Gaya Hidup Puasa : Mempertahankan Spirit Romadon

Bambang Edi S dr SpA MKes
Dokter spesialis anak di RS PKU MUhammadiyah Gamping dan RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta Dosen di FKIK UMY Relawan kemanusiaan BSMI DIY
Konten dari Pengguna
7 Juni 2022 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Edi S dr SpA MKes tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Biotech and Halal center UMY mendukung gaya hidup halal (koleksi BHTC)
zoom-in-whitePerbesar
Biotech and Halal center UMY mendukung gaya hidup halal (koleksi BHTC)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puasa sebagai gaya hidup cukup menarik untuk dikaji. Semangat beribadah vertikal maupun horizontal serta pengendalian diri merupakan inti gaya hidup puasa. Tak hanya soal menjaga kualitas dan kuantitas makanan, ummat juga dibiasakan untuk menjaga hati, lisan dan perilaku sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menarik, adanya riwayat yang menginformasikan bahwa para sahabat Nabi terus menerus agar amal mereka selama Romadon diterima hingga setengah tahun ke depan pasca Romadon, tak hanya pada momentum syawal saja. Penajagaan semangat puasa tersebut dilanjutkan dengan dipanjatkannya doa-doa para sahabat nabi agar mereka mendapat kesempatan mendapati Romadon berikutnya. Dapat disimpulkan, bahwa hati dan pikiran mereka tak lepas dari Romadon. Itulah cara mereka menjaga dan mempertahankan spirit Romadon.
Gaya hidup puasa sangat penting dalam pembangunan karakter bangsa Indonesia di tengah masyarakat yang tidak mampu menjaga gaya hidup sehat secara fisik (pola makan sehat, sesuai konsep halal dan thoyyib), sehat rohani (kekuatan akidah, semangat ibadah serta gaya hidup halal), sehat mental emosional (stabilitas emosi) dan sehat secara sosial (gemar sedekah, pemaaf). Dekianlah sebagian ciri dari gaya hidup puasa, gaya hidup sehat holistik yang perlu kita wujudkan dan lestarikan. Hubungan kita dengan Tuhan dan sesama akan lebih berkualitas dengan gaya hidup puasa tersebut, pungkas Bambang Edi Susyanto dari Biotech and Halal Center UMY Yogyakarta.
ADVERTISEMENT