news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fakta Menarik Anak Tunggal

Rifqiyah Amani
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto dan Santri di Pondok Pesantren Ath Thohiriyyah Purwokerto
Konten dari Pengguna
24 Mei 2022 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifqiyah Amani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
suber : https://pixabay.com/id/photos/dewasa-ibu-anak-perempuan-pantai-1807500/
zoom-in-whitePerbesar
suber : https://pixabay.com/id/photos/dewasa-ibu-anak-perempuan-pantai-1807500/
ADVERTISEMENT
Menjadi anak tunggal merupakan hal yang gampang-gampang susah, enaknya menjadi anak tunggal yaitu bisa hidup dengan damai tanpa ada pertengkaran dengan saudara kandung, tidak rebutan dalam segala hal. Tidak enaknya, anak tunggal memiliki tanggung jawab yakni menjadi harapan terbesar bagi orang tua.
ADVERTISEMENT
Banyak yang beranggapan bahwa menjadi anak tunggal merupakan suatu keberuntungan, karena orang tua akan berusaha melakukan hal apapun demi kebaikan anaknya. Semua kebutuhan pasti terpenuhi, ini yang menimbulkan anggapan bahwa anak tunggal sering dibilang manja, karena pola asuh keluarga yang selalu menuruti keinginan sang anak.
Orang tua memiliki pengharapan lebih terhadap anaknya, sedangkan anak akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap masa depannya. Tak heran jika sering ditemui anak tunggal yang mengalami depresi karena kegagalan dalam hidupnya. Ia merasa khawatir tidak akan bisa menjadi anak yang diharapkan orang tua. Selain itu banyak yang menilai anak tunggal memiliki sifat egois karena terbiasa hidup sendiri, tidak memiliki saudara. Ketika bersosialisasi akan muncul rasa ketidaknyamanan jika terjadi suatu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya.
ADVERTISEMENT
Faktanya menjadi seorang anak tunggal merupakan suatu cobaan, karena di setiap langkahnya pasti selalu diawasi oleh orang tua, sulit mengutarakan perasaan karena terkadang orang tua sudah memiliki ide untuk kesuksesan anaknya, ketika berbeda pikiran maka terjadilah perselisihan, maka dari itu kebanyakan anak tunggal lebih memilih untuk diam. Orang tua yang terlalu protektif akan menghambat jiwa eksplorasi sang anak. Contohnya seperti memilih perguruan tinggi sang anak memilih universitas yang jauh dari tempat tinggalnya, tapi orang tua tidak mengizinkan dengan alasan keamanan.
Sungguh disayangkan, ketika sang anak memiliki suatu ide gagasan yang ia rasa akan menjadi kunci kesuksesannya namun bertolak belakang dengan orang tua. Beban anak tunggal lebih banyak dibandingkan dengan kebahagiaan yang diperoleh, untuk itu pentingnya orang tua dalam memahami bagaimana keinginan sang anak, orang tua memiliki kewajiban untuk menjaga dan mendidik anak tetapi juga perlu mendengarkan apa keinginan sang anak. Menyeimbangkan antara keduanya dan harus sesuai porsinya.
ADVERTISEMENT