Konten dari Pengguna

Bencana Alam: Bukan Hanya Masalah Evakuasi

Retno Wulan
Senang traveling dan menuliskan tentang berbagai hal.
12 Desember 2022 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Retno Wulan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto paska gempabumi Cianjur (Sumber Foto : Tim Reaksi Cepat Bencana, Badan Informasi Geospasial, Desember 2022)
zoom-in-whitePerbesar
Foto paska gempabumi Cianjur (Sumber Foto : Tim Reaksi Cepat Bencana, Badan Informasi Geospasial, Desember 2022)
ADVERTISEMENT
Kejadian bencana seharusnya merupakan peristiwa yang langka. Namun tidak demikian bagi Indonesia. Akibat posisinya yang dikelilingi gunung berapi dan sesar yang aktif, menjadikan wilayah ini kerap mengalami bencana. Ungkapan yang satir menyebut, Indonesia sebagai supermarket bencana. Supermarket bencana dapat dimaknai 2 hal. Pertama ada berbagai jenis bencana : gempa, tsunami, tanah longsor, banjir. Yang kedua bencana kerap terjadi, tanpa dapat diprediksi tempat dan waktu terjadinya. Yang nampak jelas, ketika terjadi bencana evakuasi terhadap korban menjadi pembahasan utama.
ADVERTISEMENT
Gempabumi Cianjur yang terjadi belum lama berselang, menimbulkan dampak yang luar biasa. Banyaknya bangunan yang hancur, juga jatuhnya korban meninggal maupun mengalami luka-luka. Tentu saja ini semua menyebabkan duka yang mendalam. Parahnya dampak yang ditimbulkan oleh gempabumi itu, lantaran pusat gempanya berada di darat, dan kedalamannya hanya 10 kilometer. Kedua kondisi ini, mengakibatkan getaran gempa terasa hingga di Jakarta.
Evakuasi pasca terjadinya bencana merupakan hal penting, demikian juga upaya untuk mengurangi risikonya. Pengurangan risiko bencana sering disebut sebagai mitigasi bencana. Dalam pengertian sederhananya, mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya yang bertujuan untuk mengenali risiko, penyadaran terhadap risiko bencana, hingga penyusunan rencana penanggulangan dampak bencana.
BIG (Badan Informasi Geospasial) sebagai lembaga pemerintah non kementerian berperan penting dalam mitigasi bencana. Merespon fenomena ini, BIG turut mengambil peran. BIG mempunya Peta Sistem Lahan.
ADVERTISEMENT
Peta yang disusun BIG berisi informasi karakteristik fisik sumber daya alam. Ini termasuk di dalamnya: proses geomorfologi, jenis tanah, jenis batuan, dan iklim. Dengan menelaah lebih lanjut Peta Sistem Lahan Skala 1:50.000, pusat gempabumi di Kabupaten Cianjur terletak pada bentuk lahan lereng kaki di sebelah tenggara Gunung Gede Pangrango. Daerah ini terbentuk dari endapan material hasil letusan Gunung Api Gede Pangrango.
Material endapan gunung api cenderung bersifat tak padu, berupa material yang lepas-lepas. Ini karena berasal dari endapan lahar maupun material piroklastik aliran dan jatuhan. Jenis batuan pembentuknya antara lain adalah breksi, konglomerat, dan batu apung dengan ukuran sebesar butir debu, lapili, hingga kerakal.
Sketsa Relief Cianjur (Hasil Analisis dari Peta Sistem Lahan), Maritimo, 2022
Daerah ini memiliki relief bergelombang dengan kemiringan lereng yang landai berkisar 3-8%. Daerah gempa Cianjur yang juga mengalami dampak kerusakan parah terletak pada bentuk lahan lereng bawah Gunung Gede Pangrango. Bentuk lahan ini memiliki material yang sama dengan lereng kaki, namun kemiringan lerengnya lebih curam. Kisarannya antara 8-16%. Dengan kombinasi material lepas-lepas dan lereng yang miring, maka bahaya yang terjadi tidak hanya kerusakan akibat getaran gempa, namun juga berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor yang dipicu oleh getaran gempabumi.
ADVERTISEMENT
Peta Sistem Lahan dapat dijadikan rujukan ketika pemerintah daerah membuat Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Rencana alokasi ruang untuk berbagai keperluan dapat diselaraskan dengan informasi kondisi fisik lahan pada peta Sistem Lahan. Misalnya, peruntukan ruang untuk permukiman penduduk. Dengan demikian, risiko terjadinya kerusakan bangunan tempat tinggal dan korban jiwa dapat diminimalisir.
Penulis : Dr. Th. Retno Wulan dan Febrian Maritimo, S.Si (Surveyor Pemetaan Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik BIG)