Konten dari Pengguna

Dampak Penggunaan Gadget pada Kesehatan Mental dan Motivasi Belajar Siswa

Shafa nurul izzah
Mahasiswa prodi pendidikan ekonomi universitas pamulang
5 Oktober 2024 11:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafa nurul izzah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penggunaan gadget di kalangan siswa semakin meningkat seiring perkembangan teknologi. Gadget seperti smartphone, tablet, dan laptop telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Penggunaan gadget ini mengacu pada pemanfaatan perangkat teknologi portabel untuk berbagai kegiatan, seperti mengakses internet, bermain game, menonton video, mengambil foto dan video, mengirim pesan, dan melakukan panggilan telepon. Gadget memungkinkan pengguna terhubung dengan dunia secara digital, memudahkan akses informasi, komunikasi, dan berbagai aktivitas online. Namun, meskipun gadget menawarkan berbagai manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan alat bantu belajar, penggunaan yang berlebihan juga membawa dampak negatif yang signifikan pada kesehatan mental dan motivasi belajar siswa.
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak negatif yang paling terlihat adalah gangguan pada kesehatan mental siswa. Kesehatan mental mengacu pada kemampuan seseorang mengatasi tekanan dan tantangan sehari-hari, memenuhi kebutuhan emosional dan sosial, serta menjalani kehidupan yang bahagia dan bermakna. Penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Media sosial, yang sering diakses melalui gadget, sering kali menjadi sumber tekanan sosial dan perbandingan diri yang tidak sehat. Siswa sering merasa tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan gambaran sempurna yang ditampilkan di media sosial, yang sering kali tidak realistis. Hal ini dapat meningkatkan perasaan tidak memadai, kurangnya harga diri, dan tekanan untuk mencapai standar yang tidak dapat dicapai. Selain itu, paparan terus-menerus terhadap layar gadget dapat mengganggu pola tidur siswa. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur, sehingga banyak siswa mengalami kesulitan tidur yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan kinerja akademis mereka.
ADVERTISEMENT
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol juga berdampak negatif pada motivasi belajar siswa, karena gadget dapat menjadi sumber distraksi yang mengurangi minat belajar. Banyak siswa tergoda untuk menghabiskan waktu bermain game atau menonton video daripada belajar. Akses mudah ke konten hiburan melalui gadget sering kali mengalihkan perhatian siswa dari tugas-tugas akademis mereka. Multitasking yang melibatkan penggunaan gadget juga dapat mengurangi efektivitas belajar. Siswa yang mencoba belajar sambil terus memeriksa notifikasi gadget mereka sering kali mengalami kesulitan fokus, dan informasi yang dipelajari cenderung tidak tersimpan dengan baik dalam ingatan jangka panjang. Akibatnya, kemampuan siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran berkurang.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi penggunaan gadget agar tidak berlebihan demi menjaga kesehatan fisik dan mental siswa. Salah satu langkah penting adalah melalui edukasi yang komprehensif tentang penggunaan media sosial yang sehat. Siswa perlu diberikan pemahaman mendalam tentang risiko dan manfaat penggunaan media sosial, serta strategi untuk mengelola penggunaannya dengan bijaksana. Pembatasan waktu layar juga menjadi solusi penting dalam mengatasi dampak negatif media sosial. Siswa perlu diberikan batasan waktu yang jelas untuk menggunakan media sosial, serta didorong untuk mengalokasikan waktu untuk kegiatan di luar layar, seperti olahraga, seni, atau interaksi sosial langsung dengan teman-teman dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Pendidikan tentang literasi digital juga menjadi kunci dalam membantu remaja mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan media sosial secara aman dan bertanggung jawab. Ini mencakup pemahaman tentang privasi online, kemampuan untuk memvalidasi informasi, dan keterampilan untuk mengelola konflik atau tekanan peer yang mungkin muncul di media sosial. Dukungan yang tepat dari orang tua, pendidik, dan ahli kesehatan mental juga sangat penting dalam membantu remaja menghadapi tekanan media sosial. Orang tua perlu terlibat aktif dalam kehidupan digital anak-anak mereka, memberikan dukungan emosional, dan membimbing mereka dalam menggunakan media sosial secara sehat. Di sekolah, pendidik dapat menyediakan sumber daya dan mendukung remaja dalam mengembangkan literasi digital dan keterampilan sosial yang diperlukan.
Dengan pendekatan yang tepat, dampak negatif penggunaan gadget pada kesehatan mental dan motivasi belajar siswa dapat diminimalkan. Teknologi harus dilihat sebagai alat yang mendukung pendidikan, bukan sebagai penghalang. Penggunaan gadget yang bijak dan terkontrol akan membantu siswa mencapai keseimbangan yang sehat antara kebutuhan digital dan kehidupan nyata mereka.
ADVERTISEMENT