Konten dari Pengguna

Kecerdasan Buatan dan Pendidikan: Kolaborasi yang Tak Terhindarkan

Andi Bahtiar
Seorang penyuluh Agama Islam di kementrian agama Kota Tangerang Selatan, sekaligus seorang mahasiswa di Universitas Pamulang dengan jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Pendiri Yayasan Miftahul Akhyar Saleh. Lahir di Tangerang 11 Desember 1983.
16 Desember 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andi Bahtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Latar Belakang
Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi salah satu teknologi paling transformatif di abad ke-21. Sejarah AI dimulai pada pertengahan abad ke-20, ketika para ilmuwan seperti Alan Turing mulai mempelajari kemungkinan mesin yang dapat "berpikir." Perkembangan teknologi ini terus berlanjut dengan pesat, dari sistem sederhana yang digunakan untuk permainan catur hingga teknologi yang kompleks seperti chatbot, analisis data, dan pembelajaran mesin (machine learning).
ADVERTISEMENT
Di dunia pendidikan, peran teknologi mulai terasa sejak diperkenalkannya komputer dan internet, tetapi peran AI membawa dimensi baru. Kini, AI digunakan dalam berbagai aplikasi pendidikan, seperti personalisasi pembelajaran, sistem penilaian otomatis, dan penyediaan materi belajar interaktif. Adopsi AI di sektor pendidikan merupakan respons terhadap kebutuhan modernisasi dan personalisasi pendidikan yang lebih efektif.
Ilustrasi Perkembangan Kecerdasan AI di Dunia (Sumber dari Shuttershock)
Analisa/Pandangan Kita
Integrasi AI dalam pendidikan menawarkan peluang besar untuk meningkatkan pengalaman belajar dan mengajar. AI mampu membantu personalisasi kurikulum, sehingga setiap siswa dapat belajar sesuai kecepatan dan gaya belajarnya masing-masing. Selain itu, guru dapat memanfaatkan AI untuk menganalisis kemajuan siswa, mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian, dan menyediakan bahan ajar yang relevan.
Namun, integrasi ini juga menghadirkan tantangan. Tidak semua institusi pendidikan memiliki akses ke teknologi canggih ini, terutama di wilayah terpencil. Selain itu, ketergantungan pada teknologi dapat mengurangi interaksi manusia dalam pendidikan, yang merupakan elemen penting dalam membangun keterampilan sosial dan emosional siswa.
ADVERTISEMENT
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
Kekurangan:
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Kecerdasan buatan menawarkan peluang besar untuk memperbaiki kualitas pendidikan, menjadikannya lebih inklusif dan personal. Namun, seperti teknologi lainnya, adopsinya harus dilakukan dengan hati-hati. Faktor seperti ketersediaan akses, perlindungan privasi, dan peran guru perlu dipertimbangkan agar teknologi ini benar-benar memberikan manfaat maksimal tanpa mengorbankan aspek penting dari pendidikan tradisional.
Solusi
ADVERTISEMENT