Serakah dan Sebuah Seni Membeli Kebahagiaan

Sumber Foto: Shutterstock

Keserakahan dan kebahagiaan menjadi dua hal yang saat ini menjadi cerminan dari orang-orang yang tidak bijak dan melakukan kesewenang-wenangan dalam posisi jabatan pemerintahan di Indonesia. Kebahagiaan sering kali menjadi sesuatu hal yang diperhitungkan dan akan terus dicari oleh kebanyakan orang, salah satunya mencari kebahagiaan dengan uang.

Setiap orang tentunya menginginkan kehidupan yang sejahtera, bahagia, bagaimanapun caranya. Namun kadang kali jalan yang ditempuh setiap orang berbeda, ada yang melakukannya dengan jalan yang baik ada pula dengan jalan licik.

Serakah sendiri dapat diartikan sebagai suatu sifat yang dimiliki oleh manusia dan sering kali ditemui dalam keseharian kita misalnya saja orang-orang kaya bahkan publik figur yang melakukan segala cara untuk mendapatkan kekayaan, mulai dari memanfaatkan kesedihan orang-orang miskin atau dengan meniru dan menjual produk orang lain yang sebenarnya tidak bermanfaat dan bahkan tidak memiliki nilai dan makna.

Dan menariknya jika berbicara terkait keserakahan ini tidak hanya terjadi pada orang kaya saja melainkan juga terjadi pada orang-orang yang kurang mampu, misalnya saja fenomena judi online, penipuan, dan lain sebagainya.

Kenapa sih manusia itu serakah dan ingin serba memiliki segala macam hal di dunia? Pada intinya jika mengacu pada riset yang telah ditemukan bahwa pada dasarnya manusia memiliki DNA atau gen yang akan membuat seseorang menjadi serakah.

Sumber Foto: Shutterstock

Namun sebenarnya ada beberapa faktor juga yang mengakibatkan seseorang menjadi kecanduan uang pertama karena uang itu mengandung dopamine dan atas dasar DNA yang telah dibawa sejak lahir itulah kemudian membuat seseorang ketika memiliki uang akan terus berhasrat lebih dan lebih lagi.

Lalu bagaimana seni untuk menjadi bahagia, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

Oleh karena manusia sebagai makhluk yang dibekali nafsu, insting dan juga akal harus bis mengevaluasi diri dan belajar bahwa menjadi bahagia tidak harus mengorbankan orang lain ataupun diri sendiri dan tentunya uang di sini menjadi perantara untuk mengantarkan kepada perasaan bahagia dan menghindarkan dari toxic.