Konten dari Pengguna

Jangan Hanya Tahu Ketupat sebagai Makanan, Ini Dia Makna Tradisi Lebaran Ketupat

Fika Istiqomah
Mahasiswi Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
25 Oktober 2024 18:32 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fika Istiqomah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tradisi Lebaran Ketupat: simbol kebersamaan dari masyarakat Jawa | sumber foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif/Spt.
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi Lebaran Ketupat: simbol kebersamaan dari masyarakat Jawa | sumber foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif/Spt.
ADVERTISEMENT
Ketupat adalah makanan khas Indonesiayang terbuat dari beras yang dikemas dalam anyaman daun kelapa, menjadi simbol kebersamaan tradisi lebaran ketupat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.
ADVERTISEMENT
Dalam tradisi lebaran ketupat, masyarakat Jawa memasak ketupat untuk dimakan bersama sanak saudara terdekat sebagai bentuk simbol kebersamaan.
Cara merayakan lebaran ketupat bervariasi tergantung dari kearifan lokal daerah masing-masing, sehingga memberikan ciri khas dan keunikan pada perayaan tersebut.
Sejarah tradisi lebaran ketupat sendiri sudah ada di Jawa sejak masa Walisongo dan diperkirakan berawal dari proses masuknya Islam di tanah Jawa. Sunan Kalijaga, salah satu tokoh dari Walisongo, membawa ajaran puasa enam hari di bulan Syawal yang memang diajarkan untuk muslim dan membudayakan dua kali lebaran.
Dalam pelaksanaannya, ketupat memiliki makna khusus yaitu pukat yang merupakan kependekan dari ngaku lepas yang artinya meminta maaf dan pelaku papat artinya empat tindakan, yaitu lebaran, luber, leburan, dan pelaburan.
ADVERTISEMENT
Dalam mengenang dan merayakan tradisi lebaran ketupat, penting bagi kita untuk memahami sejarah dan makna yang terkandung di dalamnya. Momen ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan dan menjaga kebersamaan dengan orang-orang terdekat disekitar kita.