Konten dari Pengguna

Tingkat Kemiskinan di Kota Serang Pascapandemi

Ananda Nurul Septiani Putri
Mahasiswi S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang PSDKU Serang
26 Desember 2022 10:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ananda Nurul Septiani Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: Ilustrasi Gambar diambil dari Penulis
zoom-in-whitePerbesar
sumber: Ilustrasi Gambar diambil dari Penulis
ADVERTISEMENT
Kemiskinan adalah kondisi seseorang atau sekelompok tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya seperti sandang, pangan, dan papan untuk mempertahankan kehidupan yang bermartabat. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan kebutuhan, ataupun kesulitan akses penunjang pendidikan dan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Kemiskinan juga merupakan masalah sosial dan masalah ekonomi yang bersifat global, artinya diseluruh dunia pasti memiliki tingkat kemiskinan yang berbeda-beda. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang di dalamnya terdapat masalah sosial yaitu kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh tingkat pengangguran dan pendidikan yang terbilang rendah.
Kemiskinan di Indonesia tersebar di berbagai wilayah, salah satunya Kota Serang. Kota Serang adalah Ibukota provinsi Banten yang letaknya di tengah-tengah kota. Kota serang juga merupakan salah satu kota yang tingkat kemiskinannya tinggi dibandingkan dengan kota/kabupaten sekitarnya. Faktor penyebab kemiskinan di kota Serang meningkat adalah banyaknya pengangguran, tingkat pendidikan yang rendah, dan harga pasar yang tinggi sedangkan pendapatan masih rendah atau bahkan tidak memiliki pendapatan. Selama pandemi, pemerintah kota memberikan bantuan sosial berupa bahan pokok dan uang tunai yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Pemberian bantuan ini diberikan secara merata oleh pemerintah kota termasuk daerah-daerah terpencil di kota Serang. Sebelum pandemi, tingkat kemiskinan di kota Serang naik mencapai kisaran 6,79 persen menurut catatan Badan Pusat Statistik Kota Serang. Tercatat setelah pandemi, tingkat kemiskinan menurun kisaran 0,61 persen dari 6,79 persen menjadi 6,12 persen. Hal ini terjadi akibat banyak masyarakat kota serang yang mendirikan usaha-usaha kecil di daerahnya.
Di sisi dampak positif pasti ada dampak negatifnya seperti semakin meningkatnya pengangguran dan area kumuh di pinggir kota. Hal ini perlu diperhatikan oleh pemerintah kota setempat. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota adalah membuka pelatihan dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang terkena dampak pandemi serta memberikan tempat tinggal yang layak untuk masyarakat tunawisma atau tidak memiliki tempat tinggal.
ADVERTISEMENT
Pandemi covid-19 yang melanda seluruh wilayah indonesia selama 2 tahun, memberikan dampak bagi masyarakatnya. Tidak hanya dampak kesehatan global, tetapi juga dampak bagi ekonomi dan pendidikan. Mulai dari pekerjaan dan sekolah yang dimulai dari rumah hingga menurunnya daya beli masyarakat. Pandemi ini juga mengakibatkan beberapa masyarakat yang bekerja harus dipecat oleh pihak perusahaan karena turunnya produktivitas individu maupun perusahaan.
Diawali dengan Social Distancing atau Aktivitas fisik hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar. Dua kebijakan pemerintah Indonesia ini memberikan dampak buruk bagi masyarakat terutama pekerja dan warga sipil. Pandemi covid-19 juga memunculkan orang miskin baru di dunia berdasarkan data IMF sekitar 85 juta orang miskin baru di seluruh dunia. Kenaikan tingkat kemiskinan ini perlu mendapat perhatian publik terutama pemerintah. Salah satu upaya pemerintah Indonesia adalah melaksanakan program sosial untuk membantu masyarakat terutama masyarakat miskin.
ADVERTISEMENT