Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Merosotnya Moral Generasi Muda
23 Februari 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Usman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman hampir meliputi seluruh lini kehidupan. Dinamika kehidupan yang terus mengalami perkembangan memberikan perubahan yang signifikan dalam interaksi sosial masyarakat. Bangsa Indonesia memiliki ciri khas dalam interaksi sosialnya.
ADVERTISEMENT
Sejak dahulu, bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang moralitasnya tinggi baik dalam tingkah laku dan tutur bahasanya. Hal ini sebagaimana yang diakui dunia internasional melalui para turis yang acap berkunjung dan berwisata ke Indonesia. Inilah kepribadian Indonesia yang dikenal oleh dunia internasional.
Namun, laju perkembangan zaman tidak mungkin dapat terhindari. Hal ini tentu memberikan dampak positif sekaligus dampak negatif terhadap pergaulan anak bangsa. Dampak laju perkembangan zaman yang semakin pesat, antara lain pengaruh cyberspace yang sangat mendominasi, tampak paradoks dan menjadi bumerang tersendiri terhadap mentalitas anak bangsa yang kian jatuh tersungkur.
Indonesia yang awalnya terkenal sebagai bangsa yang santun serta menjunjung tinggi norma-norma sosial, seakan hari ini menjelma bagai bangsa yang kehilangan arah. Keramahtamahan masyarakat Indonesia perlahan mulai pudar tergerus lajunya perkembangan teknologi informasi.
ADVERTISEMENT
Budaya asing yang tak mampu difilter menjadi salah satu faktor penyebabnya. Padahal sifat ramah bangsa Indonesia membentuk suatu budaya yang khas dari bangsa Indonesia itu sendiri. Budaya ramah dan sopan santun di Indonesia ini terjadi secara universal. Dengan kata lain, budaya ini terjadi atas seluruh keberagaman dan perbedaan yang ada di tengah masyarakat Indonesia.
Sifat ramah dari masyarakat Indonesia menjadi suatu ciri khas yang dapat ditemui dengan mudah. Namun, dewasa ini ciri khas sopan santun dan ramah tamah masyarakat Indonesia mulai tergerus dan rusak tergerogoti dengan kemerosotan moral dan krisis akhlak.
Hal ini berakibat dari sistem pendidikan Indonesia yang belum mengarah kependidikan akhlak. Sehingga maraknya kasus bullying, tawuran, sikap tidak sopan terhadap guru bahkan hal remeh seperti bolos dan datang terlambat juga merupakan hal negative yang perlu adanya arah perbaikan dan perubahan.
ADVERTISEMENT
Berikut pemaparan tentang faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan moral:
1. Kemajuan teknologi,
2. Memudarnya kualitas keimanan.
3. Pengaruh lingkungan.
4. Hilangnya kejujuran.
5. Hilangnya Rasa Tanggung Jawab.
6. Tidak Berpikir Jauh ke Depan
7. Rendahnya Disiplin.
Lalu, siapakah yang harus bertanggung jawab terhadap bobroknya moralitas bangsa hari ini?
1. Keluarga
Keluarga adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan generasi selanjutnya adalah orang tua sebagai madrasatul ula memiliki peran utama dalam menanamkan pendidikan moral yang baik kepada anaknya.
Sebagai lingkungan belajar pertama dan utama, keluarga sangat berperan penting dalam membentuk karakter anak. Upaya orang tua dalam memberikan pendidikan moral kepada anaknya merupakan suatu upaya penanganan dan pencegahan dekadensi moral atas bobroknya moralitas generasi muda hari ini.
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, orang tua barangkali dapat memanfaatkan waktu bersama anak untuk sekadar mengobrol atau berdiskusi tentang suatu hal. Dengan adanya waktu bersama mereka, sedikit banyaknya bisa menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang baik.
Sehingga mereka paham bagaimana bersikap yang baik di lingkungan masyarakat. Sebagai langkah awal dalam memberikan pemahaman terhadap anak, orang tua dapat membekali mereka dengan ilmu, wejangan, dan nasihat.
Selain itu, mereka juga perlu adanya contoh keteladanan. Sebab, anak cenderung meniru sikap dan perilaku orang-orang di lingkungan sekitarnya, terutama orang tua sendiri. Para pakar pendidikan anak menegaskan bahwa sebagai guru pertama dalam kehidupan, maka kepribadian, sikap, perilaku dan cara hidup orang tua merupakan unsur pendidikan tidak langsung yang dengan sendirinya akan masuk dalam kepribadian anak.
ADVERTISEMENT
2. Lembaga Pendidikan
Selanjutnya yaitu lembaga pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran serta dalam upaya penanganan dekadensi moral yang menggerogoti generasi muda. Guru sebagai orang yang langsung bersentuhan dengan muridnya memiliki peran dalam menanggulangi dekadensi moral yang semakin merebak di lingkungan masyarakat.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik ialah dengan memberikan pemahaman mengenai sikap saling menghormati, saling memberi, saling membantu hingga saling menghargai perbedaan. Jika hal-hal kecil seperti ini tertanam sejak dini, dan adanya dukungan dari lingkungan keluarga, maka kebobrokan moral perlahan akan dapat teratasi.
3. Pemerintah
Berikutnya yang memiliki tanggungjawab terhadap generasi muda adalah pemerintah. Pemerintah memiliki wewenang dan juga tanggungjawab untuk mengatur segala bidang kehidupan, di antaranya pemecahan masalah kepemudaan.
ADVERTISEMENT
Beberapa upaya yang dapat dilakukan pemerintah antara lain, membentuk dan membina organisasi kepemudaan, kemahasiswaan, dan organisasi pelajar. Selain itu pemerintah juga mempersiapkan lapangan kerja dan pelatihan loka karya dan lain-lain. Selanjutnya penegakkan hukum terhadap tindakan kriminal yang dilakukan oleh generasi muda misalnya, penyalahgunaan narkoba, pencurian tawuran, dan lain-lain.
4. Komponen Masyarakat
Selain keluarga, lembaga pendidikan, dan pemerintah komponen masyarakat juga punya tanggungjawab terhadap masalah generasi muda.
Adapun upaya yang dapat dilakukan komponen masyarakat dalam mengatasi masalah kepemudaan ialah, mengemukakan dan mendiskusikan serta membuat solusi dari masalah yang muncul di kalangan generasi muda dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat, melibatkan tokoh agama untuk membentuk wadah pengkajian dan memberikan spirit keagamaan. Masyarakat perlu memiliki keberanian untuk memberikan nasihat dan teguran ketika menemukan masalah yang muncul dari generasi muda.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa maka solusi untuk menanggapi masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menanamkan pendidikan karakter sejak dini.
2. Pemilihan teman bergaul dan lingkungan yang tepat.
3. Mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik.
4. Memperluas wawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial.
5. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam diri.
6. Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. dll.