Konten dari Pengguna

Sejak Dini Kenal Tanaman Obat: Akses Khasiat Herbal Lebih Mudah untuk Keluarga

Rachmat Nur Aldin
Seorang Mahasiswa Biologi S1 Universitas Diponegoro yang memiliki spesialisasi di bidang Agriculture, Ekologi, Fisiologi Tumbuhan
18 Agustus 2024 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rachmat Nur Aldin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(29/07/2024) - Kebutuhan akan obat herbal saat ini menjadi satu aspek penting yang patut diperhatikan. Di era sekarang, sebagian besar orang telah beralih memanfaatkan bahan-bahan herbal yang tersedia dari tumbuhan sebagai obat dengan khasiat tertentu dalam membantu mengatasi penyakit. Selain menawarkan keamanan dalam pemakaian secara mandiri, tumbuhan obat menyediakan akses yang mudah dijangkau ketika diperlukan. Kelompok tumbuhan tersebut dikenal sebagai tanaman obat keluarga (TOGA).
Foto dokumentasi kegiatan edukasi dan demonstrasi proses penamaan TOGA di SD Negeri Wonoyoso, Pekalongan (Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tanaman obat keluarga umumnya dibudidayakan secara mandiri oleh banyak orang, seringkali tumbuh secara liar dan jarang diperhatikan oleh masyarakat. Salah satu mahasiswa dari Universitas Diponegoro (UNDIP) yang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wonoyoso , Kecamatan Buaran, Pekalongan, Aldin, menilai bahwa edukasi terkait Tanaman obat keluarga dan proses budidaya nya penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan tidak semua orang menyadari akan keberadaan TOGA di sekitarnya. Menindaklanjuti hal tersebut, mahasiswa KKN dari UNDIP ini melakukan kegiatan edukasi dan demonstrasi penanaman TOGA di SD Negeri Wonoyoso sebagai upaya pengenalan sejak dini terkait tanaman obat berkhasiat.
Tanaman telang (Clitoria ternatea) di salah satu halaman rumah warga di Desa Wonoyoso. Tanaman ini memliki khasiat untuk relaksasi, biasanya dikonsumsi dalam bentuk larutan teh (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pengenalan serta edukasi terkait TOGA merupakan salah satu upaya untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan bagian daripada TOGA yang memiliki khasiat tertentu. Selain edukasi, kegiatan demonstrasi cara penanaman TOGA secara sederhana juga perlu dilakukan. Teknik menanam TOGA relatif mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Budidaya TOGA tidak membutuhkan lahan yang luas, praktis hanya memakai polybag saja sudah cukup. Bahan yang dipakai antara lain: seedling bag, polybag, benih tanaman. Secara umum prosedur penanaman TOGA dimulai dari pembenihan atau penyemaian, kemudian dilanjutkan dengan pembibitan hingga proses penanaman.
Tanaman Kembang Sepatu (Hisbiscus rosa-sinensis) pada salah satu halaman rumah di Desa Wonoyoso. Tanaman ini umumnya dimanfaatkan bagian bunganya yang mengandung nektar sebagai obat penurun tekanan darah. (Sumber : Dokumentasi Pribadi
Melalui kegiatan edukasi dan demonstrasi yang telah dilakukan diharapkan dapat menjadi sarana pengenalan TOGA. Selain itu, luaran kegiatan berupa modul berisi penjelasan list sampel tanaman TOGA yang ada di Desa Wonyoso dapat dipergunakan untuk khlayak umum.
ADVERTISEMENT