Konten dari Pengguna

Perfeksionisme Vs Memahami Diri: Berhenti Terlalu Keras pada Diri Sendiri!

Ajeng Wiko Rimadani
Mahasiswa Univeraitas Amikom Purwokerto
19 September 2024 16:18 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ajeng Wiko Rimadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : istockphoto.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak dari kita sering kali merasa bahwa kita harus memenuhi standar yang sangat tinggi, baik dalam pekerjaan, hubungan, maupun dalam kehidupan pribadi. Ketika kita menetapkan ekspektasi yang sangat tinggi untuk diri kita sendiri, kita mungkin cenderung menjadi sangat keras pada diri kita sendiri jika tidak mencapai tujuan tersebut. Perasaan ini sering kali disertai dengan kritik diri yang tajam, stres, dan bahkan rasa gagal yang mendalam. Artikel ini akan membahas mengapa kita cenderung keras pada diri sendiri, dampaknya, dan bagaimana mengelolanya dengan cara yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Mengapa Kita Terlalu Keras pada Diri Sendiri?
1. Standar yang Tidak Realistis
Kita sering kali menetapkan standar yang tidak realistis untuk diri sendiri. Keinginan untuk mencapai kesempurnaan dalam berbagai aspek kehidupan bisa membuat kita merasa bahwa setiap kekurangan adalah kegagalan besar. Standar yang terlalu tinggi sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan dapat menyebabkan frustrasi dan rasa tidak puas.
2. Perbandingan Sosial
Dalam era media sosial, kita sering kali membandingkan diri kita dengan orang lain. Melihat orang lain tampak sukses dan bahagia dapat membuat kita merasa bahwa kita harus mengikuti jejak mereka. Perbandingan ini sering kali tidak adil karena kita hanya melihat sebagian dari kehidupan orang lain, dan ini bisa meningkatkan tekanan pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Pengaruh Masa Lalu
Pengalaman masa lalu, seperti kritik yang diterima dari orang tua atau guru, bisa mempengaruhi cara kita memandang diri sendiri. Pengalaman negatif ini bisa membentuk keyakinan bahwa kita tidak cukup baik jika tidak memenuhi ekspektasi tertentu.
4. Perasaan Tidak Cukup
Kadang-kadang, rasa tidak cukup baik atau perasaan tidak berharga dapat memicu perilaku keras pada diri sendiri. Jika kita merasa bahwa kita tidak layak mendapatkan kebahagiaan atau kesuksesan, kita mungkin cenderung mengkritik diri kita sendiri lebih keras.
Dampak Negatif Terlalu Keras pada Diri Sendiri
1. Stres dan Kecemasan
Terlalu keras pada diri sendiri dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Ketika kita merasa bahwa kita harus selalu memenuhi standar yang tinggi, tekanan yang dihasilkan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.
ADVERTISEMENT
2. Rasa Tidak Puas dan Depresi
Kegagalan untuk memenuhi standar yang ditetapkan bisa menyebabkan rasa tidak puas dan bahkan depresi. Jika kita selalu merasa bahwa apa yang kita lakukan tidak cukup baik, kita mungkin merasa terjebak dalam lingkaran rasa gagal.
3. Hubungan yang Terganggu
Sikap keras pada diri sendiri sering kali berimbas pada hubungan dengan orang lain. Ketika kita terlalu keras pada diri sendiri, kita mungkin juga cenderung menjadi keras pada orang di sekitar kita. Hal ini dapat menyebabkan konflik dan mengurangi kualitas hubungan.
4. Menghambat Kemajuan
Kritis yang berlebihan bisa menghambat kemajuan. Ketika kita terlalu fokus pada kesalahan dan kekurangan, kita mungkin menjadi kurang percaya diri dan enggan untuk mencoba hal-hal baru.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Kecenderungan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
1. Tentukan Tujuan yang Realistis
Cobalah untuk menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai. Memecah tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil dapat membantu menciptakan rasa pencapaian yang lebih teratur dan mengurangi tekanan.
2. Latih Kebaikan pada Diri Sendiri
Ajak diri Anda untuk berbicara dengan lembut dan penuh kasih, seperti yang Anda lakukan pada teman dekat. Perhatikan cara Anda berbicara kepada diri sendiri dan ubah kritik yang tajam menjadi dorongan positif.
3. Berlatih Mindfulness
Mindfulness atau kesadaran penuh dapat membantu Anda lebih fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan tentang masa depan. Teknik-teknik mindfulness dapat membantu Anda menerima diri Anda apa adanya dan mengurangi kritik diri.
ADVERTISEMENT
4. Cari Dukungan
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang lain, baik itu teman, keluarga, atau seorang profesional. Berbicara tentang perasaan Anda dapat membantu Anda merasa lebih dipahami dan mengurangi beban yang Anda rasakan.
5. Kenali dan Rayakan Pencapaian Kecil
Hargai dan rayakan pencapaian kecil dalam hidup Anda. Setiap langkah maju adalah kemajuan, dan memberi diri Anda pengakuan atas usaha Anda dapat meningkatkan rasa percaya diri.