Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Gadget Bukan Lagi Musuh, Tapi Sahabat Belajar
18 Desember 2024 15:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sulastri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
1.Pendahuluan
Di era digital saat ini, perangkat sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perangkat seperti komputer, tablet, dan ponsel pintar digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk belajar, selain berkomunikasi. Namun seiring berjalannya waktu, teknologi sering kali dipandang sebagai musuh pendidikan. Banyak pendidik dan orang tua khawatir bahwa penggunaannya dapat mengganggu pembelajaran, menyebabkan ketergantungan, atau mengganggu fokus siswa.
ADVERTISEMENT
Namun pendapat ini secara bertahap mulai bergeser. Berkat kemajuan teknologi dan tersedianya berbagai platform pendidikan, perangkat kini dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran yang sangat baik. Perangkat memberikan pengalaman belajar yang lebih mudah beradaptasi, menarik, dan relevan, mulai dari aplikasi pembelajaran interaktif hingga film instruksional.
2.Analisis
Dulunya dianggap sebagai pengalih perhatian dari pembelajaran, gadget telah berkembang menjadi instrumen yang berguna untuk mendukung pembelajaran. Perkembangan aplikasi pembelajaran interaktif, platform e-learning, dan perangkat lunak berbasis teknologi yang dibuat khusus untuk meningkatkan proses belajar mengajar menjadi penyebab pergeseran tersebut.
Kemampuan perangkat untuk memperluas wawasan siswa, memungkinkan pembelajaran berbasis teknologi yang memenuhi tuntutan abad ke-21, dan memberikan akses terhadap sumber daya pendidikan kapan saja dan dari lokasi mana pun menjadikannya sebagai teman belajar yang berguna.
ADVERTISEMENT
3.Manfaat Penggunaan Gadget dalam Pendidikan
Guru dan siswa dapat menggunakan perangkat untuk mengakses berbagai materi pendidikan, termasuk jurnal ilmiah online, e-book, video pembelajaran, dan artikel. Akibatnya, siswa dapat belajar lebih banyak tentang mata pelajaran tertentu tanpa dibatasi oleh kurangnya sumber daya fisik. Siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja berkat gadget. Bahkan di luar jam sekolah, siswa dapat merencanakan waktu belajarnya menggunakan platform dan alat pembelajaran online yang sesuai dengan kebutuhan dan jadwal mereka. Melalui fitur seperti tes online, simulasi digital, animasi, atau film pembelajaran, penggunaan perangkat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan dinamis. Hasilnya, siswa menjadi lebih perhatian dan terlibat dengan materi pelajaran.Setiap pembelajar mempunyai gaya belajar yang unik, baik kinestetik, auditori, maupun visual.
ADVERTISEMENT
Gadget menciptakan pintu menuju dunia informasi yang tak terbatas. Siswa dapat dengan mudah mengakses buku, artikel, video instruksional, dan sumber belajar lainnya dengan cepat. Sebaliknya, mereka hanya bisa menggunakan jari untuk belajar dari berbagai sumber di seluruh dunia. Selain itu, memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif melalui aplikasi pendidikan, permainan edukatif, dan simulasi virtual. Siswa dapat belajar sambil bermain dan menikmati pengalaman belajar yang lebih menarik. Misalnya, mereka dapat mempelajari anatomi manusia menggunakan aplikasi 3D atau berlatih bahasa Inggris menggunakan permainan interaktif. Siswa juga dapat belajar dengan kecepatan dan metode belajar mereka sendiri.
Siswa dapat belajar kapan saja dan dari lokasi mana saja. Mereka dapat belajar di mana pun yang paling nyaman bagi mereka, baik di rumah maupun di perjalanan. Bagi siswa yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk bersekolah di sekolah tradisional, hal ini memberikan akses terhadap pendidikan.
ADVERTISEMENT
4.Kesimpulan
Tidak semua gadget merugikan pendidikan. Perangkat dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan standar pendidikan bila digunakan dengan benar. Penting untuk menggunakan teknologi secara bijaksana, membatasi penggunaannya pada aktivitas yang tidak berhubungan dengan belajar, dan membentuk kebiasaan penggunaan gadget yang baik. Dalam hal ini, teknologi dapat menjadi teman kita, membantu kita dalam belajar dan membangun masa depan yang lebih baik.
Bersama-sama, kita dapat mengembangkan gaya hidup digital yang lebih sehat dengan bertukar wawasan dan saran. Kita semua dapat menikmati teknologi tanpa merasa terpaksa jika kita ingat bahwa keseimbangan itu penting. Pada akhirnya, teknologi adalah kolaborator yang dapat kita ajak bekerja sama, asalkan kita dapat menggunakannya secara bijaksana dan sepenuhnya.
Sulastri, Mahasiswa Universitas Pamulang, Fakultas Agama Islam, Program Studi managemen Pendidikan Islam.
ADVERTISEMENT