Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peran Strategis Komunita Dalam Edukasi APBN
8 November 2022 12:26 WIB
Tulisan dari Fajar Sidik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Langkah strategis terus dilakukan oleh jajaran Kementerian Keuangan. Kebijakan-kebijakan pengelolaan keuangan Negara, terus didorong untuk menjangkau publik lebih luas. Tujuannya agar informasi-informasi yang beredar melalui berbagai media, khususnya terkait keuangan Negara, dapat diterima secara utuh, jelas dan anti-hoax.
ADVERTISEMENT
Mengingat Indonesia yang akan mengalami bonus demografi puncak pada tahun 2030 yakni perbandingan jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak dibandingkan penduduk non-produktif. Hal ini tentu menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Karenanya, memanfaatkan hal tersebut pemerintah terus melakukan ragam upaya untuk menyiapkan bonus demografi untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, yaitu manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter. Salah satu cara yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan yakni membentuk KOMUNITA (Komunitas #UangKita).
Komunita adalah generasi produktif yang memahami kebijakan pengelolaan keuangan negara dan berperan sebagai penggerak perubahan menuju masa depan Indonesia Maju 2045. Komunita terdiri dari generasi milenial dan centennial, baik jenjang pelajar, mahasiswa maupun pekerja yang memiliki minat mengetahui seluk beluk pengelolaan keuangan negara.
ADVERTISEMENT
Apakah sebatas Keuangan Negara? Tentu berbagai ilmu, pengetahuan, informasi akan disampaikan kepada generasi muda Indonesia. Termasuk didalamnya tentang informasi beasiswa, peluang kerja, dan berbagai aktivitas sosial-keilmuan. Lalu kemana arah Komunita seharusnya?
Peran Komunita Kawal APBN
Dampak pandemi belum tuntas seluruhnya dilewati. Efeknya masih dirasakan hingga pelosok negeri. APBN terus menjadi instrument utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga daya beli warga terdampak, mendorong UMKM bergerak yang pada akhirnya ekonomi nasional terkerek tumbuh.
APBN terus memainkan perannya mendorong daerah-daerah di seluruh Indonesia untuk terus bertahan dan bangkit melalui pandemi. Dengan dukungan dana desa yang alokasi anggarannya sebagian di salurkan untuk perlindungan sosial dan tentunya APBD di seluruh daerah yang melakukan refocussing penanganan kesehatan di daerah dan pemulihan ekonomi lokal, hal tersebut telah terbukti membantu masyarakat untuk kuat melalui pandemi. Dan hari ini, APBN akan kembali memainkan peran pentingnya menghadapi tantangan perekonomian global yang diprediksi menurun seiring konflik rusia-ukraina yang terus menghangat.
ADVERTISEMENT
Gelontoran APBN sebelum maupan saat pandemi sangat besar. Hal ini tentu perlu partisipasi seluruh elemen masyarakat, sehingga dapat disalurkan dengan tepat, cepat dan transparan. Tahun 2023 nanti, belanja APBN dianggarkan mencapai APBN tahun 2023 disepakati sebesar Rp3.061,2 triliun, yang terbagi atas Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.246,5 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp814,7 triliun.
Oleh karena itu, pelibatan generasi milenial yakni mahasiswa dan pelajar, perlu terus didorong bersama. Harapannya, anak-anak muda di Indonesia dapat memberi kontribusinya dalam mengawal APBN yang disalurkan oleh pemerintah.
Kontribusi generasi milenial tersebut dapat dimainkan melalui Komunita berupa pendampingan penyaluran APBN, memberikan saran dan masukan program-program di lingkungannya sehingga lebih memberi efek kepada kesejahteraan warga, maupun memberikan sumbangsih berupa kajian akademis bidang keuangan negara. Komunita dapat memainkan peran melakukan kajian-kajian teknis sehingga dapat memberikan berbagai masukan dalam peningkatan kualitas data penerima bantuan melalui pemutakhiran DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
ADVERTISEMENT
Kedua, dengan seluruh kemampuan dan potensi yang di miliki generasi milenial yang tergabung dalam Komunita, peran selanjutnya yang dapat dimainkan yakni melakukan pendampingan dan peningkatan kapasitas UMKM penerima bantuan APBN. Pelaku UMKM perlu didampingi dalam melakukan packaging dan promosi produknya. Anak-anak muda peduli APBN perlu terlibat aktif mengedukasi pelaku UMKM sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah dan dapat menjangkau potensi pasarnya secara spesifik. Akhirnya, UMKM Indonesia terus mampu tumbuh menggerakkan perekonomian nasional maupun lokal.
Ketiga, insan yang tergabung dalam komunita perlu terus meningkatkan kapasitas keilmuannya melalui penelitian ilmiah. Dengan menghasilkan penelitian ilmiah terkait APBN, maka akan menjadi sumbangsih khasanah kelimuan bagi pengembangan pengelolaan APBN di Indonesia. Dengan didampingi oleh akademisi maupun praktisi keuangan negara, maka penelitian yang dilakukan akan semakin tajam dan terarah. Dan pada akhirnya, anak-anak muda Indonesia akan menjadi duta APBN yang akan memenuhi informasi-informasi positif terkait pengelolaan keuangan negara di tengah masyarakat, dan secara otomatis akan menekan informasi hoax yang beredar.
ADVERTISEMENT