Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Siklus Kehidupan Merupakan Dinamika yang Berulang
7 Agustus 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Usman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siklus Kehidupan Merupakan Dinamika yang Berulang
Kita perlu menyadari bahwa upaya mengenalkan masyarakat agar melek sejarah sangatlah penting. Jika kita menilik peristiwa yang terjadi sejak manusia pertama yakni Nabi Adam lahir sampai dengan saat ini bahkan sampai hari kiamat, baik dari proses lahir dan berkembangnya manusia maupun fenomena kehidupan manusia dan fenomena alam ini merupakan bentuk peristiwa sejarah yang terus dan akan berulang. Contoh gambaran secara garis besar peristiwa sejarah yang berulang diantaranya, manusia lahir dan meninggal, peristiwa medis sakit dan sehat, peristiwa sosial (hidup berkelompok, spiritual, pendidikan, budaya, politik, ekonomi, kriminal, dll.), peristiwa alam (siag dan malam, perbintangan, planet bumi, bulan, bencana, serta fenomena alam lainnya), serta peristiwa baik dan buruk, benar dan salah, dll. Ditambah lagi kini kita memasuki era digital dengan basis internet yang menurut hemat saya akan sangat membantu dalam menyadarkan kembali pentingnya sejarah dalam kehidupan sehari-hari. kita merasa dewasa ini kita terlalu alergi untuk menengok kembali ke belakang mengenai masa lalu sebagai landasan dalam bergerak untuk masa depan. Padahal kalau kita ibaratkan, mengendarai mobil atau motor yang bergerak maju saja kita perlu sesekali untuk melihat kaca spion supaya kita tidak menabrak kendaraan di sekitar kita. Kalau saja konsep mengendarai kendaraan ini kita terapkan, saya yakin dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan menyalahi kondisi dan situasi yang ada atau bahkan menabrak hal-hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan.
Tidak hanya itu, saya ambil contoh seorang pebisnis dalam aktivitas bisnisnya. Seorang pebisnis tersebut pasti memerlukan data historis guna memproyeksikan sejauh apa bisnis yang akan dikembangkan dan seberapa besar pertumbuhan keuntungan yang hendak diraih. Begitu pentingnya data historis bagi perencanaan, landasar, dan koridor untuk masa depan. Namun sayangnya lagi-lagi kita hanya sadar sejarah sangat berguna kalau sejarah itu berdampak besar dan berkaitan langsung dengan diri kita. Selebihnya sejarah menjadi bagian usang yang sudah berlalu.
ADVERTISEMENT
“Sayangnya kita hanya sadar sejarah sangat berguna kalau sejarah itu berdampak besar dan berkaitan langsung dengan diri kita. Selebihnya sejarah menjadi bagian usang yang sudah berlalu”.
Kini, kita dihadapkan pada era revolusi industri 4.0 yang menjadikan data sebagai basis utama dan digital sebagai sarana. Jika dikaitkan dengan konteks kesejarahan, kita seharusnya secara sadar mulai mengelola dan menginventarisir peristiwa atau kejadian sebagai basis data yang sewaktu-waktu dapat kita gunakan apabila peristiwa atau kejadian tersebut terulang kembali. Namun demikian, saya beranggapan bahwa sejarah sebagai peristiwa yang masih jauh dari persepsi kita dan masih terlalu mengudara, belum membumi. Hal ini yang saya rasa menyebabkan sejarah ditinggalkan dan tidak dianggap sebagai sesuatu yang penting. Ini juga yang memicu saya untuk lebih bergiat dalam menyampaikan sejarah dengan metode kekinian agar dekat dengan masyarakat dan mengajak kaum milenial untuk bergiat bersama guna memperhatikan sejarah, terutama sejarah bangsa Indonesia melalui Komunitas Historia Indonesia. Berbagai hal kami lakukan melalui wadah komunitas ini, di antaranya diskusi dan seminar, serta menuliskan kembali peristiwa bersejarah agar dapat menjadi basis data di masa mendatang hingga mengunjungi situs-situs bersejarah. Menurut saya, hal ini hanyalah hal kecil yang dapat saya lakukan dalam upaya mengenalkan masyarakat pada sejarah supaya tidak menjadi peristiwa usang tanpa makna di masa lalu.
ADVERTISEMENT
Melalui tulisan ini saya berupaya menekankan bahwa sejarah adalah peristiwa alamiah yang mungkin akan terulang kembali. Oleh sebab itu, kita secara sadar harus memahami sejarah dan mengubah persepsi bahwa sejarah juga berguna sebagai pijakan maupun landasan untuk masa depan. Sejarah sebenarnya memberikan kisi-kisi pada kita untuk mengambil keputusan di masa sekarang dan masa mendatang. Sudah selayaknya pula kita tidak melupakan sejarah, baik sejarah diri kita secara khusus, maupun sejarah bangsa dan negara kita secara umum. Menyitir perkataan George Santayana, “Barang siapa yang melupakan sejarah, maka akan dikutuk untuk mengulangi sejarah itu sendiri.”
“Sejarah adalah peristiwa alamiah yang mungkin akan terulang kembali”.
Penulis: Usman, M. Pd.