Konten dari Pengguna

BUDIKDAMBER, Solusi Cerdas untuk Ketahanan Pangan dan Perekonomian Keluarga

Arda Lailul Rohmah
Mahasiswa S1 Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
13 Agustus 2024 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arda Lailul Rohmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa KKN UNDIP saat demonstrasi BUDIKDAMBER di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN UNDIP saat demonstrasi BUDIKDAMBER di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo
ADVERTISEMENT
Mojorejo, 31 Juli 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat. Kali ini, Tim II KKN UNDIP menginisiasi program pelatihan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan dalam Ember) yaitu budidaya ikan lele yang terintegrasi dengan budidaya tanaman kangkung yang wadah budidayanya berupa ember. Kegiatan yang bertajuk “Usaha Perikanan Minimalis Bernilai Ekonomis” ini digelar di Gedung Pertemuan Dukuh Sambilutung dan diikuti oleh sekitar 30 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi dan Maju Bersama.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, melalui pengembangan usaha perikanan yang minim modal dan ramah lingkungan. Dengan menggabungkan budidaya ikan lele dan tanaman kangkung, diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan lahan dan sumber daya yang ada. Air bekas budidaya ikan lele yang kaya akan nutrisi dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman kangkung, sehingga meningkatkan produktivitas keduanya.
BUDIKDAMBER, sebagai inovasi dalam bidang perikanan menawarkan solusi bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan. Dengan memanfaatkan ember bekas dan media tanam sederhana, masyarakat dapat membudidayakan ikan dan tanaman secara bersamaan. Hal ini tidak hanya menghasilkan protein hewani dan sayuran segar, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan keluarga.
“Dengan menggunakan BUDIKDAMBER, akan lebih sedikit lahan yang terpakai untuk budidaya ikan lele. Ember bekas dengan volume 80 Liter mampu menampung 60-70 ekor benih ikan lele dengan ukuran 5 cm yang nantinya dapat dikonsumsi,” ujar Arda, salah satu mahasiswa KKN yang menginisiasi program ini.
ADVERTISEMENT
Dalam pelatihan ini, para peserta diberikan materi mengenai teknik budidaya ikan lele yang baik dan benar, mulai dari pemilihan benih, pembuatan wadah budidaya, manajemen pemberian pakan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, peserta juga diajarkan cara budidaya kangkung secara hidroponik yang lebih efisien dan hemat air. Antusiasme para peserta sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan.
“Kami sangat senang dengan adanya pelatihan oleh Tim KKN UNDIP karena materi yang diberikan dapat dipahami dan menambah pengetahuan kami. BUDIKDAMBER ini sangat menarik karena bisa dilakukan di rumah dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Kami berharap bisa mengembangkan usaha ini untuk menambah penghasilan dan mencukupi kebutuhan protein keluarga,” ujar Ibu Suwarti, selaku Ketua KWT Srikandi.
Foto bersama peserta yang menghadiri pelatihan cara pembuatan Budikdamber di Desa Mojorejo oleh Arda Lailul Rohmah (Akuakultur) - TIM II KKN UNDIP 2024
Pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi langkah awal bagi KWT serta masyarakat Desa Mojorejo untuk mengembangkan usaha perikanan mandiri. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif untuk peningkatan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT