Konten dari Pengguna

Merasa Tidak Diinginkan: Mengapa Aku Merasa Tidak Pantas?

Ajeng Wiko Rimadani
Mahasiswa Univeraitas Amikom Purwokerto
4 Oktober 2024 15:02 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Wiko Rimadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : istockphoto.com
ADVERTISEMENT
Perasaan menjadi beban atau kesalahan dalam hidup orang lain adalah emosi yang sangat berat dan menyakitkan. Seringkali, ini terjadi ketika seseorang mengalami masa-masa sulit secara emosional, menghadapi kritik terus-menerus, atau merasa tidak dihargai oleh orang-orang di sekitarnya. Untuk memahami perasaan ini, kita perlu melihat beberapa faktor yang mungkin mempengaruhinya serta bagaimana cara merespons dan merawat kesehatan mental di tengah pengalaman tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Asal Mula Perasaan Ini
Perasaan seperti “aku adalah kesalahan dalam hidup orang lain” sering kali berakar dari pengalaman-pengalaman hidup yang membentuk pandangan negatif tentang diri sendiri. Beberapa penyebab umum meliputi:
• Pengalaman Masa Kecil: Orang yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan kritik, kontrol berlebihan, atau bahkan pengabaian bisa merasa tidak berharga di mata orang lain. Trauma masa kecil ini dapat terbawa hingga dewasa, mempengaruhi bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri.
• Kritik Berlebihan: Terlalu sering menerima kritik dari orang lain, baik itu keluarga, teman, atau lingkungan kerja, dapat menumbuhkan keyakinan bahwa segala tindakan atau kehadiran kita adalah salah. Kritik yang tidak membangun sering kali bisa mengikis rasa percaya diri.
ADVERTISEMENT
• Perfeksionisme dan Harapan yang Tinggi: Ketika seseorang menetapkan standar yang sangat tinggi untuk dirinya sendiri dan merasa tidak pernah cukup memenuhi ekspektasi, rasa bersalah dan ketidakpuasan diri bisa tumbuh. Ini bisa membuat seseorang merasa bahwa keberadaannya justru membuat hidup orang lain menjadi lebih sulit.
• Rasa Tidak Cukup: Rasa tidak cukup sering muncul dari perbandingan sosial yang tidak sehat. Melihat orang lain tampaknya hidup lebih sukses, bahagia, atau dihargai bisa membuat seseorang merasa kecil dan tidak layak. Ini bisa memperkuat keyakinan bahwa “aku hanyalah kesalahan di hidup mereka.”
2. Dampak Emosional
Perasaan seperti ini dapat berdampak besar pada kesejahteraan emosional dan mental. Berikut adalah beberapa dampak umum:
• Rasa Rendah Diri: Keyakinan bahwa diri sendiri adalah kesalahan dapat menyebabkan harga diri yang rendah. Seseorang mungkin mulai meragukan nilai pribadinya dan berhenti melihat kebaikan atau kelebihan yang ada pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
• Depresi dan Kecemasan: Pikiran negatif yang berulang dapat berujung pada kondisi depresi atau kecemasan. Depresi sering kali membuat seseorang merasa kosong, kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, dan merasa bahwa dunia akan lebih baik tanpa kehadiran dirinya.
• Isolasi Sosial: Merasa bahwa kehadiran diri membawa dampak buruk bagi orang lain dapat membuat seseorang menarik diri dari hubungan sosial. Mereka mungkin merasa tidak layak untuk berada di dekat orang lain dan memilih untuk menjauh atau menyendiri.
• Mencari Pembenaran Diri Melalui Orang Lain: Seseorang mungkin terobsesi dengan mencari validasi dari orang lain sebagai upaya untuk membuktikan bahwa dirinya tidak seburuk yang dipikirkan. Namun, kebutuhan yang berlebihan akan validasi bisa semakin memperkuat perasaan tidak berharga jika validasi itu tidak datang.
ADVERTISEMENT
3. Mengapa Perasaan Ini Tidak Sepenuhnya Benar
Penting untuk dipahami bahwa perasaan ini, meskipun sangat nyata, sering kali tidak mencerminkan kenyataan sepenuhnya. Ada beberapa alasan mengapa perasaan tersebut bisa menjadi jebakan mental:
• Persepsi yang Terbatas: Saat kita merasa sangat buruk tentang diri sendiri, kita cenderung hanya fokus pada kekurangan dan kesalahan yang pernah kita buat. Kita mengabaikan segala kontribusi positif yang telah kita berikan kepada orang lain. Kelebihan dan kebaikan sering kali terhapus oleh penilaian diri yang terlalu keras.
• Overgeneralisasi: Menganggap bahwa seluruh keberadaan kita adalah kesalahan adalah bentuk overgeneralisasi. Satu atau dua kejadian yang buruk mungkin terjadi, tetapi itu tidak berarti bahwa segala hal tentang kita adalah salah.
ADVERTISEMENT
• Pengaruh Faktor Luar: Sering kali, orang lain mungkin bereaksi negatif bukan karena kesalahan kita, melainkan karena mereka sendiri sedang mengalami masalah atau kesulitan. Memahami bahwa tidak semua hal tentang orang lain adalah tanggung jawab kita bisa membantu meredakan beban perasaan tersebut.
4. Cara Mengatasi dan Menemukan Jalan Keluar
Meski perasaan ini terasa sangat nyata, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mulai menyembuhkan diri dan melihat kehidupan dari sudut pandang yang lebih sehat:
• Mengenali Pola Pikir Negatif: Langkah pertama adalah menyadari pola pikir negatif yang terus berulang. Setiap kali merasa bahwa diri adalah kesalahan, coba tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini benar? Apakah ada bukti kuat bahwa kehadiranku selalu salah bagi orang lain?”
ADVERTISEMENT
• Belajar Menerima Diri: Menerima bahwa kita adalah manusia dengan kekurangan dan kelebihan adalah kunci untuk memperbaiki pandangan tentang diri. Tidak ada manusia yang sempurna, dan kita semua pernah membuat kesalahan. Namun, ini tidak berarti seluruh diri kita adalah kesalahan.
• Mencari Dukungan: Membicarakan perasaan ini dengan orang-orang yang dipercaya atau bahkan dengan seorang profesional kesehatan mental dapat sangat membantu. Mereka bisa memberikan perspektif dari luar dan membantu mengubah cara berpikir yang terlalu keras pada diri sendiri.
• Mencatat Prestasi dan Kebaikan: Sering kali kita melupakan hal-hal baik yang telah kita lakukan. Cobalah mencatat setiap kali berhasil melakukan sesuatu yang positif, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Ini dapat membantu membangun kembali keyakinan bahwa keberadaan kita juga membawa manfaat.
ADVERTISEMENT
• Meditasi dan Mindfulness: Teknik-teknik seperti meditasi atau mindfulness dapat membantu seseorang untuk fokus pada momen saat ini dan mengurangi kecenderungan untuk terjebak dalam pola pikir negatif yang berulang.
5. Menyadari Bahwa Kamu Penting
Terakhir, penting untuk mengingat bahwa perasaan ini hanyalah bagian dari pengalaman manusia yang lebih besar. Semua orang, pada suatu titik dalam hidupnya, pernah merasa ragu atau tidak berharga. Namun, kenyataannya adalah bahwa setiap individu memiliki dampak unik dan berharga dalam kehidupan orang lain. Kita tidak harus sempurna untuk dicintai, dihargai, atau layak untuk ada di dunia ini.
Dalam proses penyembuhan, ingatlah bahwa perasaan adalah hal yang datang dan pergi. Meski saat ini perasaan seperti “aku adalah kesalahan dalam hidup semua orang” terasa begitu kuat, itu bukanlah gambaran final dari dirimu atau nilai keberadaanmu. Teruslah merawat diri, mencari dukungan, dan perlahan-lahan menemukan kembali rasa percaya diri yang mungkin hilang.
ADVERTISEMENT
Perasaan menjadi “kesalahan” adalah perasaan yang sangat menyakitkan, namun dengan pemahaman dan upaya untuk menyembuhkan diri, kamu bisa mulai melihat bahwa kehadiranmu adalah sesuatu yang berharga dan layak untuk dihargai.