Upaya Menghadapi Maraknya Berita Kasus Kekerasan di Pondok Pesantren

Rifqiyah Amani
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto dan Santri di Pondok Pesantren Ath Thohiriyyah Purwokerto
Konten dari Pengguna
23 Februari 2023 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rifqiyah Amani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Dokumentasi : Media Pondok Pesantren Ath Thohiriyyah
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Dokumentasi : Media Pondok Pesantren Ath Thohiriyyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehidupan pondok pesantren kini dikenal sangat mengerikan, terlebih setelah banyak bermunculan kasus kekerasan di dunia pondok pesantren. Namun sebenarnya apa penyebab kasus tersebut ? bukankah pondok pesantren merupakan tempat untuk belajar ilmu agama ? yang pasti di dalamnya diajarkan banyak hal tentang ilmu agama islam.
ADVERTISEMENT
Kasus yang terjadi pada santri pondok pesantren pasti sangat disayangkan, kini banyak orang yang meragukan pondok pesantren. Kekerasan fisik di pondok pesantren tentunya sangat merusak reputasi lembaga pendidikan keagamaan, padahal kontribusi pesantren sangat besar dalam memperbaiki akhlak seseorang.
“Faktor pemicu terjadinya tindak kekerasan di pondok pesantren di antaranya sikap senioritas, penyalahgunaan wewenang dan kurangnya penerapan ilmu-ilmu pesantren.” Ucap Naufal santri Pondok Pesantren Nurul Iman Purwokerto.
"Layaknya kekerasan fisik, kekerasan seksual juga tidak diperkenankan atas dasar apa pun, baik cinta, bercanda, balas budi, ketaatan, ngalap berkah, bahkan agar lulus ujian. Karena, bagi dia, kekerasan seksual terjadi lantaran perspektif agama/keimanan yang tidak berjalan, dengan kata lain karena moralitas rendah." Kutipan berita NU Online Rabu (7/9/2022).
ADVERTISEMENT
Kasus ini memberikan dampak kekhawatiran bagi orang tua yang ingin memondokkan anaknya, namun penjelasan pada instastory Ning Khilma Anis (Penulis Novel Hati Suhita sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren An Nur Jember) cukup memberikan pengertian kepada orang tua.
"Khawatir itu bagus, semua orang pasti kepingin memilihkan yang terbaik untuk putra putrinya. Tapi kalau sudah niat ingin anaknya di pesantren, dalam khawatir itu pasti kita tidak diam.
Terus menggali informasi tentang pesantren yang sanadnya jelas. Dengan pengasuh yang mumpuni, alumni yang berkualitas serta sosio kultur pesantren yang nyaman dan aman.
Paling gampang adalah minta rekomendasi kepada mereka yang sudah ahli dan punya banyak pengalaman empiris di bidang kepesantrenan. Insyaa Allah berkah." Ucap Ning Khilma Anis.
ADVERTISEMENT