Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Mahasiswa ITB-AD Jakarta Sosialisasikan Pilkada Damai 2024 di Desa Sungai Rabit
13 November 2024 16:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari SURATI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mahasiwi ITB Ahmad Dahlan Jakarta-Program Sarjana Desa
Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, Surati, melakukan kegiatan sosialisasi Pilkada Damai 2024 di Desa Sungai Rabit, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga suasana damai selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Dalam acara yang dihadiri oleh warga desa, Surati menyampaikan pesan tentang pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam Pilkada, namun tetap mengedepankan kedamaian, toleransi, dan menghindari konflik antarwarga. Ia juga menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan pilihan politik, serta menjelaskan prosedur Pilkada yang baik dan benar.
"Kita harus menjaga semangat demokrasi yang sehat dengan tidak terprovokasi oleh berita hoaks atau kampanye negatif yang bisa memecah belah. Mari kita wujudkan Pilkada yang damai dan berintegritas," ujar Surati dalam sosialisasinya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Sungai Rabit. Mereka mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang peduli terhadap stabilitas sosial dan politik di tengah momen penting seperti Pilkada. Harapannya, sosialisasi ini dapat membantu menciptakan pemilu yang aman dan damai di Kabupaten Indragiri Hilir.
ADVERTISEMENT
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari program pengabdian mahasiswa ITB-AD Jakarta, yang berkomitmen untuk mendukung pembangunan masyarakat desa melalui edukasi dan penyadaran pentingnya demokrasi yang damai dan berkualitas.
Menuju Pilkada Damai: Mengedepankan Persatuan Demi Kemajuan Daerah
Indonesia kembali memasuki tahun penting dengan akan diselenggarakannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Proses demokrasi ini bukan sekadar pemilihan, tetapi juga momen di mana masyarakat menentukan arah pembangunan daerahnya untuk beberapa tahun ke depan. Namun, dalam upaya menyukseskan Pilkada yang demokratis, inklusif, dan berintegritas, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk berkomitmen dalam menciptakan suasana Pilkada damai.
Pilkada sering kali menimbulkan perpecahan antarwarga, khususnya di tengah masyarakat yang beragam baik dari segi latar belakang, ideologi, maupun pilihan politik. Namun, sejarah telah membuktikan bahwa masyarakat yang bersatu mampu menghadapi tantangan dan membangun daerah dengan stabilitas yang kuat. Oleh karena itu, Pilkada damai bukan hanya sebatas jargon, melainkan cita-cita bersama yang membutuhkan komitmen dan aksi nyata dari semua pihak.
ADVERTISEMENT
Peran Penting Masyarakat dalam Mewujudkan Pilkada Damai
Sebagai pemilih, masyarakat memegang peran penting dalam menciptakan suasana yang kondusif selama berlangsungnya Pilkada. Pertama-tama, masyarakat diharapkan untuk memilih secara cerdas dan kritis, melihat visi dan misi para calon, serta mempertimbangkan rekam jejak dan program yang ditawarkan. Menyaring informasi dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang tidak valid sangatlah penting.
Sosialisasi terkait Pilkada damai juga terus dilakukan oleh berbagai pihak. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah gencar mengadakan kampanye damai dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga persatuan. Selain itu, masyarakat diharapkan turut aktif melaporkan apabila menemukan indikasi pelanggaran atau tindakan provokatif yang bisa mengancam jalannya Pilkada.
Tantangan yang Dihadapi dalam Menciptakan Pilkada Damai
ADVERTISEMENT
Meski sudah banyak upaya dilakukan, tantangan dalam mewujudkan Pilkada damai tetap ada. Tantangan pertama adalah potensi munculnya hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah masyarakat. Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, selama periode kampanye politik, jumlah hoaks dan informasi yang menyesatkan biasanya meningkat. Berbagai pihak termasuk aparat penegak hukum perlu bekerja sama untuk mengatasi dan mencegah penyebaran informasi palsu yang bisa mengganggu ketertiban.
Selain itu, money politics atau politik uang masih menjadi ancaman serius. Praktik ini tidak hanya mencederai integritas Pilkada, tetapi juga mengancam demokrasi yang sehat. Tindakan ini membuat proses politik menjadi transaksional dan menghilangkan esensi pemilihan yang seharusnya berdasarkan kualitas dan kemampuan calon untuk memimpin.
Komitmen Bersama dari Seluruh Elemen Masyarakat
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan Pilkada damai, komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan. Para calon kepala daerah perlu menunjukkan sikap sportif dan mengedepankan etika politik dalam kampanye. Kampanye yang bersifat provokatif dan penuh dengan ujaran kebencian harus dihindari. Semua kandidat sebaiknya mengedepankan kompetisi sehat, berfokus pada gagasan, visi, dan misi yang relevan untuk pembangunan daerah.
Tak hanya calon dan partai politik, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kaum intelektual juga memiliki peran besar dalam menjaga suasana Pilkada agar tetap damai. Mereka diharapkan dapat menjadi penyejuk di tengah-tengah masyarakat dan menjadi pelopor dalam mengajak warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang merugikan.
Harapan Ke Depan: Pilkada Damai untuk Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik
ADVERTISEMENT
Pilkada damai bukan hanya sekadar tujuan untuk satu momen, tetapi merupakan landasan bagi Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Dengan Pilkada damai, diharapkan akan terpilih pemimpin yang benar-benar mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat luas dan siap membangun daerah dengan semangat persatuan.