Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ayo Lawan Karies: Gigi Berlubang Bisa Stunting? Bersama Tim II KKN Undip
14 Agustus 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Lily Fernandany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pekalongan (28/07/24) - Mahasiswa Kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Diponegoro jurusan Kedokteran Gigi, Lily Fernandany telah melaksanakan program Pencerdasan masyarakat Desa Sijeruk, Pekalongan mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut anak untuk mencegah stunting. Program ini dilaksanakan di posyandu balita desa Sijeruk dan dihadiri oleh anggota posyandu, kader kesehatan, dan ibu bidan.
ADVERTISEMENT
Karies gigi atau gigi berlubang yang tidak ditangani akan berlanjut menjadi rampan karies dan menyerang seluruh mahkota gigi. Rampan karies melibatkan banyak gigi depan dan belakang sehingga dapat menyebabkan lepasnya gigi sulung sebelum waktunya. Kondisi ini dapat menghambat kemampuan anak untuk mengunyah dan mendapatkan asupan gizi yang baik. Jika anak tersebut susah mengunyah dan tidak nafsu makan karena karies gigi, maka anak akan mendapatkan asupan nutrisi per hari yang tidak tercukupi, daya tahan tubuh melemah, dan beresiko mengalami kekurangan gizi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa gizi yang kurang dan tidak seimbang berhubungan dengan keparahan gigi berlubang. Anak dengan gizi kurang dan tidak seimbang cenderung memiliki gigi dengan karies yang lebih tinggi dibandingkan anak dengan gizi yang cukup. Selain itu, gizi yang kurang menyebabkan aliran saliva menurun sehingga tidak dapat membersihkan gigi dan mulut dengan baik. Oleh karena itu, untuk mencegah stunting kita perlu menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga anak dapat makan dengan baik. Sebaliknya, mencegah karies gigi dapat kita lakukan dengan pemenuhan gizi seimbang terutama untuk mendapatkan fungsi saliva optimal.
ADVERTISEMENT
Angka stunting di Desa Sijeruk masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan acara pengabdian masyarakat dalam pencerdasan para orang tua terdampak stunting. Kegiatan bertajuk "Ayo Lawan Karies: Gigi Berlubang Bisa Stunting?'' dihadiri oleh 40 orang dari anggota posyandu, kader kesehatan, dan ibu bidan. Adapun materi disampaikan oleh Lily Fernandany (Mahasiswa KKN Tim II Undip).
Dalam pelaksanaannya, kami mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro mengadakan pencerdasan kepada orang tua anggota posyandu dan kader kesehatan mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut anak dalam mengurangi angka stunting. Kami juga memberikan edukasi terkait kesehatan gigi dan mulut menjadi penyebab terjadinya stunting dan akibat stunting terhadap kesehatan gigi dan mulut pada anak. Pencerdasan ini melibatkan demonstrasi menyikat gigi dengan baik dan benar langsung di lapangan. Di akhir kegiatan terdapat sesi tanya jawab, dokumentasi pemberian leaflet, kalender menyikat gigi, dan membagikan paket sikat gigi dan pasta gigi anak.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pencerdasan orang tua anggota posyandu terdampak stunting mendapatkan respon dan antusiasme yang cukup baik dari anggota posyandu, kader kesehatan, dan ibu bidan Desa Sijeruk. Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk bidan desa, kader posyandu, dan masyarakat. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Live Update