Konten dari Pengguna

Memupuk Jiwa Enterpreneurship Siswa SMK, Kompetensi Keahlian Broadcasting

Enggar Pristianora
ASN Guru broadcasting di SMKN 3 Batu. Pendidikan terakhir magister dibidang pengembangan sumber daya manusia di Universitas Airlangga.
30 Juni 2023 10:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Enggar Pristianora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus mengarahkan peserta didik untuk memiliki kompetensi pada program keahlian (PROGLI) yang mereka pilih. Setiap SMK memiliki tuntutan kepada peserta didik dalam kesiapan kerja di lapangan. SMKN 3 Batu khususnya pada kompetensi keahlian (KOMPLI) broadcasting, memberikan bekal kompetensi kepada peserta didik dengan cara melakukan praktik langsung untuk membuat/ memproduksi program acara televisi. Praktik langsung yang diwajibkan bagi peserta didik bertujuan untuk mengembangkan diri atau potensi yang mereka miliki, disesuaikan dengan tuntutan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).
ADVERTISEMENT
Untuk membuat sebuah program acara televisi, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Peralatan dan pembimbingan memang sudah disediakan sekolah secara gratis, namun mereka masih harus mengeluarkan uang pribadi sejumlah Rp 200.000 hinggaRp. 500.000 setiap kali produksi. Uang tersebut digunakan untuk keperluan konsumsi crew (mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi), konsumsi talent (host dan figuran), sewa tempat/lokasi shooting dan kendaraan, bahan bakar kendaraan yang dipakai crew saat riset hingga proses ekshibisi dll.
Berawal dari keresahan peserta didik yang mengalami kesulitan mendapatkan pendanaan saat akan melakukan proses shooting/ produksi, guru mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan (KWU) membuat satu program yaitu”One Student One Product”. Peserta didik yang memiliki jiwa wirausaha diharapkan mampu menghadapi tantangan dan peluang. Saat melakukan produksi itu mereka tidak selalu tergantung kepada pembiayaan orang tua, sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam menggunakan uangnya.
ADVERTISEMENT
Cara memulai usaha memang terasa sulit bagi peserta didik, yang baru pertama kali terjun didalam dunia usaha. Dalam berwirausaha Ada hal utama yang perlu dipersiapkan oleh siswa yang ingin memulai usaha sendiri. Terlebih jika peserta didik masih memulainya dari nol atau tidak pernah memiliki usaha sebelumnya, Langkah untuk memulai berwirausaha menjadi penting diketahui. Langkah Langkah tersebut adalah:
Tentukan target pasar yang akan dibidik
A target market is a group of people that have been identified as the most likely potential customers for a product because of their shared characteristics, such as age, income, and lifestyle (Investopedia.com). Jadi target pasar yaitu sekelompok orang yang telah diidentifikasi sebagai pelanggan potensial suatu produk dimana mereka mmiliki kesamaan karakteristik usia, pendapatan, dan gaya hidup. Target pemasaran menjadi bagian yang sangat penting untuk mengukur, meningkatkan dan menentukan potensi kesuksesan dalam membangun usaha. Utamanya yang harus kita ketahui saat menentukan target pasar adalah siapa kompetitor produk yang akan dibuat siswa.
ADVERTISEMENT
Setiap usaha entah bidang apapun atau dalam skala sebesar apapun pasti memiliki kompetitor, sehingga peserta didik harus mengamati karakter produk yang akan dipasarkan dan strategi yang akan dilakukan untuk memasarkanya. Agar memudahkan peserta didik menentukan, menciptakan atau mengembangkan produk yang sebelumnya telah dikembangkan oleh pihak kompetitor. Kedua, produk dari siswa harus memiliki kelebihan dibandingkan produk milik kompetitor. Sehingga, walau produk yang dijual bukan produk baru, tapi pemasarannya pun akan sama larisnya dengan produk sebelumnya. Dengan menjaga kualitas selalu mengutamakan kepuasan pelanggan diutamakan maka pembeli akan kembali melakukan pemesanan. Ketiga, produk siswa harus bisa menjawab kebutuhan target market. Cara memahami kebutuhan konsumen adalah dengan melihat keputusan konsumen untuk membeli produk. Pada umumnya terjadi ketika barang yang merupakan kebutuhan tersier bagi konsumen, berubah menjadi kebutuhan pokok yang mendesak dan konsumen merasa masalah tersebut harus segera diselesaikan. Inilah calon pelanggan yang perlu di incar sebagai target pasar oleh peserta didik.
ADVERTISEMENT
Pilih produk yang unik dan diminati pasar
Produk yang bermanfaat tentu akan lebih mudah menarik konsumen. Konsumen pada umumnya membeli suatu barang atau jasa karena membutuhkan barang atau jasa yang bisa membantu mengatasi permasalahannya. Dengan demikian peserta didik harus membuat sebuah produk atau memberikan jasa yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengatasi permasalahannya tersebut.
Dok Siswa Iqem, Usaha Penjualan Casing HP (Case murah batu) oleh alumni siswa Broadcasting
Buat branding dan sarana promosi yang menarik
Pengenalan produk barang atau jasa dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kesan positif dari sebuah produk kepada konsumen. Branding dapat dilakukan melalui bazaar yang disesuaikan dengan usaha yang dijalankan. Selain itu iklan dapat dijadikan sarana promosi yang menarik. Iklan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan ketertarikan konsumen dan membangun identitas usaha yang sedang dirintis oleh siswa. Saat ini biaya promosi tidak sebesar dahulu ketika belumSosial media seperti Facebook, Instagram, Twitter, hingga TikTok pun sudah menjadi tempat untuk promosi.
ADVERTISEMENT
Tiga hal inilah yang diterapkan peserta didik dalam memulai usaha pertamanya. Tidak semua peserta didik berhasil mengembangkan usahanya Ketika sudh selesai sekolah, namun ada yang masih tetap bertahan hingga sekarang.
Dok siswa iqem. Usaha Makanan dari pisang (Our banana) milik alumni