Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mesin Tidak Bisa Menggantikan Peran Guru
27 November 2024 20:34 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari ANIDA PALESTIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digital saat ini mesin dan kecerdasan buatan telah menjadi bagian dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dengan pendidikan saat ini, Namun meskipun teknologi memiliki banyak keuntungan nya tapi peran guru tidak bisa di gantikan dengan teknologi, memang teknologi bisa memberikan kita banyak pengetahuan tapi guru pun memberikan kita banyak pengetahuan dan guru juga memberikan nasihat-nasihat kepada kita agar bisa saling menghormati dan menghargai sesama manusia.
ADVERTISEMENT
Guru juga tidak hanya memberikan materi saja tetapi guru mampu membangun hubungan emosional dengan siswanya dan guru juga bisa memahami kebutuhan siswanya, kelamahan siswanya dan bahkan dari potensi siswanya juga guru bisa mengetahui dan mesin juga mungkin dapat memberikan semua jawaban tetapi tidak bisa memberikan motivasi, menasihati dan tidak ada rasa empati kepada siswa saat di dalam kelas.
Guru memiliki kemampuan untuk menginspirasi siswa melalui pengalaman, cerita dan pendekatan personal yang tidak bisa di tiru oleh mesin, inspirasi ini sering menjadi faktor penting dalam menentukan masa depan siswa dan ini hanya bisa di berikan oleh manusia. Mesin hanya bekerja berdasarkan algoritma tetapi guru bisa menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan dinamika kelas dan kebutuhan individu setiap siswa.
ADVERTISEMENT
Pedidikan bukan hanya transfer pengatahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter, modal, dan nilai-nilai sosial lainnya, dan guru dapat memainkan peran utama dalam mengajarkan kita untuk berkata jujur dan berperilaku sopan santun terhadap sesama, guru juga mengajarkan toleransi dan kerja sama yang mngkin itu sangat sulit di program oleh mesin.
Guru akan mampu menciptakan pengalaman belajarnya secara kreatif, interaktif dan kontekstual, mereka juga dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu tetapi juga tetap mengontrol jalannya proses pembelajaran dan memastikan bahwa setiap siswa tidak hanya belajar tetapi para siswa juga harus bisa berfikir kritis dan inovatif.
Ternyata tekologi menjadi peran utama untuk mendukung guru dan mesikpun mesin tidak bisa menggantikan peran guru tetapi teknologi juga dapat menjadi alat pendukung untuk menambah wawasan. Teknologi dan mesin dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam dunia pendidikan, mereka sangat mampu meningkatkan efisiensi dan menyediakan banyak akses informasi secara luas. Namun, peran guru tetap tidak bisa di gantikan karena mereka adalah pemandu, motivator dan teladan bagi siswa.
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang sejati membuthkan sentuhan manusia yang bisa melibatkan empati dan hubungan emosional dan sesuatu itu tidak dapat di berikan oleh mesin. Oleh karena itu, teknologi seharusnya di lihat sebagai pendukung bukan sebagai pengganti peran guru, dan dalam upaya untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik ke depannya.
Di dalam dunia pendidikan modern mesin dan teknologi harus bisa di posisikan sebagai pendukung bagu guru dan bukan sebagai pengganti guru, teknologi memang menawarkan banyak solusi untuk berbagai macam tantangan pendidikan, akan tetapi memiliki banyak keterbatasan yang signifikan, selain ilmu pengetahuan, pendidikan juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai normadalam kehidupan.
Guru adalah pembawa pesan tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan empati dan tanggung jawab sedangkan mesin tidak memiliki kapasitas untuk memahami atau mengajarkan nilai-nilai tersebut, karena mereka hanya bekerja berdasarkan program dan data tetapi tidak berdasarkan pengalaman.
ADVERTISEMENT
Guru juga sering di hadapkan dengan situasi kompleks yang dapat membutuhkan pendekatan kreatif dan intuitif seperti contohnya, guru harus bisa mengelola konflik antar siswa, memotivasi siswa agar tetap semangat dan tidak gampang menyerah, atau membantu siswa yang yang dengan kebuthan khusus. Mesin tidak memiliki fleksibilitas atau sensitivitas untuk menangani situasi semacam ini.
Mesin bekerja berdasarkan logika dan algoritma tetapi pendidikan sering kali membutuhkan pengalaman yang bisa melibatka intuisi dan empati. Misalnya, seorang guru dapat mengenali siswa yang diam karena menghadapi masalah pribadi, sedangkan mesin tidak akan mampu mendeteksi hal tersebut tanpa data eksplisit.
Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat dan beberapa keuntungannya tetapi ada beberapa tantangan yang harus di perhatikan, yaitu sebaik nya jangan terlalu bergantung pada mesin karena, membuat siswa tidak bisa berfikir kritis dan hanya mengandalkan kepada mesin tanpa mereka berfikir kembali.
ADVERTISEMENT