Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Pemilu 2024: Menguji Ketahanan Sistem Presidensial Indonesia
21 Juni 2024 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fadhail Fieryansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemilu 2024 akan menjadi momen penting dalam sejarah politik Indonesia. Sebagai negara yang menganut sistem presidensial, pemilu ini tidak hanya akan menentukan siapa yang memimpin negara selama lima tahun ke depan, tetapi juga akan menguji ketahanan dan efektivitas sistem pemerintahan yang telah berjalan sejak era reformasi.
ADVERTISEMENT
Stabilitas dan Akuntabilitas
Salah satu kekuatan utama sistem presidensial adalah stabilitas eksekutif. Presiden, sebagai kepala negara dan pemerintahan, memiliki masa jabatan tetap yang memungkinkan pelaksanaan program jangka panjang tanpa gangguan signifikan dari legislatif. Pemilu 2024 akan menunjukkan apakah stabilitas ini dapat dipertahankan dalam situasi politik yang semakin dinamis dan kompleks.
Selain itu, pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat meningkatkan akuntabilitas pemimpin. Legitimasi yang diperoleh dari mandat langsung rakyat mendorong presiden terpilih untuk bekerja lebih keras memenuhi janji kampanye. Dalam konteks ini, pemilu 2024 akan menjadi barometer sejauh mana akuntabilitas ini diaplikasikan dalam kebijakan dan pemerintahan.
Tantangan Koalisi dan Fragmentasi Politik
Namun, sistem presidensial di Indonesia tidak lepas dari tantangan. Salah satu isu utama adalah pembentukan koalisi yang sering kali tidak stabil. Presiden terpilih sering kali harus berkoalisi dengan berbagai partai politik untuk mendapatkan dukungan di parlemen. Koalisi yang rapuh dapat menghambat proses legislasi dan pelaksanaan kebijakan.
ADVERTISEMENT
Pada pemilu 2024, fragmentasi politik di Indonesia diprediksi tetap tinggi. Banyaknya partai politik yang bertarung memperebutkan kursi legislatif dapat menyebabkan terjadinya koalisi yang rentan. Tantangan ini membutuhkan kecakapan politik presiden terpilih untuk membangun koalisi yang solid dan efektif.
Reformasi dan Penguatan Institusi
Untuk mengatasi tantangan tersebut, reformasi politik dan penguatan institusi menjadi kunci. Sistem pemilu perlu diatur sedemikian rupa agar dapat mengurangi fragmentasi partai politik, misalnya dengan menaikkan ambang batas parlemen. Penguatan peran DPR dan independensi yudikatif juga penting untuk menciptakan mekanisme check and balance yang efektif.
Selain itu, pendidikan politik bagi masyarakat harus ditingkatkan. Pemahaman yang baik tentang sistem presidensial dan proses demokrasi akan meningkatkan partisipasi politik yang konstruktif dan kritis. Rakyat yang terdidik secara politik dapat menjadi pengawas yang efektif terhadap jalannya pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Harapan untuk Pemilu 2024
Pemilu 2024 memberikan harapan sekaligus tantangan bagi sistem presidensial Indonesia. Harapan terletak pada kemampuan sistem ini untuk menghasilkan pemimpin yang stabil dan akuntabel. Sementara itu, tantangan terbesar adalah bagaimana mengelola fragmentasi politik dan membentuk koalisi yang stabil.
Untuk mencapai hal tersebut, perlu ada komitmen dari semua pihak untuk menjalankan reformasi dan penguatan institusi. Hanya dengan demikian, sistem presidensial Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi rakyat.