Menjadi Ibu Rumah Tangga Tanpa Rasa Insecure

Dewi Puspitasari
Ibu rumah tangga, lulusan S-1 Sastra Indonesia. Freelance editor dan freelance writer di Penerbit dan Percetakan CV Pupa Media (Solo). Hobi membaca dan menulis. Sedang upgrade ilmu melalui platform pelatihan-pelatihan online.
Konten dari Pengguna
15 Februari 2023 18:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ibu rumah tangga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu rumah tangga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pergeseran rutinitas dari working mom menjadi fulltime mom tidak menutup kemungkinan memunculkan dilema yang sangat besar. Selain perubahan rutinitas yang signifikan, perubahan hormon, perubahan emosi, penyesuaian diri terhadap aktivitas rumah tangga, dan perubahan fisik juga menjadi salah satu penunjang hilangnya kepercayaan diri.
ADVERTISEMENT
Saat kita sebagai perempuan memilih untuk menjadi fulltime mom, maka saat itu juga kita harus berani menerima bahwa akan ada beberapa hal besar yang hilang atau bergeser. Mungkin kita harus menerima bahwa kita akan meninggalkan pekerjaan kita, meninggalkan gaya hidup yang tidak lagi sebebas dulu, bahkan kita akan kehilangan circle atau teman-teman dalam kehidupan kita.
Hal itu yang akan menjadikan seorang ibu rumah tangga menjadi tidak percaya diri atau insecure terhadap dunia luar. Akan tetapi, menjadi ibu rumah tangga bukan hal yang buruk, bukan suatu pilihan yang salah, bukan pula alasan untuk kita berhenti produktif dan merasa insecure.
Berikut ini, saya akan berbagi beberapa tips mengatasi rasa insecure menjadi ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT

1. Bangun pagi dan awali hari dengan bersyukur

Tetaplah bangun pagi dan melakukan rutinitas selayaknya ibu rumah tangga. Lakukan segala sesuatu dengan hati yang gembira dan penuh rasa syukur. Pilihan menjadi ibu rumah tangga adalah hal yang mulia, dengan menjadi full-time mom kita bisa menjalani kewajiban sebagai seorang istri dengan sepenuhnya, kita bisa merawat dan mendampingi anak-anak kita dengan waktu yang tidak terbatas.

2. Tetap produktif dari rumah dan upgrade ilmu pengetahuan

Meskipun sudah menjadi ibu rumah tangga ada banyak cara untuk kita menjadi lebih produktif lagi. Buatlah sesuatu yang baru yang bisa dikerjakan dari rumah dan tidak memakan waktu yang panjang. Misalnya, kita memulai bisnis rumahan dengan berjualan online atau mengikuti kelas-kelas memasak secara online, mengikuti webinar untuk mengasah ilmu pengetahuan kita, dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat kita lakukan dari rumah. Dengan begitu, meskipun 24 jam kita di rumah kita tidak akan tertinggal oleh teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang dengan pesat.
ADVERTISEMENT

3. Berikan apresiasi untuk diri sendiri

Pekerjaan rumah tangga bukanlah hal yang mudah karena dilakukan dari mulai bangun tidur hingga pergi tidur lagi. Maka dari itu, sesekali berilah penghargaan pada diri sendiri atas segala pencapaian yang sudah kita buat. Misalnya, kita bisa membeli sesuatu yang kita inginkan, pergi bersama teman-teman untuk sekadar ngopi dan bercerita, pergi merawat diri, berolahraga, dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan sebagai penghargaan terhadap diri sendiri. Bahkan, kita berhak meminta apresiasi dari suami dengan cara meminta untuk pergi berlibur, berbelanja, atau melakukan sesuatu di luar tugas domestik.

4. Berjejaring dengan komunitas fulltime mom

Ilustrasi ibu rumah tangga. Foto: Shutterstock
Menjalin hubungan dengan komunitas yang selaras akan membuat kita tidak selalu merasa sendirian. Berbagi cerita atau berbagi tips tentang tumbuh kembang anak, pernikahan, dan gaya hidup dapat kita lakukan dengan cara bergabung dengan komunitas-komunitas fulltime mom. Dewasa ini, sudah banyak komunitas yang mendukung beragam aktivitas baik dari fulltime mom, working mom, atau sekadar komunitas bersepeda. Beberapa komunitas tersebut dapat kita temui di media sosial.
ADVERTISEMENT

5. Tanamkan dalam diri, bahwa setiap ibu “istimewa”

Setiap ibu adalah istimewa. Hal ini yang harus kita tanamkan dalam pikiran kita sebagai fulltime mom maupun working mom. Tidak ada ibu yang tidak baik, tidak ada ibu yang buruk, setiap ibu memiliki plus dan minusnya dalam sebuah keputusan. Memutuskan untuk menjadi seorang fulltime mom bukan sebuah kesalahan yang harus ditutup-tutupi. Mendidik dan mendampingi tumbuh kembang anak bukanlah hal yang tercela. Justru dengan menjadi fulltime mom kita dapat dengan maksimal dalam mengurus segala aktivitas rumah tangga dan kita sadar bahwa harta yang tidak dapat ditukar dengan apa pun adalah keluarga.