Tips Sehat Puasa Ramadan : Bagaimana Pilihan Menu Kita?

Bambang Edi S dr SpA MKes
Dokter spesialis anak di RS PKU MUhammadiyah Gamping dan RS AMC Muhammadiyah Yogyakarta Dosen di FKIK UMY Relawan kemanusiaan BSMI DIY
Konten dari Pengguna
25 Maret 2022 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Edi S dr SpA MKes tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemeriksaan kesehatan sebelum ramadhan sangat dianjurkan bagi mereka yang mempunyai riwayat sakit (Koleksi Pengajian Seroja)
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan kesehatan sebelum ramadhan sangat dianjurkan bagi mereka yang mempunyai riwayat sakit (Koleksi Pengajian Seroja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puasa Ramadan merupakan ibadah yang sangat diistimewakan dalam agama, sehingga ada ungkapan yang sangat istimewa dalam hadist qudzi “Puasa itu untuk-Ku”. Pernyataan Allah tersebut dimaknai tentang hak istimewa untuk melipatgandakan pahala puasa sebesar kemurahan-Nya dibandingkan dengan pelipatgandaan pahala pada ibadah lainnya. Lebih istimewa lagi, agama ini memberi dispensasi kepada beberapa kelompok hamba Allah untuk tidak menjalankan atau menunda pelaksanaan ibadah puasa ini atas pertimbangan keterbatasan fisik dalam hal ini terkait kesehatan dan risiko kesehatan bahkan kehidupan, sejalan dengan fungsi agama untuk menjaga (kehidupan) manusia.
ADVERTISEMENT
Fakta yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa agama sangat memperhatikan sisi kemanusiaan kita. Agama sangat memperhatikan kesehatan. Agama tidak menghendaki kesulitan dan sebaliknya menginginkan kemudahan, sebagaimana ditegaskan dalam ayat 185 surat albaqoroh yang merupakan rangkaian dari ayat-ayat tentang puasa. Berbagai penelitian terkait puasa menunjukkan, bahwa puasa Ramadan secara umum tidak mengganggu proses normal dalam tubuh kita, bahkan tidak membahayakan bagi mereka yang sudah punya penyakit kronis. Lebih jauh lagi, puasa ramadan justru mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan fisik. Menariknya, seperti disebut di depan, bahwa agama memberi kelonggaran sekiranya puasa dapat menimbulkan gangguan kesehatan fisik.
Pembaca dapat mempelajari manfaat puasa untuk kesehatan dengan menelusuri berbagai artikel ilmiah tentang hal tersebut dalam mesin pencari google. Kata kunci berikut akan sangat membantu, yaitu ramadhan fasting, health, benefit, risk dan harm. Dapat juga ditambahkan kata kunci terkait isu baru tentang puasa misalnya autophagy atau intermitten fasting. Penambahan kata kunci berikut akan mengarahkan pencarian tulisan dalam database penelitian, misalnya NCBI, journal, atau pubmed.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, tulisan ini akan mengajak para pembaca untuk menyiapkan diri agar dapat berpuasa secara lebih nyaman dan tidak mudah lapar. Beberapa hal terkait jenis makanan dan olahraga akan diulas secara ringkas untuk para pembaca. Silakan disimak hingga akhir tulisan pendek ini.
Tips pertama yang perlu disampaikan adalah banyak minum dan konsumsi buah pada saat sahur maupun berbuka puasa. Pepaya, stroberi, sirsat, belimbing, apokat adalah contoh buah yang sangat bagus karena kandungan air yang tinggi, selain juga kaya vitamin dan zat positif lainnya. Apel dan pir juga umumnya baik untuk kita konsumsi. Khusus bagi yang mempunyai masalah diabetes dan kegemukan, kurangi buah yang tinggi gula, seperti pisang dan mangga. Kurma sangat bagus untuk berbuka puasa, namun harus hati-hati (dibatasi) pada pengidap diabetes. Buah dalam kaleng atau buah yang diawetkan juga perlu dihindari, pastikan kita hanya mengonsumsi buah segar.
ADVERTISEMENT
Pilihan karbohidrat dahulu ditekankan pada jenis karbohidrat kompleks. Saat ini, penekanan lebih diberikan pada indeks glikemik dan beban glikemik. Untungnya, indeks glikemik berbagai makanan pokok serta aneka makanan dapat ditelusuri dalam mesin pencari gooogle. Indeks glikemik dikatakan rendah jika kurang dari 55, sedang jika indeksnya antara 55-69 dan tinggi jika lebih dari 70. Dianjurkan kita memilih makanan dengan indeks glikemik rendah, dibolehkan sebagian makanan dengan indeks glikemik sedang dan sebaiknya menghindari atau mengurangi makanan dengan indeks glikemik tinggi. Makanan dengan indeks glikemik tinggi akan cepat mengenyangkan, cepat menaikkan kadar gula darah, namun juga cepat lapar kembali.
Beras shirataki dan beras hitam mempunyai indeks glikemik rendah, beras basmati dan beras coklat sedang dan beras merah lokal mempunyai indeks glikemik sedang sampai tinggi (54-80). Sebagai perbandingan, nasi putih mempunyai indeks glikemik 64. Silakan perhatikan juga beban glikemiknya. Kandungan karbohidrat makanan dalam satu porsi (umumnya dalam 100 gram) dapat ditelusuri dalam mesin pencari google dengan menyebut nama makanan dan penambahan kata fatsecret.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan puasa anak ? Anak-anak dapat mulai berpuasa kapan saja, yang penting disiapkan psikologis mereka dan dilatih secara bertahap. Ingatkan pentingnya minum pada saat sahur dan berbuka puasa. Makan sayur dan buah sangat bagus, sebenarnya bukan hanya untuka anak. Pastikan asupan lemak dan protein cukup banyak, tambahan porsi lauk pauk akan sangat membantu anak-anak terjaga kenyang dan lebih menjamin status gizi mereka selama Ramadan.