Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Netralitas Bawaslu dalam Pilkada 2024, Menjaga Kekuatan Pilar Demokrasi
11 November 2024 15:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Nugroho Widhi Pratomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai lembaga independen yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pemilu, sehingga berlangsung secara adil, bersih dan transparan. Bawaslu berperan penting dalam upaya terciptanya demokrasi yang sehat, oleh karena itu menjaga netralitas Bawaslu tidak semudah yang dibayangkan, mulai dari tekanan politik, adanya campur tangan pihak tertentu yang memiliki kepentingan secara politik. Ketidaknetralan Bawaslu dalam proses pengawasan Pilkada dapat menghilangkan kepercayaan publik terhadap proses pemilu dan melemahkan legitimasi demokrasi itu sendiri, sehingga netralitas Bawaslu menjadi point penting dalam upaya terciptanya demokrasi yang sehat.
ADVERTISEMENT
Pilkada merupakan suatu proses yang secara langsung berpengaruh terhadap penentuan kepala daerah yang selanjutnya mengelola anggaran dan bertanggung jawab atas peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya. Bawaslu memiliki peran yang sangat penting, salah satunya memastikan calon kepala daerah dapat berkompetisi dalam pertarungan Pilkada secara adil, jangan sampai terdapat intervensi atau keberpihakan yang menguntungkan salah satu pihak atau berat sebelah. Netralitas Bawaslu sebagai cerminan negara dalam upaya melindungi hak masyarakat dalam memilih pemimpinnya secara bebas, sehingga jangan sampai terjadi intimidasi atau manipulasi dalam pelaksanaan Pilkada.
Netralitas menjadi simbol dari integritas sistem pemilu yang adil dan menjamin hasil pemilu sesuai kehendak rakyat, bukan hasil dari Pilkada yang bersifat manipulatif. Kredibilitas dan Kekuatan moral Bawaslu yang menjunjung tinggi netralitas tentu semakin memperkuat legitimasi para pemenang Pilkada 2024 di hadapan masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pengawasan pemilu, Bawaslu menghadapi bermacam-macam tantangan dalam menjalankan tugas pengawasan, mulai dari tekanan politik hingga potensi terjadinya intervensi dari berbagai pihak. Melihat fenomena dalam Pilkada 2024 ini terdapat kompetisi politik yang ketat, praktik-praktik politik uang dan politik dinasti yang masih berkembang dengan subur menjadikan ujian nyata bagi integritas Bawaslu dalam peran pengawasan Pilkada.
Bawaslu harus senantiasa berpegang teguh menjaga netralitas dalam menghadapi persoalan hoaks dan disinformasi yang kian meluas di era digital seperti saat ini. Penegakan hukum dalam kasus hoaks harus dilakukan dengan adil tanpa memihak calon manapun, sehingga bila terdapat informasi yang salah dapat ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku.
Upaya yang harus dilakukan untuk memastikan Bawaslu netral dalam Pilkada 2024 dapat dilakukan beberapa langkah penting. Pertama, Bawaslu wajib menjaga transparansi dalam proses pengawasan yang dilakukan, sehingga masyarakat mengetahui secara terbuka proses pemilu yang sedang berlangsung. Transparansi dapat diwujudkan melalui laporan mudah diakses oleh masyarakat. Kedua, penguatan kode etik dan standar operasional pengawasan bagi anggota Bawaslu ditegakkan dengan tegas. Adanya sanksi bagi anggota yang melanggar kode etik memperlihatkan komitmen Bawaslu dalam upaya menjaga netralitas dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan Pilkada serempak pada 27 November 2024 nanti. Ketiga, Bawaslu dapat memanfaatkan teknologi dalam peningkatan efektivitas pengawasan, salah satunya pemanfaatan platform digital untuk menerima laporan pelanggaran secara langsung, sehingga dapat segera diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Pilkada 2024 sebagai pembuktian nyata bagi Bawaslu untuk menunjukkan komitmen dan kualitas dalam menjaga pelaksanaan demokrasi yang sehat dan adil dengan senantiasa menjaga netralitas. Harapan masyarakat kepada Bawaslu tentunya agar tidak terjebak dalam kepentingan politik, sehingga mampu menjalankan tugasnya secara profesional dan transparan.
Netralitas Bawaslu berperan penting dalam keberhasilan Pilkada 2024. Harapan masyarakat agar Bawaslu mampu mempertahankan integritasnya, sehingga Pilkada memiliki legitimasi yang kuat di mata rakyat Indonesia. Hal sebaliknya, bila netralitas Bawaslu terganggu, kepercayaan masyarakat terhadap Bawaslu dan proses demokrasi dapat terkikis dengan sendirinya. Dalam kesempatan pesta demokrasi ini mari kita dukung Bawaslu untuk senantiasa menjaga netralitasnya, agar terwujud masa depan demokrasi Indonesia yang sehat dan adil.