Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN Undip Edukasi Remaja tentang Risiko Pernikahan Dini
11 Agustus 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Faracella Bibi A tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah maraknya permasalahan pernikahan dini di berbagai daerah di Indonesia, mahasiswa Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Faracella Bibi Ariqoh Federova, yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sugihmas, melaksanakan program kerja (proker) yang bertema "Pernikahan Dini & Kesehatan Reproduksi." Proker ini menitikberatkan pada edukasi dan diskusi kelompok mengenai pernikahan dini, dampaknya terhadap kesehatan reproduksi, serta risiko penyakit menular seksual (PMS). Kegiatan ini secara khusus menyasar remaja putri di Desa Sugihmas yang dianggap rentan terhadap isu-isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi yang komprehensif mengenai pernikahan dini, sebuah fenomena yang masih sering terjadi di berbagai daerah, termasuk di Sugihmas. Faracella menjelaskan bahwa pernikahan di usia muda membawa banyak risiko, terutama terhadap kesehatan reproduksi. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa pernikahan dini dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, persalinan prematur, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Hal ini disebabkan oleh ketidaksiapan fisik dan mental remaja putri yang masih dalam tahap pertumbuhan untuk menghadapi beban kehamilan dan persalinan.
Lebih lanjut, mahasiswa juga menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam mengenai kesiapan fisik dan mental sebelum memasuki jenjang pernikahan. Mereka menjelaskan bahwa kesiapan ini bukan hanya tentang kemampuan untuk menjalani kehidupan berumah tangga, tetapi juga mencakup kesiapan untuk menghadapi tantangan kesehatan yang mungkin timbul akibat pernikahan di usia yang terlalu muda. Remaja putri yang menikah di usia dini sering kali belum siap secara fisik, yang dapat mengakibatkan komplikasi serius bagi kesehatan ibu dan anak, seperti risiko preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang melibatkan seluruh peserta. Diskusi ini dirancang sebagai wadah bagi remaja putri di Desa Sugihmas untuk mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan mengenai pernikahan dini dan kesehatan reproduksi. Faracella dengan sabar menjawab setiap pertanyaan dan memberikan penjelasan yang jelas mengenai berbagai aspek yang terkait dengan topik tersebut. Dalam diskusi ini, salah satu topik utama yang dibahas adalah dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi, termasuk risiko penyakit menular seksual (PMS).
ADVERTISEMENT
Mahasiswa menjelaskan berbagai jenis penyakit menular seksual yang dapat menyerang remaja putri, terutama mereka yang menikah di usia dini tanpa pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi. Penyakit-penyakit seperti human papillomavirus (HPV), gonore, dan sifilis merupakan ancaman serius bagi remaja putri yang belum siap secara fisik dan mental untuk menghadapi kehidupan seksual yang sehat. Mereka juga menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menjaga kebersihan diri sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit-penyakit ini.
Selama sesi diskusi, para remaja putri di Desa Sugihmas menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti kegiatan ini. Banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan seputar pernikahan dini dan risiko kesehatan yang mungkin timbul. Antusiasme ini menunjukkan bahwa isu pernikahan dini dan kesehatan reproduksi adalah hal yang penting bagi mereka, dan mereka sangat ingin mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam mengenai topik ini. Kegiatan yang berlangsung dalam suasana interaktif dan penuh keakraban ini berhasil memberikan wawasan baru bagi remaja putri tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan memahami risiko pernikahan dini.
ADVERTISEMENT
Proker "Pernikahan Dini & Kesehatan Reproduksi" ini bukan hanya sekadar kegiatan edukasi, tetapi juga merupakan salah satu bentuk komitmen Faracella sebagai mahasiswa Kedokteran dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan di kalangan remaja putri. Ia berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini, remaja putri di Desa Sugihmas akan lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi mereka dan mempertimbangkan kembali keputusan untuk menikah di usia muda.
Faracella dan tim KKN-nya berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi remaja putri di Desa Sugihmas. Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko pernikahan dini dan pentingnya kesehatan reproduksi, mereka berharap bahwa para remaja putri akan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan mengenai pernikahan dan lebih memperhatikan kesehatan reproduksi mereka. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka pernikahan dini di Desa Sugihmas dan meningkatkan kualitas hidup remaja putri di sana.
ADVERTISEMENT
Faracella Bibi Ariqoh Federova - Kedokteran Undip