Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Ada Apa dengan LPG 3 Kg? Sampai Masyarakat Merasa Terbebani
11 Februari 2025 13:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad Fikri Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Detik waktu terus berjalan,hari-hari pun semakin berlalu, masyarakat Indonesia kembali dihadapkan pada kenyataan pahit kelangkaan gas elpigi 3kg. Kebijakan pemerintah yang melarang penjualan gas elpigi 3kg di pengecer dan hanya memperbolehkan penjualan di pangkalan resmi pertamina, gas elpigi ini bukan hanya sekedar bahan bakar saja akan tetapi menjadi kebutuhan pokok masyarakat kini menjadi barang langka. Kelangkaan inilah yang memberatkan seluruh masyarakat Indonesia, terutama meraka yang berpenghasilan menengah kebawah.
![Gambar berikut adalah salah satu warung yang ada di lokasi Rt05/Rw10 Rempoa, Ciputat Timur](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkq1hms5zf21402knjbd2kjc.jpg)
Sebelum mentri ESDM membuat kebijakan seperti itu ada lagi yang sampai kaget terheran-heran yaitu mentri keuangan dengan harga gas mencapai Rp. 20.000 rupiah, padahal pemerintah memberi subsidi gas elpigi 3Kg seharga Rp. 12.000 kenapa bisa sampai ke masyarakat Rp. 20.000-25.000 rupiah ? mungkin mengalami berbagai macam transit sehingga harga gas subsidi ini bisa begitu mahal seperti dari pertamina-agen-pangkalan-pengecer begitu seterusnya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat kebijakan baru terkait pendistribusian gas elpigi 3Kg ini dengan membeli langsung di pangkalan resmi dari pertamina dan dilarang membeli gas elpigi di pengecer atau warung. Memang niat pemerintah itu baik dengan memperhatikan gas elpigi subsidi ini agar lebih tepat sasaran kepada yang membutuhkan, akan tetapi ketika Masyarakat membeli dan mengantri untuk membeli gas elpigi 3kg apakah yang mengantri itu dari kalangan masyarakat yang tidak mampu saja ? kalau terdapat masyarakat golongan atas turut membeli gas elpigi 3kg apakah itu tepat sasaran ?
Disini penulis akan menulis dampak positif serta negatif dengan adanya kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah.
Dampak positif:
ADVERTISEMENT
1. Mengurangi korupsi, kebijakan ini dapat mengurangi korupsi dalam penjualan gas karena penjualan lansung dari pangkalan resmi yang diawasi oleh pemerintah.
2. Mendapatkan poin loyalty dari pertamina resmi dan menawarkan program tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan diskon atau hadiah lainnya.
Dampak negatif:
1. Masyarakat sulit untuk mendapatkan gas elpigi 3kg disekitar tempat tinggal mereka sehingga mencari-cari sampai ke pangkalan, dan setibanya di pangkalan, masyarakat hanya mendapatkan satu tabung saja bahkan ada yang sampai tidak kebagian.
2. Menghambat usaha mikro seperti warung makan, pedagang-pedagang yang berjualan dijalan sehingga ketika gas mereka habis, mereka akan kebingungan akan membeli dimana.
3. Meningkatkan inflasi karena dengan langkanya gas elpigi ini yang semakin meningkat akan berdampak pada harga barang lainnya.
ADVERTISEMENT
4. Masyarakat banyak yang mengeluh atas dilarangnya para pengecer tidak diperbolehkan lagi untuk menjual gas elpigi 3kg, karena jika membeli langsung di pangkalan itu membutuhkan jarak tempuh yang jauh untuk mencapai kesana, belum lagi ibu-ibu rumah tangga yang tidak bisa membawa kendaraan bermotor.
5. Keterbatasan akses menyebabkan masyarakat harus menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan gas elpigi 3kg, selain itu keterbatasan stok di pangkalan juga menjadi masalah.