Konten dari Pengguna

Kelelahan Sosial: Mengapa Interaksi Sosial Membuat Kita Kehabisan Energi?

Ajeng Wiko Rimadani
Mahasiswa Univeraitas Amikom Purwokerto
10 September 2024 9:52 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Wiko Rimadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : istockphoto.com
ADVERTISEMENT
Bertemu dengan banyak orang, baik dalam lingkungan sosial maupun profesional, sering kali membutuhkan energi mental dan emosional yang besar. Meskipun bagi sebagian orang interaksi sosial bisa terasa menyenangkan dan menyegarkan, bagi yang lain, pengalaman ini dapat menguras energi, meninggalkan rasa lelah baik secara fisik maupun mental. Fenomena ini disebut sebagai “social burnout” atau kelelahan sosial, dan seringkali dialami oleh orang-orang dengan kepribadian tertentu atau dalam kondisi tertentu.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Kelelahan Sosial?
Kelelahan sosial terjadi ketika seseorang merasa terkuras setelah terlibat dalam interaksi sosial yang intens atau berkepanjangan. Hal ini bisa dialami oleh siapa saja, namun lebih umum terjadi pada mereka yang cenderung introvert atau memiliki kecenderungan untuk lebih sensitif terhadap rangsangan eksternal. Bagi orang-orang dengan sifat ini, berinteraksi dengan banyak orang, terutama dalam situasi yang penuh tekanan atau memerlukan banyak percakapan, dapat memicu kelelahan fisik dan mental yang lebih cepat.
Perbedaan Antara Introvert dan Ekstrovert dalam Interaksi Sosial
Menurut teori psikologi Carl Jung, introvert dan ekstrovert memiliki cara yang berbeda dalam mengisi ulang energi. Orang ekstrovert merasa bersemangat setelah berkumpul dengan orang lain dan memperoleh energi dari interaksi sosial. Sebaliknya, orang introvert cenderung merasa kehabisan energi setelah interaksi sosial, terutama yang memerlukan intensitas emosional, dan membutuhkan waktu sendirian untuk pulih.
ADVERTISEMENT
Penyebab Kehabisan Energi Setelah Bertemu Banyak Orang
1. Overstimulasi Mental dan Emosional
Setiap interaksi sosial melibatkan proses kognitif yang kompleks. Kita tidak hanya harus mendengarkan, berbicara, dan merespons, tetapi juga membaca isyarat non-verbal, meresapi emosi orang lain, dan menyesuaikan perilaku kita. Semua ini membutuhkan banyak energi mental. Jika interaksi berlangsung lama atau melibatkan banyak orang, otak kita bisa menjadi overstimulasi, menyebabkan rasa lelah yang mendalam.
2. Tekanan untuk Berperforma
Dalam banyak pertemuan sosial, ada tekanan yang tidak disadari untuk berperforma atau menunjukkan citra tertentu. Tekanan ini bisa datang dari ekspektasi sosial, seperti harus bersikap ramah, humoris, atau pintar, yang sering kali membutuhkan usaha ekstra. Situasi semacam ini membuat seseorang terus-menerus menyesuaikan perilaku dan menjaga tampilan diri, yang lama-kelamaan bisa melelahkan secara emosional.
ADVERTISEMENT
3. Empati yang Berlebihan
Orang dengan tingkat empati tinggi sering merasa lelah setelah berinteraksi dengan banyak orang karena mereka secara tidak sadar menyerap emosi dan masalah orang lain. Empati adalah kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, tetapi ketika ini terjadi dalam jumlah besar atau dalam waktu yang lama, empati bisa menjadi faktor utama kelelahan. Mereka yang sangat peka terhadap lingkungan sosial sering merasa kewalahan setelah berinteraksi dengan banyak individu yang membawa emosi atau cerita berbeda.
4. Keterbatasan Batas Diri
Sering kali, orang yang mengalami kelelahan sosial merasa sulit untuk menetapkan batas-batas pribadi. Mereka mungkin merasa terdorong untuk terus terlibat dalam percakapan atau kegiatan sosial, meskipun sebenarnya tubuh dan pikiran mereka sudah memberikan sinyal untuk berhenti. Ketidakmampuan untuk menarik diri atau mengatakan “tidak” pada interaksi sosial juga dapat mempercepat kelelahan.
ADVERTISEMENT
5. Stimulus Lingkungan yang Berlebihan
Kehadiran di tempat ramai, seperti pesta, konferensi, atau pertemuan besar, sering kali melibatkan banyak stimulus: suara, cahaya, dan gerakan. Bagi beberapa orang, terutama yang sensitif terhadap rangsangan ini, lingkungan yang sibuk dan ramai dapat menyebabkan kelelahan mental lebih cepat dibandingkan dengan lingkungan yang lebih tenang.
Dampak Kehabisan Energi Setelah Interaksi Sosial
1. Kelelahan Fisik
Ketika energi mental terkuras, tubuh sering merespons dengan rasa lelah fisik. Hal ini terjadi karena otak mengatur banyak fungsi tubuh, termasuk tingkat energi fisik. Setelah interaksi sosial yang panjang, seseorang mungkin merasa membutuhkan tidur atau istirahat yang lebih panjang untuk memulihkan diri.
2. Kesulitan Berkonsentrasi
Rasa lelah setelah berinteraksi sosial bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi pada tugas-tugas lain. Ini adalah hasil dari otak yang terlalu bekerja keras dalam waktu singkat, yang membutuhkan waktu untuk pulih dan kembali bekerja dengan efektif.
ADVERTISEMENT
3. Kehilangan Minat pada Aktivitas Sosial
Dalam jangka panjang, sering mengalami kelelahan sosial bisa membuat seseorang menarik diri dari aktivitas sosial secara keseluruhan. Mereka mungkin merasa cemas atau takut sebelum pertemuan sosial berikutnya, mengingat betapa melelahkannya pengalaman sebelumnya.
4. Penurunan Kesehatan Mental
Kehabisan energi sosial yang terus-menerus bisa berdampak pada kesehatan mental secara keseluruhan. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko kecemasan sosial, depresi, atau perasaan terisolasi, terutama jika seseorang merasa tidak memiliki kesempatan untuk mengisi ulang energinya dengan cara yang efektif.
Cara Mengatasi Kelelahan Sosial
1. Mengenali Batas Diri
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah kelelahan sosial adalah dengan mengenali batas-batas pribadi dan tidak ragu untuk menolak undangan atau keluar dari situasi sosial ketika sudah merasa lelah. Menyadari kapan tubuh dan pikiran mulai merasa terkuras dapat membantu mencegah kelelahan yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
2. Mengambil Waktu untuk Diri Sendiri
Setelah interaksi sosial yang intens, penting untuk memberikan waktu bagi diri sendiri untuk pulih. Ini bisa berupa waktu sendirian di rumah, jalan-jalan santai di alam, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan tanpa gangguan eksternal.
3. Membangun Ruang Sosial yang Sehat
Mengelilingi diri dengan orang-orang yang menghargai batasan dan kenyamanan seseorang juga sangat penting. Lingkungan sosial yang mendukung akan membantu seseorang merasa lebih nyaman dan tidak terlalu terkuras dalam interaksi sosial.
4. Latihan Relaksasi dan Mindfulness
Latihan seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness dapat membantu seseorang pulih dari kelelahan sosial dengan lebih cepat. Teknik ini membantu meredakan ketegangan mental dan emosional, serta memungkinkan tubuh dan pikiran untuk kembali berfungsi optimal.
ADVERTISEMENT