Anies dan Penggunaan Aplikasi JAKI untuk Vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta

Azmi Jundi
Mahasiswa, Universitas Indonesia
Konten dari Pengguna
23 Juni 2021 15:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azmi Jundi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anies Baswedan saat sedang bersepeda dengan komunitas Bike to Work (Instagram/aniesbaswedan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan saat sedang bersepeda dengan komunitas Bike to Work (Instagram/aniesbaswedan)
ADVERTISEMENT
Anies Rasyid Baswedan, atau yang akrab disapa Anies, merupakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk periode tahun 2017 hingga tahun 2022. Pria kelahiran 7 Mei 1969 itu pada tahun 2021 ini sudah memegang tampuk kepemimpinan DKI Jakarta selama 4 tahun.
ADVERTISEMENT
Selama masa kepemimpinannya, Anies melancarkan berbagai gebrakan baru. Salah satunya adalah peluncuran aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Dilansir dari laman Liputan6.com, Pada tanggal 27 September 2019, Anies, melalui pemerintah provinsi DKI Jakarta meluncurkan aplikasi JAKI. Aplikasi tersebut berupa aplikasi yang bisa diunduh di smartphone baik melalui App Store maupun Google Play Store. Aplikasi tersebut pada awalnya didesain untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan juga mengintegrasikan pelayanan masyarakat di Pemprov DKI Jakarta.
Kemudian, sebagai salah satu bentuk pelayanan yang diberikan Pemerintah DKI Jakarta, dikarenakan adanya Pandemi COVID-19 yang pertama kali merebak di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, aplikasi JAKI menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dengan memberikan layanan masyarakat yang berhubungan dengan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis pelayanan yang ada pada aplikasi JAKI adalah layanan untuk mengakses vaksinasi COVID-19 yang juga dipromosikan Anies pada melalui akun Twitter miliknya pada Kamis, 16 Juni 2020. Layanan tersebut bisa diakses pada fitur “Jakarta Tanggap COVID-19”. Dilansir dari laman Pemprov DKI Jakarta, berikut adalah infografis cara mendaftar vaksin COVID-19 melalui aplikasi JAKI:
Infografis Pendaftaran Vaksin Lewat JAKI. Sumber: Twitter/DKIJakarta
Selain untuk mendaftar vaksin, aplikasi JAKI juga bisa digunakan untuk mengakses jadwal vaksinasi COVID-19. Dilansir dari corona.jakarta.go.id, berikut adalah cara mengakses jadwal vaksinasi COVID-19:
• Unduh JAKI lewat Google Play Store atau App Store.
• Buka aplikasi JAKI.
• Kemudian pilih banner “Pendaftaran Vaksinasi Covid-19”.
• Masukkan NIK dan nama lengkap. Setelah itu, klik Periksa.
Ilustrasi pengecekan jadwal vaksin. Sumber: Laman Layanan Darurat COVID-19 DKI Jakarta
Setelah mengikuti tata cara mengakses jadwal vaksinasi, maka akan muncul jadwal vaksinasi dan juga dokumen yang harus dibawa. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk mengisi Pre-Screening sebelum melakukan vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Penggunaan aplikasi JAKI yang bisa diakses melalui smartphone merupakan salah satu strategi yang efektif. Dengan adanya Pandemi Covid-19 yang mengakibatkan berkurangnya kegiatan tatap muka di berbagai bidang membuat semakin banyak orang yang mengalihkan kegiatannya yang tadinya luring menjadi daring. Hal tersebut sesuai dengan data yang didapat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyatakan bahwa penggunaan internet di Indonesia sangat tinggi. Hal itu didorong oleh tarif internet yang murah, dan banyaknya jumlah pengguna ponsel pintar mencapai 167 juta orang pada tahun 2020.
Kepemimpinan Change Oriented Anies Baswedan
Berdasarkan Teori Yukl (2013), Gaya kepemimpinan Change Oriented adalah gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemahaman lingkungan, kemampuan beradaptasi sehingga dapat mengembangkan strategi inovatif dalam meningkatkan kompetensi organisasi. Pemimpin yang memiliki gaya change-oriented akan aware terhadap lingkungan eksternalnya agar dapat mengidentifikasi ancaman/peluang yang dapat menciptakan perubahan. Selain itu, mereka juga akan memfasilitasi dan mendukung pembelajaran kolektif untuk tim dalam organisasinya. Ketika pemimpin berdiskusi dengan anggotanya untuk merencanakan suatu proyek, maka komitmen yang diterapkan akan berfokus pada human relation, efisiensi kinerja, dan penemuan kiat inovatif untuk memuaskan klien. Dengan begitu, organisasi dapat menciptakan efisiensi tugas, meningkatkan kinerja karyawan, serta menciptakan program-program baru yang adaptif terhadap dinamika lingkungan organisasi.
ADVERTISEMENT
Pembuktian kepemimpinan change oriented pada kepemimpinan Anies Baswedan terlihat dari penggunaan aplikasi JAKI (Jakarta Kini) yang sudah ada sebelumnya dan merupakan salah satu pelayanan Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam membantu program vaksinasi COVID-19. Anies dapat melihat bahwa terdapat kebutuhan negara untuk meningkatkan vaksinasi warga negaranya, namun anies juga melihat apabila tidak terdapat regulasi yang mengatur vaksinasi sedemikian rupa maka bisa jadi vaksinasi akan menjadi bumerang bagi pemerintah sendiri bilamana masyarakat panik dan antrean atas vaksin itu sendiri malah membeludak sehingga malah menimbulkan kerumunan yang dapat menyebabkan klaster baru. Selain itu, Anies juga memfasilitasi bawahannya dengan cara mengubah Jakarta Smart City (JSC) sebagai pengelola aplikasi JAKI dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hal tersebut berimbas baik pada JSC yang dapat dilihat dari lebih fleksibelnya JSC dalam pengelolaan keuangan tanpa perlu bergantung pada APBD. Selain itu JSC juga menjadi berwenang untuk dapat bekerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan. JSC juga berpotensi menyediakan pelayanan yang tersentralisasi yang tadinya terpecah pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
ADVERTISEMENT
Dengan penggunaan Aplikasi JAKI, maka masyarakat DKI Jakarta menjadi lebih mudah untuk mengakses fasilitas vaksin sehingga dapat mengurangi penyebaran virus corona dan juga dapat mengurangi kebutuhan akan fasilitas rumah sakit dalam menangani corona yang dapat berimbas pada turunnya angka BOR (Bed Occupancy Ratio) rumah sakit ataupun tempat isolasi mandiri dan perawatan pasien COVID-19 lainnya. Hal tersebut dikarenakan, berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melalui akun Facebooknya, vaksinasi, bisa mengurangi gejala berat yang timbul saat terpapar COVID-19. Sehingga, gejalanya jauh lebih ringan," pada Kamis (27/5). Dengan gejala yang jauh lebih ringan, maka pasien COVID-19 bisa melakukan isolasi mandiri di rumah tanpa harus pergi ke rumah sakit ataupun tempat pelayanan lainnya. Selain itu, Melansir Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi meyakini bahwa sejauh ini dua jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, yakni vaksin AstraZeneca dan Sinovac, masih dapat memberikan perlindungan. Selain itu berdasarkan riset dari Public Health England (PHE), vaksin AstraZeneca efektif dalam melindungi dari virus corona jenis varian delta dan alpha.
ADVERTISEMENT