Segitiga Api Kebakaran, Telah Dijelaskan Dalam Al-Quran?

Muhammad Sidiq Pamungkas
Seorang Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro yang tertarik kepada Isu Hak Asasi Manusia, Isu Sosial Kemasyarakatan, Isu Lingkungan, dan Isu Kesehatan.
Konten dari Pengguna
22 April 2022 21:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Sidiq Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Teori Segitiga Api dalam Al-Quran? Foto: Pribadi Penulis
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Teori Segitiga Api dalam Al-Quran? Foto: Pribadi Penulis
ADVERTISEMENT
Segitiga Api merupakan salah satu teori yang cukup dikenal di kalangan orang-orang yang sering berkutat dalam urusan kebakaran, K3, pemadam, dan lain sebagainya. Tapi apakah pernah mengira bahwa teori tersebut ternyata termuat di dalam Al-Quran? Apakah benar ada ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang teori segitiga api?
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu sedang ramai jadi perbincangan massa di media digital tentang kejadian kebakaran yang menimpa sebuah gedung Mal di Surabaya, tepatnya ialah Mal Tunjungan Plaza. Kejadian kebakaran tersebut menurut Direktur Marketing Pakuwon Group berasal dari sirkuit AC yang menyuplai bioskop XXI. Kejadian tersebut terjadi pada pukul 17.30 hingga 18.00 WIB di TP 5 yang asal apinya diduga dari lantai 10 area rooftop. Api tersebut cepat merambat karena melalui aluminium composite (ACP) building TP 5 yang kemudian membuat fasad (sisi luar bangunan) roboh hingga ke tenant di bawahnya maupun teras.
Setelah adanya kejadian tersebut saya dan beberapa teman sebelumnya mencoba untuk merilis sebuah kajian singkat mengenai tatakelola sistem proteksi kebakaran yang ada di Mal Tunjungan Plaza. Secara lebih jauh kami juga membahas tentang sistem manajemen tanggap darurat yang ada di Mal tersebut. Pada saat mencoba mencari data-data yang ada, kami juga memasukkan mengenai sebuah teori yang selalu menjadi perbincangan ketika kebakaran terjadi. Teori tersebut lebih awam di kenal oleh masyarakat sebagai teori segitiga api, yang mana salah dua di antara tiga bagian dalam teori inilah yang sering dicari-cari pada tahapan penyelidikan, yakni tentang sumber panas/api tersebut berasal darimana, dan apa yang terbakar pertama kali serta benda lain yang turut terbakar untuk dapat dihitung jumlah kerugian.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya membahas lebih lanjut, akan coba saya jelaskan mengenai teori segitiga api ini. Seperti yang kita tahu bahwa kebakaran bukanlah kejadian yang semena-mena bisa terjadi, akan tetapi tentu ada penyebab dari kejadian tersebut. Kebakaran hanya dapat terjadi apabila terdapat sebuah reaksi kimia yang disebabkan adanya tiga unsur utama yang saling bertemu. Ketiga unsur tersebut ialah udara/oksigen, sumber panas/api, dan bahan bakar/material.
Yang pertama ialah oksigen. Oksigen (O2) merupakan salah satu elemen yang terdapat di udara. Atmosfer terdiri dari 21% volume oksigen. Untuk membuat suatu pembakaran dibutuhkan sekitar 15% oksigen dalam udara agar terjadi kebakaran.
Kedua ialah sumber panas/api. Panas dibutuhkan untuk mencapai suhu optimal pada suatu barang agar terjadi kebakaran. Sumber panas yang dimaksud di antaranya panas matahari, gesekan, reaksi kimia eksotermis, percikan api listrik, gas yang terkompresi, dan hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan adanya panas/api.
ADVERTISEMENT
Terakhir ialah bahan bakar/material. Bahan bakar merupakan bahan yang dapat menghantarkan panas. Bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran dapat berbentuk padat, cair dan gas. Benda padat yang mampu untuk menimbulkan kebakaran di antaranya kayu, batu bara, plastik, gula, alkohol dan lain-lain. Benda cair yang mampu menimbulkan kebakaran di antaranya bensin, cat, minyak tanah, pernis dan lain-lain. Benda gas yang mampu menimbulkan kebakaran di antaranya gas alam, asetilen, propan, karbon monoksida, dan lain-lain.
Apabila ketiga unsur ini bertemu dengan setiap syaratnya, maka akan terjadi sebuah reaksi kimia yang dapat menyebabkan timbulnya api awal mula kebakaran. Teori segitiga inilah yang biasanya digunakan oleh orang-orang safety/ pemadam dalam upaya untuk memadamkan kebakaran yang terjadi. Kebakaran hanya dapat terjadi apabila ketiga unsur ini bertemu dan memenuhi syaratnya, apabila hanya terdapat dua bagian dianttara ketiga unsur ini yang bertemu dan memenuhi syarat, tentu kebakaran tidak akan terjadi. Oleh karena itu salah satu upaya dalam melakukan pemadaman kebakaran ialah melakukan isolasi terhadap sebagian dari unsur utama pembentuk api (segitiga api).
ADVERTISEMENT
Ada satu hal yang menurut saya cukup menarik perhatian. Pada malam hari saat saya sedang mencari data untuk bahan tulisan kami, saya sempatkan waktu untuk membaca Al-Quran. Pada salah satu ayat yang saya baca ialah Surah Al-Baqarah ayat 266 yang berbunyi :
اَيَوَدُّ اَحَدُكُمْ اَنْ تَكُوْنَ لَهٗ جَنَّةٌ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ لَهٗ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۙ وَاَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهٗ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاۤءُۚ فَاَصَابَهَآ اِعْصَارٌ فِيْهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ
a yawaddu aḥadukum an takụna lahụ jannatum min nakhīliw wa a'nābin tajrī min taḥtihal-an-hāru lahụ fīhā ming kulliṡ-ṡamarāti wa aṣābahul-kibaru wa lahụ żurriyyatun ḍu'afā`, fa aṣābahā i'ṣārun fīhi nārun faḥtaraqat, każālika yubayyinullāhu lakumul-āyāti la'allakum tatafakkarụn
ADVERTISEMENT
"... Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah..."
Menurut saya hal ini cukup menarik ketika ayat ini mengandung ketiga unsur utama dari teori segitiga api seperti yang sebelumnya telah saya jelaskan. Bahkan ketiga hal ini tergabung dalam satu kalimat di sebuah ayat dalam Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Unsur yang pertama disebutkan ialah bahan bakar/material. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa bahan bakar yang dapat menimbulkan kebakaran dapat berbentuk padat, cair dan gas. Pada salah satu benda padat yang dapat menimbulkan kebakaran ialah kayu beserta daun-daunannya, tentu telah jelas bahwa 'kebun' yang mana disebutkan dalam ayat ini juga mengandung kayu dan dedaunan atau secara lebih singkat merupakan unsur bahan bakar/material dalam teori segitiga api.
Unsur selanjutnya ialah oksigen/udara. Dalam ayat ini dijelaskan mengenai adanya 'angin' di mana kita tahu bahwa angin merupakan udara yang bergerak dan membawa berbagai macam unsur termasuk di antaranya ialah oksigen. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam atmosfir kita ini terdiri dari 21% volume oksigen dan hanya sekitar 15% unsur oksigen di udara maka dapat menyebabkan kebakaran. Jika ada hembusan angin tidak dapat dipungkiri bahwa elemen oksigen pasti juga akan turut membersamainya.
ADVERTISEMENT
Unsur terakhir ialah sumber panas/api. Ayat ini juga telah secara jelas menuliskan tentang adanya kandungan 'api' dalam angin yang bergerak tersebut. Hal ini menandakan bahwa ada sumber panas yang merupakan unsur terakhir dari ketiga unsur dalam segitiga api. Di akhir kalimat ini secara jelas juga menuliskan 'lalu terbakarlah'. Hal ini menandakan bahwa jika terdapat tiga unsur yang bertemu yakni bahan bakar/material, oksigen/udara, dan sumber panas/ api akan dapat menyebabkan adanya benda yang terbakar (kebakaran).
Wallahu a’lam bish-shawabi