Konten dari Pengguna

Sastra Digital Sebagai Upaya Peningkatan Literasi Mahasiswa

Nugroho Widhi Pratomo
Dosen Universitas Pamulang
31 Oktober 2024 18:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nugroho Widhi Pratomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto dokumen pribadi Widhi
zoom-in-whitePerbesar
Foto dokumen pribadi Widhi
ADVERTISEMENT
Fenomena yang terjadi saat ini terkait sastra digital menjadi pembicaraan yang hangat bagi para penikmat sastra. Digitalisasi membawa perubahan besar terhadap kebiasaan masyarakat saat ini yang banyak menghabiskan waktunya untuk membuka gawai dan melakukan aktifitas mulai dari membuka media sosial, menonton video, hingga membaca cerita yang disediakan secara online.
ADVERTISEMENT
Masa dahulu seseorang menghabiskan waktu untuk membaca koran, buku cerita, serta artikel lain yang menarik dalam bentuk cetak. Namun, saat ini sepertinya media cetak sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke media elektronik, termasuk dalam membaca cerita sastra yang mulai bisa dinikmati secara online, sebut saja misalnya Fizzo, Watpad, dan masih banyak lainnya.
Perkembangan teknologi digital memberikan kontribusi positif bagi penyebaran karya sastra kepada masyarakat, tidak terkecuali bagi mahasiswa yang akhir-akhir ini lebih tertarik membaca karya sastra pada platform digital dari pada membeli buku. Fenomena ini kemudian menjadi salah satu terobosan dalam rangka meningkatkan literasi bagi mahasiswa.
Dalam kegiatan pembelajaran di kampus saat ini mahasiswa sastra lebih senang membaca karya sastra yang disajikan secara digital, tentu bila ingin mendapat cerita secara utuh beberapa platform sastra digital memberikan tarif atau berbayar. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh para mahasiswa sastra dalam menunjang kegiatan akademis di kampusnya. Banyak mahasiswa kemudian menganalisis cerita yang ada dalam platform sastra digital sebagai bahan tugas perkuliahan, hal ini tentu sangat positif bagi mahasiswa, karena tidak perlu repot ke perpus maupun ke toko buku.
ADVERTISEMENT
Sastra digital juga memberikan ruang diskusi bagi para penulis dan pembaca, tentu dengan platform ini penulis dan pembaca bisa saling membalas komentar. Penulis yang sejatinya seorang yang mencoba menyampaikan maksud serta pesan moral melalui cerita serta tokoh yang dimunculkan kemudian diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang muncul dari para pembaca. Penulis juga bisa melihat antusiasme pembaca terhadap karyanya.
Pada akhirnya kita dapat mengambil benang merah dari hadirnya sastra digital dengan meyakini bahwa dalam karya sastra yang paling utama adalah tersampaikannya pesan moral serta memberikan hiburan bagi pembaca, sehingga baik melalui media cetak maupun digitalisasi bukan menjadi suatu masalah, sehingga dalam hal ini mahasiswa tidak akan kehilangan marwahnya sebagai akademisi dan tentu dengan mudahnya akses memberikan dampak positif terhadap kemampuan literasi mahasiswa baik secara lisan maupun tulisan.
ADVERTISEMENT