Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Anak Muda Kena Diabetes? Emang Bisa?
20 November 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Felix Jerome Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk diabetes melitus (DM), kini menjadi masalah kesehatan global yang terus meningkat, terutama pada anak muda dan usia produktif. DM tipe 2, yang juga dikenal sebagai diabetes gaya hidup, disebabkan tidak hanya oleh faktor genetik tetapi juga lingkungan, seperti obesitas, resistensi insulin, pola makan yang tidak sehat, serta kurangnya aktivitas fisik. Di DKI Jakarta, prevalensi DM meningkat dari 2,5% menjadi 3,4% pada tahun 2018, yang berarti sekitar 250 ribu penduduk Jakarta kini menderita diabetes.
ADVERTISEMENT
Pola hidup tidak sehat, seperti kebiasaan makan berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik, merupakan penyebab utama kenaikan kasus DM tipe 2 di Jakarta. Dengan populasi yang padat dan akses mudah ke pemeriksaan gula darah, Jakarta mencatat angka tertinggi secara nasional dengan prevalensi 10,9%. Mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini sangat penting untuk mencegah peningkatan risiko DM tipe 2 pada generasi muda.
Dilansir dari World Health Organization (WHO) “Hingga saat ini, diabetes tipe ini hanya ditemukan pada orang dewasa, tetapi kini juga semakin sering terjadi pada anak-anak”. Pemahaman mengenai gejala-gejala diabetes pada anak sangatlah penting agar anak-anak remaja dapat dihindari dari penyakit diabetes melitus ini. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh anak- anak remaja dapat sedikit berbeda dibandingkan dengan orang dewasa, namun beberapa tanda- tanda umum yang perlu diwaspadai adalah, sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
- Sering buang air kecil
- Sering merasa lelah berlebihan
- Nafsu makan yang kian meningkat
- Infeksi kulit yang sering terjadi atau luka yang susah sembuhnya
- Penglihatan kabur
- Area kulit yang lebih gelap
Jika kamu atau orang tua melihat gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter agar bisa ditangani lebih awal. Menjaga gaya hidup sehat sejak remaja adalah langkah yang hebat dan penting untuk mencegah komplikasi di masa depan.
Memahami gejalanya saja tidak cukup untuk menghindari dari penyakit diabetes melitus, diperlukan upaya pencegahan agar tidak mengalami diebetes melitus.
Menurut pakar beberapa cara pencegahan yang efektif agar terhindar dari diebetes melitus ini adalah, sebagai berikut :
ADVERTISEMENT
Melakukan aktifitas fisik
Menurut peneliti, aktifitas fisik bisa dimulai dengan hal-hal kecil seperti membersihkan rumah, atau jalan santai minimal 30 menit setiap harinya, hal ini bisa dilakukan bagi seseorang yang tidak erbiasa untuk melakukan aktifitas fisik yang berat seperti berolahraga dan lain-lain.
Sering mengkonsumsi Buah dan Sayur
Bagi orang yang sering mengkonsumsi makanan cemilan lebih baik untuk menghindari makanan cemilan dan beralih mengonsumsi Buah-buahan dan Sayur-sayuran dengan variasi yang kita sukai.
Tidak merokok
Penelitian menunjukan bahwa kandungan nikotin dalam rokok dapat meningkatkan gula darah. Selain itu, nicotine itu sendiri juga bisa melukai tubuh dengan banyak cara yang berhubungan dengan diabetes.
Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
Minuman beralkohol seperti bir dan anggur mengandung karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Alkohol menstimulasi nafsu makan sehingga orang yang meminumnya terus menerus merasa lapar. Pada penderita diabetes, hal ini merupakan pertanda berbahaya karena makan secara belebihan dapat mempengaruhi kontrol gula darah yang berlebih.
ADVERTISEMENT
Diabetes melitus tipe 2, yang semakin sering terjadi pada anak muda dan usia produktif, bukan lagi hanya penyakit orang dewasa. Pola hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang buruk, dan kebiasaan merokok serta minum alkohol menjadi faktor utama pemicu diabetes pada generasi muda.
Pencegahan adalah kunci untuk menghindari komplikasi penyakit ini. Mulailah dengan hal-hal sederhana, seperti rutin berolahraga ringan, mengonsumsi buah dan sayur, serta menghindari rokok dan alkohol. Memahami gejala diabetes sejak dini juga penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan risiko komplikasi berkurang.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga pola makan, generasi muda dapat mengurangi risiko diabetes melitus tipe 2 dan menjalani hidup yang lebih sehat di masa depan.
ADVERTISEMENT