Konten dari Pengguna

Kesehatan Mental adalah Kunci agar Mahasiswa Tetap Waras

zaqia almafira
Mahasiswa Universitas Pamulang
2 Mei 2025 20:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari zaqia almafira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kesehatan mental mahasiswa di perkuliahan (sumber https://www.istockphoto.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesehatan mental mahasiswa di perkuliahan (sumber https://www.istockphoto.com)
ADVERTISEMENT
Menjadi mahasiswa seringkali dianggap sebagai masa yang penuh kebebasan dan kesempatan mengeksplorasi diri. Namun di balik itu, realitasnya justru penuh tekanan: tugas kuliah yang menumpuk, deadline yang ketat, tuntutan nilai, hingga perubahan lingkungan yang serba cepat. Semua ini dapat menjadi beban berat yang, jika tidak dikelola dengan baik, berisiko mengganggu kesehatan mental mahasiswa. Padahal, kesehatan mental adalah fondasi utama agar mahasiswa tetap “waras” di tengah padatnya aktivitas kampus. Kesehatan mental yang baik bukan hanya soal bebas dari gangguan psikologis, tetapi juga tentang kemampuan mengelola emosi, menjaga hubungan sosial, dan tetap produktif menjalani peran sebagai mahasiswa. Mengapa Kesehatan Mental Begitu Penting? Kesehatan mental yang terjaga berpengaruh langsung terhadap kinerja akademik, kualitas hidup, dan relasi sosial mahasiswa. Mahasiswa yang sehat secara mental akan lebih mudah berkonsentrasi, menyerap materi, dan menyelesaikan tugas dengan baik. Sebaliknya, stres, kecemasan, atau bahkan depresi akibat tekanan akademik bisa membuat mahasiswa kehilangan motivasi, sulit tidur, hingga menarik diri dari lingkungan sosial. Usia mahasiswa, yang umumnya berada pada rentang 18-22 tahun, juga merupakan masa pencarian jati diri. Pada fase ini, mahasiswa rentan terhadap berbagai pengaruh eksternal dan tekanan sosial yang bisa memicu masalah kesehatan mental jika tidak diantisipasi dengan baik. Cara Menjaga Kesehatan Mental di Dunia Kampus Menjaga kesehatan mental bukan perkara sepele, tetapi bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana yang konsisten dijalankan. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan mahasiswa agar tetap waras di tengah hiruk-pikuk dunia kampus: Seimbangkan waktu belajar dan istirahat Jangan memaksakan diri untuk terus belajar tanpa jeda. Beri waktu untuk beristirahat, melakukan hobi, atau sekadar bersantai agar pikiran tetap segar. Aktif bergerak dan berolahraga Olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan mood positif. Tidur cukup dan makan bergizi Kurang tidur dan pola makan yang buruk bisa memperburuk kondisi mental. Pastikan tubuh mendapat asupan nutrisi dan istirahat yang cukup. Kelola stres dengan teknik relaksasi Cobalah meditasi, pernapasan dalam, atau menulis jurnal untuk membantu menenangkan pikiran saat tekanan datang. Bangun dukungan sosial Jangan ragu untuk berbagi cerita dengan teman, keluarga, atau konselor kampus. Dukungan sosial sangat penting untuk mencegah perasaan kesepian dan terisolasi. Kenali dan terima perasaan diri sendiri Validasi emosi yang muncul, jangan memaksa diri untuk selalu “baik-baik saja”. Mengenali batas kemampuan diri juga bagian dari menjaga kesehatan mental. Jangan Remehkan, Segera Cari Bantuan Jika Dibutuhkan Jika merasa beban sudah terlalu berat, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor kampus. Mengakui butuh bantuan bukan tanda lemah, justru itu langkah berani untuk menjaga diri sendiri. Kesehatan mental adalah kunci agar mahasiswa tetap waras dan mampu menghadapi tantangan perkuliahan dengan kepala tegak. Dengan mental yang sehat, mahasiswa bisa lebih siap meraih prestasi, membangun relasi, dan menikmati masa-masa kuliah dengan lebih bermakna. Ingat, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Yuk, prioritaskan kesehatan mental mulai hari ini!
ADVERTISEMENT

Zaqia Almafira
Mahasiswi Ilmu Komunikasi
Universitas Pamulang