Konten dari Pengguna

Menemukan Superman dalam Diri Kita

Margaretha Lina Prabawanti
Pengajar di Sekolah Tinggi Manajemen dan Risiko Asuransi
20 September 2021 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Margaretha Lina Prabawanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi manusia super dalam diri kita (sumber : pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi manusia super dalam diri kita (sumber : pixabay)
ADVERTISEMENT
Situasi yang serba tidak pasti dan masa pandemi yang seakan tak berujung ini memang membuat orang mudah menjadi goyah.
ADVERTISEMENT
Hujan informasi semakin membuat orang kebingungan memilah berita mana yang bisa dipercaya atau sekadar hoaks karena fakta dan ilusi terus-menerus berbenturan di ranah virtual dan semakin mengaburkan sudut pandang banyak orang.
Siapa yang tidak resah dengan berita dukacita yang menghampiri akun media sosial kita silih berganti? Pandemi yang tak berkesudahan, perekonomian yang lesu serta kegiatan yang monoton semakin membuat hidup terasa suram.
Bila kita punya daya tahan sekuat Superman, tentu tak ada yang perlu kita cemaskan. Sayangnya, menggali kekuatan dalam diri kita memang memerlukan banyak usaha.
Pada awal pandemi, ketika perubahan drastis perlu kita lakukan untuk menyesuaikan diri, banyak orang yang merasa dunia sudah hampir kiamat.
Saya sendiri pernah terpuruk cukup dalam ketika sahabat sekaligus panutan saya di dunia kerja meninggal dunia karena terinfeksi corona. Bukan hanya sedih karena kehilangan, namun juga karena tidak bisa memberikan penghargaan yang sepantasnya untuk terakhir kalinya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya Tuhan membekali kita dengan daya tahan istimewa. Kita hanya perlu menggalinya di dalam diri dan menjadi superman bagi diri kita sendiri. Menemukan support system yang tepat akan membuat kita mampu bertahan dalam badai pandemi ini.
Proses pencarian support system bagi diri saya pribadi terjadi begitu saja seakan memang sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa. Berawal dari iklan klik bait yang menghampiri media sosial saya tentang kursus menulis online dengan judul unik yang membuat saya tertarik ‘cara mendapatkan cuan dari menulis di media online’.
Siapa sih yang tidak tertarik mendapatkan penghasilan tambahan di masa yang serba sulit ini? Saya pun segera mendaftarkan diri dengan penuh semangat.
Namun setelah mengikuti kelas menulis tersebut dan mulai belajar menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, mencari sudut pandang yang tak biasa serta terus-menerus memperkaya diri dengan informasi terbaru sebagai bahan tulisan, saya justru menemukan kebahagiaan tersendiri. Ternyata mencari cuan tak lagi menjadi motivasi utama, karena kegembiraan yang saya temukan dalam proses itu jauh lebih berharga dari rupiah.
ADVERTISEMENT
Setelah mengikuti kelas menulis itu dan belajar menuangkan gagasan dengan benar, saya justru mendapatkan cara untuk mengisi pikiran yang kosong dan biasanya hanya terisi keresahan serta kekhawatiran menjalani hidup di masa pandemi dengan ide-ide tulisan dan opini-opini yang jauh lebih positif.
Pikiran saya menjadi terlalu sibuk dan riuh sehingga tak sempat lagi memikirkan hal-hal yang sebelumnya mencemaskan saya.
Kematian demi kematian yang saya temukan di lingkaran pergaulan terdekat saya karena terinfeksi covid yang biasanya sangat meresahkan dan membuat saya sedih berkepanjangan kini menjadi sesuatu yang wajar dan alami terjadi. Bukankah hidup ini memang rapuh dan kematian adalah sebuah keniscayaan?
Kelas menulis yang saya ikuti dengan media telegram itu juga membuat saya mengenal lingkar pergaulan baru yang pada gilirannya juga turut menyumbang keragaman opini dan pandangan tentang hidup sekaligus membentuk support system yang baru untuk saya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan menulis yang awalnya hanya sebentuk kegiatan pengisi waktu luang pun tiba-tiba menjadi kebiasaan yang menyenangkan untuk menyalurkan kegelisahan.
Saya menemukan diri saya menjadi lebih tangguh daripada sebelumnya hanya dengan mengubah sudut pandang, memperluas wawasan dan menambah lingkar pergaulan dengan teman-teman se-frekuensi.
Positif vibes ternyata kunci untuk menemukan superman dalam diri kita sendiri.