Konten dari Pengguna

Kenali Penyakit Gangguan Konversi, Gejala yang Mengganggu Sistem Saraf dan Indra

Ivana Defrintya Karyadi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Universitas Ahmad Dahlan)
15 Januari 2022 21:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ivana Defrintya Karyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Kira Schwarz dari Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Kira Schwarz dari Pexels
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian merasakan emosional, depresi, bahkan stress yang berlebihan? Pada akhirnya kalian pun akan memendamnya dan mengabaikan rasa emosi itu. Namun di satu sisi dengan kita mengabaikannya, rasa emosional ini justru malah menyakiti seluruh tubuh kita yang akhirnya membuat tubuh kita ikut menunjukkan rasa emosi yang tak tertahankan.
ADVERTISEMENT
Pada saat merasa stress, biasanya kita akan berusaha untuk mengabaikannya. Namun menurut saya dengan mengabaikannya bisa menjadi boomerang bagi kesehatan diri kita sendiri sebab rasa stress itu akan mengganggu fungsi sistem saraf kita. Gangguan ini pun sering disebut dengan histeria konversi atau gangguan konversi.
Apa itu gangguan konversi?
Gangguan konversi merupakan suatu gangguan yang terjadi pada sistem saraf yang sulit untuk dijelaskan secara medis. Gangguan pada sistem saraf yang menyerang tubuh kita ini tidak ada hubungannya dengan penyakit lainnya, lho, sehingga tidak bisa dikatakan jika gangguan konversi ini disebabkan oleh penyakit bawaan yang kita miliki.
Gangguan ini juga lebih sering dialami oleh kaum wanita daripada pria, karena wanita biasanya lebih mudah terserang psikologisnya, seperti menyangkut rasa trauma, depresi, dan stress yang berlebihan. Pada akhirnya, hal tersebut memberikan respons bagi tubuh untuk merasakan rasa sakitnya dengan melibatkan sistem indra serta sistem motorik tubuh kita.
ADVERTISEMENT
Rasa emosional yang kita tahan ini akan mengganggu fungsi sistem saraf pada tubuh kita, yang akhirnya akan memberikan sensasi nyeri pada bagian tubuh tertentu, seperti jari tangan dan kaki. Selain memberikan sensasi nyeri, kita juga akan mengalami tremor yaitu keadaan di mana tangan bergetar serta detak jantung yang tidak stabil. Hal ini akan dibarengi dengan rasa cemas yang berlebihan, sehingga akhirnya membuat bagian tubuh tertentu menjadi semakin terasa nyeri.
Meski begitu beberapa gejala ini tidak selalu dirasakan oleh semua orang hanya sebagian orang saja. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan bahwa gejala yang dialami penderita gangguan konversi bukanlah suatu hal yang dibuat-buat karena rasa sakit yang dialami penderita gangguan konversi benar adanya.
ADVERTISEMENT
Apa saja gejala gangguan konversi pada sistem motorik dan sistem indra kita?
Ilustrasi perempuan stres. Foto: Shutter Stock
Gejala gangguan konversi yang dirasakan oleh penderita satu dengan yang lain dapat bervariasi, hal ini dikarenakan terdapat tingkatan keparahan bagi seseorang yang menderita gangguan konversi. Berikut gejala gangguan konversi yang mengacaukan sistem motorik, yaitu jari tangan dan kaki terasa seperti ditusuk-tusuk, tremor (tangan bergetar berlebihan), lemah (seperti sesak napas), tidak memiliki keseimbangan tubuh, sakit saat berjalan, bahkan sampai pingsan.
Selain itu, beberapa gejala konversi yang bisa mengganggu sistem indra kita yaitu sulit untuk berbicara atau menyampaikan sesuatu, gangguan penglihatan, sulit untuk mendengar dengan jelas atau bahkan tidak mendengar sama sekali, dan mati rasa.
Gejala gangguan konversi dapat mengganggu kita dalam melakukan aktivitas kita sehari-hari. Hal ini dikarenakan gejala yang timbul berkaitan dengan sistem tubuh yang membantu kita dalam melakukan aktivitas.
ADVERTISEMENT
Saat gejala gangguan konversi menyerang berusahalah untuk tetap tenang dengan menarik napas perlahan-lahan dan melakukan pijatan pada bagian jari tangan dan kaki yang terasa sakit. Cobalah untuk berusaha tetap sadar dengan menggerak-gerakkan seluruh bagian tubuh.
Namun jika gejala yang dirasakan sudah begitu parah, sebaiknya jangan malu untuk datang ke psikolog atau dokter neurologi untuk melakukan pengecekan, sehingga gejala gangguan konversi dapat berkurang secara perlahan dan ditangani dengan baik.
Nah, seperti inilah gejala-gejala yang ditimbulkan bagi penderita gangguan konversi. Jangan ragu untuk mendatangi psikolog atau dokter neurologi jika merasakan gejala-gejala di atas karena kesehatan kita perlu untuk dijaga.