Konten dari Pengguna

Ketika Kita Mengabaikan Diri Sendiri untuk Menghargai Perasaan Orang Lain

Ajeng Wiko Rimadani
Mahasiswa Univeraitas Amikom Purwokerto
13 September 2024 13:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Wiko Rimadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : istockphoto.com
ADVERTISEMENT
Sering kali kita mendapati diri kita berada dalam situasi di mana kita merasa kurang dihargai oleh orang lain. Fenomena ini bisa sangat membingungkan, terutama ketika kita lebih mementingkan perasaan orang lain dibandingkan dengan perasaan kita sendiri. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi mengapa hal ini terjadi, dampaknya terhadap kesehatan mental kita, dan bagaimana cara mengatasi kebiasaan ini.
ADVERTISEMENT
1. Mengapa Kita Membiarkan Diri Tidak Dihargai
Kepedulian Berlebihan: Banyak orang memiliki kecenderungan untuk memprioritaskan perasaan orang lain karena rasa empati yang tinggi. Mereka mungkin merasa bahwa menjaga perasaan orang lain adalah cara untuk menjaga hubungan dan menciptakan harmoni sosial. Ini sering kali berasal dari keinginan untuk disukai atau takut mengecewakan orang lain.
Rasa Tidak Aman: Kadang-kadang, ketidakmampuan untuk menegaskan diri juga bisa berasal dari rasa tidak aman. Individu mungkin merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan penghargaan atau perhatian dan bahwa kebutuhan mereka kurang penting dibandingkan dengan orang lain.
Pengaruh Lingkungan: Lingkungan keluarga atau sosial dapat membentuk cara seseorang memperlakukan diri mereka. Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan di mana kepentingan pribadi sering diabaikan untuk kepentingan orang lain, mereka mungkin cenderung meneruskan pola tersebut ke dalam hubungan mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
2. Dampak Terhadap Kesehatan Mental
Rasa Ketidakpuasan: Terus-menerus mengabaikan kebutuhan dan perasaan sendiri dapat menyebabkan rasa ketidakpuasan dan frustrasi. Ketika kebutuhan pribadi diabaikan, ini bisa mengakibatkan perasaan tidak dihargai dan direndahkan.
Stres dan Kecemasan: Membiarkan diri tidak dihargai juga dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. Ketidakmampuan untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau kebutuhan sering kali membuat seseorang merasa tertekan.
Kesehatan Emosional yang Buruk: Jika perasaan kita terus menerus diabaikan, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan emosional kita secara keseluruhan. Kita mungkin mengalami perasaan putus asa, kesedihan, atau bahkan depresi jika tidak ada perbaikan dalam pola perilaku ini.
3. Mengatasi Kebiasaan Ini
Mengidentifikasi Kebutuhan Pribadi: Langkah pertama untuk mengatasi kebiasaan ini adalah dengan menyadari dan mengidentifikasi kebutuhan dan perasaan pribadi kita. Ini melibatkan refleksi diri dan pemahaman tentang apa yang kita butuhkan untuk merasa dihargai.
ADVERTISEMENT
Berlatih Assertiveness: Belajar untuk menyatakan kebutuhan dan batasan dengan jelas dan tegas adalah kunci. Teknik assertiveness membantu kita untuk mengungkapkan perasaan tanpa merasa bersalah atau takut mengecewakan orang lain.
Menetapkan Batasan: Menetapkan batasan yang sehat adalah penting dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan kita dan kepentingan orang lain. Ini termasuk menghindari situasi yang membuat kita merasa tidak dihargai dan belajar untuk mengatakan “tidak” ketika diperlukan.
Mencari Dukungan: Berbicara dengan teman dekat, keluarga, atau seorang profesional bisa membantu dalam mengatasi perasaan ini. Dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan perspektif baru dan membantu kita merasa lebih dihargai.
Self-Care: Merawat diri sendiri secara fisik dan emosional sangat penting. Meluangkan waktu untuk aktivitas yang kita nikmati dan menjaga kesehatan mental dapat membantu mengurangi perasaan ketidakberdayaan.
ADVERTISEMENT