Ketika Wanita dan Pria Dewasa Takut Menikah?

Juwika Afrita
Mahasiswi Fakultas Dirasatislamiyyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Menulis, tentang Mengabadikan Kebermanfaatan, Penulis 8 Buku Antologi dan Essay Ilmiah
Konten dari Pengguna
11 Februari 2023 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Juwika Afrita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh: Juwika Afrita
Hallo sahabat kumparan…
Semoga dalam keadaan sehat ya!
ADVERTISEMENT
Kali ini aku akan nulis tentang yang ditakuti Wanita dan Pria sebelum menikah, Hehe.
Berangkat dari diri yang masih belum menikah juga, maka aku tertarik menulis hal ini wkwk.
Foto hanya pemanis, Dipotret sendiri oleh Penulis
Menikah sendiri merupakan rangkain syariat dan sunah baginda Rasulullah yang disunahkan untuk umut-umat beliau, namun jika berangkat dari syarat-syarat yang ada pada seorang laki-laki atau Wanita maka hukum menikah bisa menjadi lima yaitu (Wajib, Sunah dilakukan, lebih baik ditinggalkan, makruf dan haram (Fath al-Muin: 44-46) namun demikian teman-teman bisa mencari sendiri turunan dari lima hukum tersebut, syariat pernikahan ini tentunya untuk dijalankan sebagaimana terdapat dalil-dalil dalam al- Qur’an dan beberapa dari Hadist Rasulullah tentang anjuran keutamaan sampai kewajiban menikah, seperti halnya Firman Allah dalam Al-Qur;an surat An-Nisa’ Ayat:1 di bawah ini:
ADVERTISEMENT
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah SWT yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah SWT adalah pengawas atas kamu.” (QS An-Nisa: 1).
Dan masih banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan kewajiban, anjuran, keutamaan dan pentingnya pernikahan, seperti dalam beberapa surat lainnya Q.S Az-Zariyat:49, Q.S Al-Qiyamah: 39, Q.S An-Nur: 32, Q.S An-Nisa:21, Q.S Al-Hujarat:31,Q.S Ar-Rum:21, dan Hadist Nabi berikut:
ADVERTISEMENT
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seseorangmenikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi).
Dan masih banyak lagi hadis tentang anjuran dan keutamaan menikah, namun disini saya ingin memaparkan sebuah framing bahwa dari sedemikian banyak anjuran menikah masih banyak Wanita dan Pria dewasa yang takut menikah, saya akan memaparkan alasan yang biasa mereka lontarkan beberapa sebagai berikut:
1. Alasan Karena Belum Siap Menjadi Kepala Keluarga atau Menjadi seorang Ibu
Hubungan pernikahan merupakan hubungan jangka panjang yang terjadi pada dua gender yang berbeda dalam menjalani siklus kehidupan, tentunya dari hubungan tersebut keduanya akan terlibat dan membagi peran-peran tertentu dalam sebuah rumah tangga, alasan ini kerap menjadi tameng bagi sebagian wanita dan pria yang takut mengikat hubungan pernikahan. Bagi pria yang menunda pernikahan dengan alasan belum siap menjadi kepala keluarga merupakan bukti nyata bahwa pria itu tidak memiliki prinsip dan keinginan mengikat hubungan dalam jangka panjang, karena pernikahan adalah ibadah seumur hidup dan seorang pria yang menikah tentu sangat dipastikan bahwa ia akan mengabil peran sebagai kepala keluarga dalam bahtera kehidupan rumah tangganya kelak. Dan kerap juga kita temui dari sebagian wanita yang menyertai alasan takut menikah karena tidak mau menjadi seorang ibu atau mengurus rumah tangga, padahal peran menjadi ibu sama-sama kita ketahui peran ibu sangat penting dan mulia dalam cara pandang apapun baik agama, sosial dan masyarakat karena dari seorang ibu akan terlahir generasi selanjutnya dan seterusnya begitu.
ADVERTISEMENT
Jadi, untuk pria dan wanita dewasa yang belum menikah memang sebaiknya menerima dan mempelajari bagaimana peran terbaik untuk menjadi kepala keluarga, seorang ayah atau seorang ibu kelaknya. Dan tentunya untuk mempelajari semua itu harus dimulai dari sekarang dari sebelum menikah atau masa-masa penantian jodoh bagi wanita, maka perlu banyak mengikuti kelas atau sekedar menonton video kajian di youtube seperti dengan halnya kita pribadi sangat takut jika nantinya tidak mampu menjadi seorang ibu yang baik maka dari masa-masa ini saya mencoba menonton kajian atau parenting buat anak-anak, kita rekomendasikan video yang biasa kita tonton hehe, karena kita yang belum menikah biasanya mempunyai ketakutan yang sama, maka perlu banyak bekal dan ilmu pengetahuan bukan sekedar halusemata. Berikut link youtube seputar kajian pra nikah, calon istri/suami, atau kajian parentimg
ADVERTISEMENT
(kajian hal-hal yang dilakukan saat ibu hamil https://youtu.be/JGV0ahlE5mU , Tips Melahirkan anak shaleh https://youtu.be/wLhyq7MhfTA , Bagaimana menjadi suami yan baik untuk keluarga https://youtu.be/60pgaC5_SXE , Nasehatbagi para suami https://youtu.be/60pgaC5_SXE , Menyikapi pasangan yang keras kepala https://youtu.be/rc_WnN8_VKI
ini hanya beberapa saja masih banyak lagi kawan, belum juga dari beberapa buku, ini opsi belajar jika malu bertanya kepada orang yang sudah berkeluarga wkwkw, selebihnya bisa cari sendiri saja ya! Saya yang masi mau naik tingkat semester 4 juga sering nonton kajian yang begituan hahaha karena persiapan dan bekalnya tentunya jauh sebelum menikah, semoga dengan ikhtiar yang seperti itu Allah mudahkan untuk dihantarkan ke pada pasangan yang diharapkan terlepas jodoh atau ajal yang duluan menghampiri, tentunya persiapan dan bekal mati juga diutamakan semoga Allah menjaga kita semua.
ADVERTISEMENT
2. Ketakutan jika Kebabasannya diregut
Setelah menjalani hidup remaja yang penuh dengan kebebasan dan mewarnai banyak pengalaman baru, mencoba banyak hal baru dan dengan dunia lajang yang bebas bermain dan berkarir kapan pun dan dimana pun, maka Pria atau Wanita yang takut menikah karena ketakutan inilah yang ia akan merasa diregut kebebasannya, hal inilah yang membuat mereka menggunakan alasan ini untuk selalu menunda menikah, dan juga tentang mereka yang akan tidak nyaman serta menjadi sangat tertekan jika kegiatan yang tadinya bisa dilakukan dengan bebas akan dibatasi atau ada yang mengatur-ngatur tentang kegiatan tersebut.
Maka hal ini, untuk mengatasinya dengan menumbuhkan kesadaran pada individu baik Pria ataupun Wanita tersebut memahami bahwa mereka sudah saatnya memiliki prinsip tentang komitmen dan peran yang akan dijalani dalam sebuah hubungan pernikahan, tentunya jika sudah saling memahami tidak akan ada rasa salimg tertekan atau menganggap kebebasannya dibatasi dalam sebuah hubungan pernikahan. Perasaan seperti ini pasti akan dialami semua Pria dan Wanita tentang membayangkan dia akan dibatasi dalam melakukan hobby dan kebiasaan lainnya. Menurut orang-orang tua yang memotivasi menikah, mereka mengatakan bahwa rumah tangga tidak akan ada perselisihan jika kedua pasangan suami istri itu saling memahami satusatusatusatu sama lain, serta keduanya saling menghargai dan sama-sama menghormati.
ADVERTISEMENT
3. Takut Mendapatkan Mertua yang Pemarah dan Jutek
Alasan penundaan selanjutnya karena takut jika mendapati mertua yang pemarah dan jutek, ini banyak sekali kakak-kakak kita yang curhat mengenai alasan satu ini, menurut mereka ketakutan ini muncul dari banyaknya kasus yang telah terjadi, atau sekedar ke bawa suasana riuh rumah tangga di senetron. Betul, saya pun tak membayangkan jika nantinya mendapatkan mertua yang pemarah dan jutek, pasti akan sangat menyeramkan dan sangat kaku, saya yang mulai memasuki dunia dewasa ini memang sangat sering bertanya pada ibuk-ibuk yang sudah menikah, memang betul kata mereka jika bukan dari mertua pastinya dari ipar tapi mereka mengatakan bahwa dalam bahtera rumah tangga tentunya akan ada ujian baik itu datang dari mertua, ipar, anak atau dari suami kita sendiri untuk menguji kekokohan rumah tangga tersebut, makanya nilai pahala orang yang sudah menikah itu lebih besar dari pada orang yang masih lajang utas mereka dengan mata yang meyakinkan saya, setelah menjelaskan itu ibuk itu menggoda saya “bagaimana nak sudah siap menikah?”, saya yang mendengar itu spontan menggaruk kepala yang tak gatal haha, sambil berkilah “saya ini baru naik tingkat semester 4 buk hihi”. Saya mencoba menyimpulkan terkait hal ini, bahwa sebenarnya tergantung bagaimana kita menyikapi atau pembawaan diri dengan mertua misalkan cieeee, atau ada juga yang bercerita bahwa untuk menarik perhatian mertuanya sampai melakukan hobi-hobi mertuanya atau makanan kesukaan mertuanya, lantas saja saya yang mendengar itu mengangguk seolah dapat ide untuk nantinya merayu mertua nantinya hahaaha, sambil membantin ternyata dengar cerita ibuk-ibuk ini bermanfaat juga untuk masa depan nanti nih wkwk. Jadi gitu ya kawan, wkwkwk.
ADVERTISEMENT
4. Takut Jika Belum Mampu Memenuhi Nafkah daan Kebutuhan Keluarga
Alasan ini tentunya pada sering dibicarakan oleh Pria dewasa karena peran dari suami nanti salah satunya memenuhi kebutuhan keluarga. Sangat wajar jika seorang Pria dewasa takut menikah dikarenakan alasan ini, karena itu juga menjadi tanda bahwa dia Pria yang bertanggung jawab jika sudah menikah nantinya. Perbincangan Ayah saya dengan teman-temannya dalam ikhtiar mencari berbagai lowongan pekerjaan sangat sering saya dengar dari dalam kamar, sebagian dari mereka bercerita tentang kepayahan dalam memenuhi kebutuhan hidup di zaman yang serba mahal dan semuanya perlu benda yang orang sebut uang itu, untuk bertransanksi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari itu saya mulai memutar memori saya semenjak usia yang sangat kecil sampai usia yang mulai beranjak dewasa ini sering melihat banyaknya ikhtiar ayah dalam mencari nafkah, mulai dari berdagang, menjadi sales, pembuat kerajinan, tokoh masyarakat, ketua dari koperasi masyarakat, menjadi ketau dari komunitas pembibitan karet, dan sekarang fokus menggarap kebun sendiri. Dari semua itu saya melihat dan mengambil pelajaran bahwa jika ada Pria dewasa takut menikah karena alasan takut jika tidak mampu menafkahi atau tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari maka yang harus digiatkan lagi ikhtiar nya dalam bekerja dan terus berusaha, karena orang yang merasa dipunggungnya ada tanggung jawab akan mencari berbagai solusi dan ikhtiar dalam berusaha, orang bijak pernah perkata tetaplah bekerja walau gaji mu pas pasan, jangan sampai kau berhenti bekerja.
ADVERTISEMENT
5.Fokus Mengejar Karir Katanya
Kebanyakan dari Pria dan Wanita dewasa yang menunda pernikahan adalah karena katanya fokus ingin meniti karir dan banyak mengejar beberapa hal, atau tertantang dalam posisi tertentu dalam perusahaan atau perkantoran, hal itu membuat kebanyakan dari mereka menunda pernikahan. Tapi sayangnya, kebanyakan dari mereka banyak mengaku menyesal karena umuryang sudah terlalu tua, selai masalah umur ternyata ada fakta banwa jika seorang wanita atau pria yang sudah memiliki karir yang mapan maka mereka cendrung sangat berekspetasi tinggi terhadap pasangannya kelak sehingga boleh dikata orang-orang mereka menjadi sangat pemilih akhirnya ada yang sampai sekarang masih membujang atau menggadis curhat dari beberapa ibu mereka kepada saya waktu itu hihi, ibu mereka mengaku sangat menyesali keputusan anaknya itu karena usia ibu itu yang sudah sangat sepuh tapi masih belum mendapatkan menantu tapi dia bersyukur memiliki ibu yang tidak mengekang atau menjodohkannya wkwk, ada banyak kasus yang mengadu kepada saya begitu.
ADVERTISEMENT
6.Sudah Melakukan Banyak Ikhtiar Tapi Jodoh itu Saja yang gak pernah Cocok, ketus beberapa dari mereka yang sempat memberi pengakuan pada saat diwawancarai
Tidak sedikit dari mereka yang mengeluhkan prihal ini, memang urusan jodoh adalah prihal yang menajdi takdir tapi menurut ku mungkin saja Allah menginginkan orang yang terbait untuk suatu hari yang telah ditentukan, tetap husnudzon kepada Allah itu vitamin yang mengobati kesedihan dan membuat diri menjadi tenang loh. Tetaplah ikhtiar, jika pun mati sementara belum bertemu jodoh dan menjaga diri dari perbuatan zina dan menjaga kehormatan dia mati dalam keadaan berjihad kepada Allah, pernah dengar hadisnya kan?
Okeyy teman-teman, itu beberapa hal terkait alasan yang sering kita dengar dari Pria atau Wanita yang takut atau menunda-nunda pernikahannya, saran dan kritik sangat diperkenankan bagi pembaca terimakasih telah meluangkan waktu membaca hehe.
ADVERTISEMENT