Konten dari Pengguna

Bothok Tawon di Sarang Pahlawan

asih kushartati STP MT
ASN 1998 sd sekarang Bekerja di Badan Penanggulangan Bencana daerah Kab Sleman
22 Agustus 2021 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari asih kushartati STP MT tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pahlawan di masa kini, banyak sekali macamnya. Sebut saja Dokter, Perawat, petugas pemakaman, bahkan kita semua masyarakat yang bertahan di dalam rumah karena Prokes, juga menjadi pahlawan.
ADVERTISEMENT
Pahlawan yang akan dikupas disini adalah petugas pemakaman protokol covid. Betapa gagah beraninya mereka, bekerja selama 24 jam melayani masyarakat yang kerabatnya meninggal dan harus dimakamkan sesuai protokol covid. Tidak peduli jam 2 dinihari atau jam 12 siang saat matahari menyengat, tim pemakaman yang harus berhazmat mandi keringat menurunkan jenazah ke liang lahat.
Bagaimanakah pahlawan kita dibalik hazmat itu?
Tentu saja manusia biasa, yang haus dan lapar, ketika bertugas seharian. Padahal sekali pahlawan kita masuk hazmat, dia tidak bisa balik keluar lagi kecuali tugas sudah selesai. Alamakkk, beratnya, sekali masuk sudah tidak bisa keluar lagi, dengan masa kerja paling tidak 5 jam. Manusia macam apakah yang ada di dalamnya? Apakah dia robot? Bukan, dia manusia yang butuh hiburan dan butuh makanan penunjang stamina tubuh.
ADVERTISEMENT
Hiburan yang seperti apa?
Mereka jangan dicaci maki atau dibully ya, mereka telah mengabdikan waktunya untuk kemanusiaan, jika bukan karena pandemi memanggil, mereka pasti tidak akan membelah malam demi raga yang lain. Masih banyak masyarakat yang mengecilkan arti keberadaan mereka. Bahkan mencemooh dan menganggap perbuatan mereka sangat bodoh.
larva tawon siap masak (sumber foto Posko Dekontaminasi BPBD Sleman, 2021)
pahlawan pandemi; tim pemakaman protokol covid (Sumber BPBD Sleman 2021)
pahlawan pandemi; tim pemakaman protokol covid (Sumber BPBD Sleman 2021)
Tepikan mobil anda jika mereka lewat, karena mereka pasti sudah ditunggu raga yang lain, dan yang menunggu dipastikan dalam kesedihan luar biasa. Mereka sudah cukup gembira jika dalam tugasnya semuanya lancar, misalpun ada ucapan terima kasih berupa video atau surat dari ahli waris akan menambah hiburan untuk mereka, dan misi akan ditutup dengan mandi dekontaminasi plus tari tarian ala teletubies
Itulah hiburan terbaik untuk pahlawan kita
ADVERTISEMENT
Makanan yang paling baik seperti apa?
Pahlawan kita seperti umumnya manusia butuh karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Namun makanan ini dikreasi agar menjadi ladang hiburan mereka yang bekerja keras. Setiap misi setelah mandi dekontaminasi diakhiri makan besar, menu rica rica enthog dan sup nila panas menjadi favorit pahlawan kita. V. Lilik Rusmiyanto selaku koordinator Posko pemakaman dan Chef kepala mengatakan Core of the core favorit adalah menu ekstrim yaitu Bothok Tawon.
Kebetulan beberapa pahlawan tersebut punya tugas lain yaitu Operasi sarang Tawon. Salah satu ikutannya membawa pulang sarang tawon, kemudian dibelah, dan larva tawon segera naik baskom untuk naik tahta. Meskipun sebagian besar petugas pemakaman berjenis kelamin laki-laki, namun tangan mereka lihai meramu larva tawon, kelapa parut, cabai, bawang merah, bawang putih, garam, kencur, daun salam, dibungkus daun, langsung dikukus. Berebutlah para pahlawan itu tanpa ampun melahap Bothok Tawon. Konon makanan ini sumber utama protein dan penambah vitalitas. Olala, para pahlawan ini semacam master chef yang siap mengalahkan Chef Juna, Chef Renata, dan Chef Arnold. Kuliner ekstrem di sarang pahlawan. Maju terus pahlawanku.
ADVERTISEMENT
penulis
asih kushartati STP MT
Kepala Sekretariat BPBD Sleman
Pemerhati kebencanaan