Transformasi Perekonomian China

Gabriela Spanika Chintya Surya Djoka
Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
19 November 2022 6:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Gabriela Spanika Chintya Surya Djoka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
China merupakan salah satu negara besar yang terletak di kawasan Asia Timur. China dikenal sebagai negara yang memiliki kekuatan besar pada bidang perekonomian saat ini. Namun, pada awalnya perekonomian China tidak sebesar seperti saat ini, yakni terjadinya perubahan dalam perekonomian China hingga bisa mencapai kebangkitan perekonomiannya yang menghasilkan dominasi China dalam perekonomian global. Hal ini tentu saja menarik perhatian dari negara-negara lain, dikarenakan pertumbuhan ekonominya yang pesat. Dari pertumbuhan ekonomi China yang fantastis, membuat negara ini turut diperhitungkan dalam politik internasional. Di sisi lain, Amerika Serikat yang merupakan rival dari China sangat khawatir terhadap meningkatnya kekuatan ekonomi China yang memungkinkan akan menghambat hegemoni Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan dari sejarah transformasi ekonominya, China pernah mendapat predikat sebagai negara miskin dan terbelakang. Berawal pada tahun 1960, yang mana saat itu China berada dibawah kepemimpinan Mao Zedong yang sangat erat dengan ideologi komunisme. Pada zaman ini, sistem perekonomian China dikendalikan oleh pemerintah pusat, sehingga menyebabkan terisolasinya dalam perdagangan internasional, sehingga mengakibatkan pemerintah China menjadi distributor tunggal, yakni dari semua bentuk kebutuhan manusia seperti bahan pangan, pakaian, obat-obatan dan lain sebagainya. Dampak dari kegagalan distribusi tunggal ini sangat buruk. Salah satunya dampaknya yaitu terjadinya kelaparan yang besar di China dalam jangka waktu tiga tahun.
Kemudian titik balik keadaan China bermula pada tahun 1978, disaat Mao Zedong wafat dan akhirnya China berada pada pimpinan Deng Xiao Ping yang dimana pada era ini mulainya program reformasi ekonomi. Terdapat beberapa faktor dari adanya transfromasi ekonomi China yakni refromasi sistem ekonomi, kebijakan ketat bagi investor asing, kebijakan moneter, ekspansi ekspor dan konsumsi dalam negeri. Dari adanya langkah – langkah ini pemulihan ekonomi China berangsur membaik.
ADVERTISEMENT
Namun, pada tahun 1997 terjadinya krisis finansial di kawasan Asia, yang menyebabkan China terdampak akan resesi besar-besaran ini. Akan tetapi, China dapat melalui krisis global ini dengan baik. Di balik dari keberhasilan China melalui resesi ekonomi ini, terdapat beberapa upaya yang dilakukan China hingga mencapai kestabilan dan meningkatan perekonomiannya. Salah satunya yaitu dengan menerapkan kebijakan open door yakni terbukanya investasi asing dan ekspor untuk perdagangan internasional. Melalui kebijakan ini, China dapat melewati masa kritis dalam menghadapi resesi ekonomi dan berhasil meningkatkan perekonomiannya hingga menjadi negara dengan kekuatan ekonomi di dunia. Untuk mempertahankan eksistensinya sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, China banyak menjalin kerja sama internasional dengan negara-negara lain untuk mencapai kepentingan ekonominya yang tujuannya agar perekonomiannya terus meningkat.
Foto : Gabriela Spanika Chintya Surya Djoka