Konten dari Pengguna

Posisi Orang Tua Terhadap Anak

Usman
Dosen tetap pada STIS Al Ittihad Bima
10 September 2023 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Usman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Posisi Orang Tua Terhadap Anak
Sumber: Instagram (orang tua teladan)
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Instagram (orang tua teladan)
Pusat pendidikan yang pertama adalah lingkungan keluarga, pendidikan di lingkungan keluarga sangat strategis untuk memberikan pendidikan ke arah kecerdasan, budi pekerti atau kepribadian serta persiapan hidup di masyarakat. Orang tua akan menjadi contoh bagi anak, anak biasanya akan menirukan apa saja yang dilakukan oleh orang tua. Jadi orang tua harus bisa memberikan keteladanan dan kebiasaan sehari-hari yang baik sehingga dapat dijadikan contoh bagi anaknya. Keteladanan dan kebiasaan yang baik itu, sebaiknya diberikan oleh orang tua sejak dari kecil atau kanak-kanak karena hal itu dapat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa anak.
ADVERTISEMENT
Hal yang paling penting juga bagi orang tua yakni, bagaimana cara menempatkan diri dihadapan anak, untuk itu penulis menawarkan beberapa cara memposisikan diri dihadapan anak.
1. Orang Tua yang Melahirkan
Sumber: Jurnal Cahaya Islam (orang tua yang melahirkan)
Melahirkan generasi yang berprestasi tidaklah semudah membalikkan tangan. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan hal ini terkait dengan peran serta tugas orangtua untuk memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Partisipasi orangtua akan besar pengaruhnya terhadap proses belajar anak dan prestasi belajar yang akan dicapai.
Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Dan hal itu akan jadi patokan atau landasan bagi anak nantinya akan menjadi generasi yang berprestasi atau tidak. Sehingga peran serta tugas orangtua untuk mewujudkan hal itu adalah :
ADVERTISEMENT
 Orang tua bertugas menjadi motivator.
Anak yang berprestasi tentunya mempunyai niatan belajar yang tinggi. Hal itu bisa terus tertanam pada anak jika mendapat motivasi yang kuat. Motivasi itu dapat diperoleh dari kedua orangtuanya. Pemberian motivasi itu dapat diberikan dengan memberikan perhatian, kasih sayang sehingga anak merasa nyaman dan betah sehingga ketika belajar pun dia akan tenang. Bisa juga motivasi tersebut dengan memberikan hadiah jika anak berhasil dalam belajarnya. Memberikan penghargaan setiap pilihannya serta memberikan hukuman untuk anak bisa juga dilakukan. Hal itu untuk memacu anak supaya lebih keras berusaha dalam mencapai tujuannya.
 Orangtua menjadi teladan.
Orangtua adalah orang terdekat bagi anak. Jadi mereka harus memberikan contoh atau tauladan yang baik. Karena secara tidak sadar anak akan menyerap atau meniru setiap tingkah laku dari orangtuanya. Orangtua akan menjadi role model bagi anaknya dan hal itu akan dijadikan anak sebagai referensi untuk menjalani kehidupannya di masa mendatang. Contohnya jika orangtua rajin membaca maka anak akan lebih mudah untuk rajin membaca pula. Dan itu akan dilakukannya sampai nanti hingga dewasa bahkan seumur hidupnya.
ADVERTISEMENT
 Orangtua menjadi fasilitator.
Orangtua akan mendukung anaknya berprestasi. Sehingga mereka akan menyediakan sarana dan prasarana untuk mencapainya. Hal itu untuk mempermudah anak menjalani proses belajarnya. Seperti menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, penerangan yang cukup, memberikan alat tulis atau buku-buku yang diperlukan serta menyekolahkan di sekolah terbaik.
 Orangtua menjadi sumber ilmu dan pengetahuan.
Ilmu yang diterima anak bisa didapat dari berbagai sumber. Salah satunya adalah orangtua. Oleh karena itu orangtua pun harus mempunyai wawasan serta pengetahuan yang cukup luas. Hal itu supaya keingintahuan anak akan suatu hal bisa orangtua jawab dan berikan penjelasan.
 Orangtua menjadi koordinator.
Orangtua tentunya juga bertugas untuk mengawasi setiap proses belajar anak. Hal itu bisa dengan cara memastikan anak menggunakan fasilitas yang diberikan dengan benar apa tidak, melihat cara belajar anak apakah sudah tepat atau belum. Jangan sampai fasilitas yang diberikan digunakan untuk hal-hal yang tidak benar sehingga tujuan dari proses belajar tidak tercapai.
ADVERTISEMENT
2. Orang Tua Sebagai Guru atau Teladan
Di masa-masa perkembangan anak usia dini usia 0 sd 6 tahun adalah masa golden age bagi anak. Pada masa golden age ini, lingkungan terdekat yang sangat berpengaruh terhadap anak yaitu orangtua. Pada usia dini, anak melihat dan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Untuk itu orangtua sangat penting untuk menjadi teladan bagi anaknya.
Anak di masa emas /golden age ini perkembangan otaknya sangat cepat hingga 80 persen. Pada masa ini otak anak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Pada masa emas ini perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk untuk itu sangat penting mendidik anak usia dini dengan memberikan teladan yang baik.
ADVERTISEMENT
Orang tua terutama ibu adalah sosok yang sangat diharapkan memberikan tauladan bagi anaknya. Seorang ibu harus dapat memberikan contoh yang baik bagi anaknya, misalnya mengajarkan anak untuk rajin beribadah dapat dilakukan orangtua dengan taat beribadah misalnya shalat 5 waktu dan mengaji, sehingga anak akan melihat dan meniru apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Anak nantinya akan bertanya sedang apa Ibu? Kemudian Ibunya nanti bisa menjelaskan bahwa Ia sedang beribadah shalat kepada si anak, sehingga anak akan meniru si Ibu dalam beribadah.
3. Orang Tua sebagai Sahabat
Sumber: Buku Jejak Pendidikan (orang tua sebagai sahabat)
Penting untuk memposisikan diri sebagai sahabat kepada anak, Ini dapat membantu orang tua menjadi lebih akrab sehingga anak mudah untuk membuka diri tanpa adanya dinding peraturan yang menghalangi. Salah satu keuntungan peran orang tua sebagai sahabat adalah dapat membantu menyelesaikan masalah anak dengan lebih efektif dan mandiri. Ini dikarenakan anak lebih terbuka dan percaya kepada orang tua sehingga dapat menceritakan masalahnya secara sukarela. Namun sebaiknya batasan antara menjadi sahabat dan orang tua tidak terlalu jauh agar Anda dapat memainkan kedua peran tersebut secara bergantian di waktu yang tepat.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa peran orang tua sebagai sahabat yang perlu diketahui:
Bermain Bersama Anak
Peran orang tua sebagai sahabat yang pertama adalah bermain bersama anak terutama di waktu luang. Selain dapat menghibur dan mencegah anak menjadi sedih, ini juga dapat membantu meningkatkan keakraban antara orang tua dan anak. Meskipun anak sudah berusia remaja, dia masih suka bermain walaupun jenis permainan berbeda. Ini juga mampu meningkatkan pemahaman antara orang tua dan anak agar saling memahami satu sama lain.
Memahami Anak
Orang tua sebaiknya memahami bahwa anak memiliki mood yang berbeda-beda setiap harinya terutama pada anak yang memasuki masa remaja. Ini dapat membuat anak terkadang menjadi mudah marah, sedih kemudian akan kembali senang lagi setelah beberapa waktu. Perubahan mood yang dimiliki anak ini harus dimengerti oleh orang tua agar tidak menimbulkan kesalahpahaman satu sama lain. Orang tua juga sebaiknya memahami bahwa anak memiliki perkembangan yang berbeda. Anak pertama mungkin berkembang lebih cepat dan anak terakhir berkembang lebih lambat atau sebaliknya. Sehingga orang tua perlu memahami bahwa tidak dapat menyamakan anak yang satu dengan yang lain, dan mendukung setiap perkembangan anak agar semakin percaya diri.
ADVERTISEMENT
Meminta Pendapat Anak
Anak juga merupakan bagian dari keluarga yang pendapatnya perlu untuk didengarkan. Orang tua sebaiknya melibatkan anak dalam setiap keputusan yang akan diambil, seperti rencana liburan, sekolah,bahkan menu makanan sekalipun. Ini dapat membantu anak merasa bahwa pendapatnya didengarkan dan meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak. Sehingga anak dapat leluasa mengutarakan pikirannya apabila terdapat hal yang mengganjal di kemudian hari. Orang tua juga dapat mengajak anak untuk berbincang mengenai sekolah, pertemanan atau tugas di sekolah agar anak merasa keberadaannyadan juga kesehariannya berarti. Tidak hanya itu, memonitoring perkembangan prestasi anak di sekolah juga salah satu hal yang perlu diperhatikan. Agar masa depan anak bisa meraih cita - cita apa yang diharapkan oleh anak itu sendiri dan orang tua.
ADVERTISEMENT
Demikan tulisan singkat ini, semoga bermanfaat dan mudah-mudahan kita menjadi orang tua yang bijaksana dalam mendidik anak.
Oleh: Usman, M. Pd. (Dosen tetap STIS Al-Ittihad Bima)