeki dan memberikan manfaat langsung bagi setiap anggotanya.
1. Salam dan Kepedulian Sosial
Dalam Islam, saling membantu sesama Muslim adalah bagian dari ibadah. Jika arisan keluarga dilakukan dengan niat untuk membantu anggota keluarga yang membutuhkan, maka itu bisa menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan. Misalnya, uang yang didapatkan dari arisan bisa digunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak keluarga atau membantu anggota keluarga yang kesulitan.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
Ayat ini menunjukkan bahwa membantu sesama dalam kebaikan adalah hal yang sangat dianjurkan. Arisan keluarga yang dilaksanakan dengan niat baik dan untuk tujuan yang mulia dapat menjadi sarana tolong-menolong yang mendatangkan keberkahan.
2. Membangun Kepercayaan dan Keterbukaan
Arisan keluarga yang dikelola dengan cara yang transparan dan adil dapat memperkuat kepercayaan antar anggota keluarga. Setiap peserta tahu bahwa kontribusinya akan digunakan sesuai dengan kesepakatan bersama dan tidak ada pihak yang diuntungkan secara tidak adil.
Permusuhan dalam Arisan Keluarga
Namun, arisan keluarga juga bisa menjadi sumber masalah dan bahkan permusuhan jika tidak dilaksanakan dengan cara yang adil dan sesuai dengan prinsip syariah. Beberapa potensi masalah yang bisa muncul dalam arisan keluarga antara lain:
ADVERTISEMENT
1. Ketidakadilan dan Ketidaktransparanan
Salah satu hal yang paling penting dalam syariah adalah prinsip keadilan. Dalam arisan, jika ada pihak yang merasa diperlakukan tidak adil, misalnya karena sistem undian yang tidak transparan atau pengelolaan yang tidak jujur, maka ini dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan dan bahkan permusuhan. Setiap anggota harus merasa bahwa mereka diperlakukan secara setara dan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Nabi Muhammad SAW Bersabda:
Jika ada pihak yang merasa ditipu atau tidak diperlakukan dengan adil dalam arisan, ini bisa merusak hubungan keluarga dan menciptakan permusuhan.
2. Pertikaian karena Pembagian Uang
Arisan yang melibatkan uang sering kali menjadi sumber masalah jika pembagian dana tidak dilakukan dengan cara yang benar. Misalnya, jika ada salah satu anggota yang merasa lebih berhak mendapatkan uang arisan pada giliran tertentu, atau jika ada yang merasa dirugikan karena cara pengelolaan yang tidak transparan, maka hal ini bisa menyebabkan pertengkaran.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, penting untuk menjaga hati dan tidak saling merugikan. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk menjaga hubungan dengan keluarga dan menghindari segala bentuk konflik yang dapat merusak ukhuwah.
3. Ketidakjelasan Tujuan Arisan
Jika tujuan arisan keluarga hanya untuk mencari keuntungan pribadi, bukan untuk kebersamaan dan kebaikan bersama, maka hal ini bisa menjadi sumber konflik. Ketika arisan hanya menjadi ajang untuk mendapatkan uang tanpa mempertimbangkan niat baik untuk membantu sesama, ini bisa merusak esensi dari kegiatan tersebut.
Prinsip-Prinsip Syariah yang Harus Diperhatikan dalam Arisan Keluarga
Agar arisan keluarga tetap sesuai dengan syariah dan terhindar dari masalah, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
ADVERTISEMENT
1. Transparansi dan Kejujuran:
Pengelolaan arisan harus dilakukan dengan cara yang transparan, jelas, dan adil. Semua peserta harus tahu bagaimana sistem pengundian atau pembagian dana dilakukan.
2. Niat yang Benar:
Arisan harus dilakukan dengan niat untuk membantu dan mempererat hubungan keluarga, bukan untuk tujuan yang mengarah pada keuntungan pribadi atau merugikan orang lain.
3. Tidak Ada Unsur Riba atau Penipuan:
Arisan harus bebas dari unsur riba, bunga, atau transaksi yang tidak sesuai dengan prinsip syariah. Jika ada pihak yang memanfaatkan arisan untuk keuntungan pribadi dengan cara yang tidak adil, maka hal ini harus dihindari.
Kesimpulan
Arisan keluarga dalam pandangan syariah dapat menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan dan saling membantu, asalkan dilaksanakan dengan niat yang benar, kejujuran, dan keadilan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, arisan bisa berpotensi menimbulkan perselisihan dan permusuhan dalam keluarga. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga prinsip-prinsip syariah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan arisan, agar hubungan keluarga tetap harmonis dan penuh berkah.
ADVERTISEMENT