Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Produsen Tahu dalam Menerapkan Sistem Manajemen Gudang

Gilang Nur Azis
Mahasiswa Manajemen dan Administrasi Logistik, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro
11 Februari 2025 18:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gilang Nur Azis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Desa Delegtukang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi ekonomi yang cukup menjanjikan, terutama melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi tahu. Tahu, sebagai salah satu produk pangan yang digemari oleh masyarakat, menjadi sumber penghidupan bagi banyak keluarga di desa ini. Namun, di balik potensi yang besar, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, khususnya dalam hal manajemen pergudangan. Sistem pergudangan yang belum terkelola dengan baik seringkali menyebabkan inefisiensi, kerugian material, dan bahkan penurunan kualitas produk. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Delegtukang merasa terpanggil untuk memberikan edukasi tentang sistem manajemen pergudangan yang efektif dan efisien bagi para produsen tahu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pelaku UMKM dalam mengelola gudang mereka. Sistem manajemen pergudangan yang baik tidak hanya mencakup penyimpanan bahan baku dan produk jadi, tetapi juga meliputi pengaturan inventaris, pengendalian stok, serta penataan ruang gudang agar lebih fungsional dan higienis. Dalam pelaksanaannya, sebagai mahasiswa akan melakukan beberapa langkah strategis. Pertama, melakukan observasi langsung terhadap kondisi gudang yang dimiliki oleh para produsen tahu. Hal ini penting untuk memahami masalah yang sering dihadapi, seperti tumpang tindihnya bahan baku, susahnya menemukan barang tertentu, atau bahkan kerusakan bahan akibat penyimpanan yang kurang tepat.
Setelah observasi, langkah berikutnya adalah memberikan pelatihan tentang prinsip-prinsip dasar manajemen pergudangan. Materi yang akan disampaikan meliputi cara mengatur tata letak gudang, teknik penyimpanan yang baik, serta penggunaan teknologi sederhana untuk memudahkan pencatatan stok. Mahasiswa juga akan memperkenalkan konsep First In First Out (FIFO), yaitu metode penyimpanan dan pengambilan barang yang memastikan bahan baku yang masuk pertama kali digunakan terlebih dahulu. Hal ini sangat penting untuk menjaga kualitas tahu yang dihasilkan, terutama karena bahan baku seperti kedelai memiliki masa simpan yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mahasiswa membantu para pelaku UMKM dalam membuat sistem pencatatan yang lebih terstruktur. Saat ini, banyak produsen tahu yang masih mengandalkan pencatatan manual, yang rentan terhadap kesalahan dan kurang efisien. Kami akan memperkenalkan penggunaan buku catatan atau bahkan aplikasi sederhana yang dapat diakses melalui smartphone untuk memudahkan pelacakan stok bahan baku dan produk jadi. Dengan sistem pencatatan yang baik, para produsen tahu dapat lebih mudah memantau ketersediaan bahan baku, menghindari kelebihan stok, serta merencanakan produksi dengan lebih baik.
Tidak hanya itu, kami juga akan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan gudang. Gudang yang bersih dan tertata rapi tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga mencegah kontaminasi pada produk tahu yang dihasilkan. Kami akan memberikan tips tentang cara membersihkan gudang secara rutin, menyimpan bahan baku dalam wadah yang tertutup rapat, serta memastikan sirkulasi udara yang baik untuk mencegah kelembapan berlebih.
ADVERTISEMENT
Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para pelaku UMKM produsen tahu di Desa Delegtukang. Dengan sistem manajemen pergudangan yang lebih baik, diharapkan efisiensi produksi dapat meningkat, kerugian material dapat diminimalisir, dan kualitas tahu yang dihasilkan dapat lebih terjaga. Selain itu, para pelaku UMKM juga diharapkan dapat lebih mandiri dalam mengelola usaha mereka, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian desa.
Sebagai mahasiswa, terdapat rasa bangga dapat berkontribusi dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan KKN ini. Edukasi tentang sistem manajemen pergudangan ini bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membangun kesadaran akan pentingnya manajemen yang baik dalam menjalankan usaha. Harapannya dengan langkah-langkah kecil yang dilakukan, dapat memberikan dampak yang besar bagi kemajuan UMKM di Desa Delegtukang, Wiradesa. (Gilang Nur Azis)
Pelaksanaan Edukasi Sistem Manajemen Gudang kepada Produsen Tahu (Dokumentasi Pribadi, 2025)
ADVERTISEMENT