Konten dari Pengguna

Media Sosial sebagai Media Informasi Masa Kini

Aisyah Hudayu
Saya Aisyah Hudayu status mahasiswa universitas negeri padang jurusan perpustakaan dan ilmu informasi
16 Mei 2021 13:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisyah Hudayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak bisa dipungkiri lagi internet sebagai media informasi menjadi salah satu kebutuhan pada zaman milenial ini. Apalagi akun media sosial, yang paling banyak digunakan anak-anak, remaja bahkan orang tua.
ADVERTISEMENT
Media sosial merambah setiap dimensi kehidupan. Media sosial digunakan dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dan lain sebagainya. Media sosial mempunyai pengaruh yang besar. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu. Membuat penggunaannya tiada hari tanpa membuka media sosial. Remaja masa kini seakan identik dengan smartphone, yang melekat hampir 24 jam. Mereka betah berlama-lama bermain media sosial.
Banyak yang memberi sebutan, remaja zaman sekarang adalah generasi sibuk. Dalam artian sibuk dengan smartphone masing-masing yang berada di depan mata. Mereka akan terganggu apabila tidak memegang smartphone dalam sehari dan tidak membuka akun media sosial mereka. Walaupun hanya sekadar mengecek status di dunia maya.
Banyak di antaranya terjebak di konten negatif. Namun mereka tetap merasa senang dari aktivitas tersebut. Terlepas dari efek negatifnya, generasi ini seakan tak bisa dipaksa menghilangkan interaksinya dengan perangkat smartphone dalam kehidupannya.
ADVERTISEMENT
Efek negatif yang paling nyata dari adiksi terhadap media sosial adalah hilangnya waktu produktif. Hilangnya waktu yang seharusnya dipakai untuk mengembangkan kualitas diri. Hilangnya momen yang seharusnya difungsikan untuk melakukan pekerjaan. Bila seseorang yang berasal dari generasi millenial menggunakan hampir semua waktunya dalam sehari untuk berselancar di dunia maya. Dan lebih banyak aktivitas mengecek media sosial, hilangnya waktu untuk belajar, membaca buku, dan melatih kreativitas diri.
Lekatnya remaja dengan media sosial sayangnya kurang diimbangi dengan pengetahuan dan kesadaran akan etika dalam berperilaku di dunia maya. Dunia media sosial mengajarkan para remaja mengenai satu hal, yaitu Kebebasan. Kebebasan untuk berekspresi, berlagak eksis, menulis ungkapan semaunya di kolom komentar. Menganggap bebas untuk melakukan tindakannya tersebut tanpa memikirkan apa konsekuensi yang muncul dari tindakan tersebut. Teguran dari orang-orang dan berbagai pihak seakan tidak memberi efek jera. Bahkan ulahnya seperti terlihat disengaja, mencari sensasi mengundang perhatian dari khalayak ramai.
ADVERTISEMENT
Bila remaja tidak menggunakan etika dalam menggunakan media sosial tentu akan menimbulkan banyak masalah seperti bullying. Karena bisa seenaknya membuat komentar dan menyebarkan informasi-informasi yang belum tentu benar dan akan merugikan pihak lain.
Banyak anak dan remaja yang tidak memiliki edukasi media sosial di rumah maupun di sekolah. Sehingga mereka bisa dengan mudah memiliki akun media sosial dan berinteraksi dengan pemilik akun media sosial lain. Mereka yang memiliki akun media sosial juga tidak bermasalah mengunggah foto atau status yang dipandang tidak pantas untuk usianya karena tahu orang tuanya tidak akan mengeceknya. Apalagi di zaman sekarang pendidikan lebih mengutamakan menggunakan gadget daripada membaca buku. Karena itulah alasan anak dan remaja jadi bertambah untuk memegang gadget yaitu belajar.
ADVERTISEMENT