Memerdekakan Peserta Didik Dalam Pendidikan Abad ke-21

Riski Ilham
Mahasiswa PPG Universitas Muhammadiyah Malang
Konten dari Pengguna
23 April 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riski Ilham tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pngtree.com/freepng/ki-hadjar-dewantara-with-indonesian-flag-brush-strokes-vector_9144500.html
zoom-in-whitePerbesar
https://pngtree.com/freepng/ki-hadjar-dewantara-with-indonesian-flag-brush-strokes-vector_9144500.html
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandangan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan sangatlah kaya akan makna. Beliau menekankan bahwa pendidikan sejati bukan hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang memanusiakan manusia. Memerdekakan manusia dari segala aspek kehidupan merupakan inti dari pendidikan yang sejati. Pendekatan ini menuntut agar setiap guru memahami karakteristik individu peserta didiknya dan mampu memfasilitasi pembebasan atau pencerahan bagi mereka. Artinya, pendidikan bukanlah hanya mengisi kepala anak dengan informasi, tetapi juga membantu mereka memahami dan mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Konsep kodrat alam dan kodrat zaman dalam pendidikan menyoroti pentingnya memahami sifat dan lingkungan alamiah di mana anak-anak berada, serta kebutuhan zaman atau kondisi sosial budaya di masa mereka hidup. Ini menekankan bahwa pendidikan yang efektif haruslah relevan dengan konteks sosial dan alamiah tempat anak-anak tumbuh dan berkembang. Dengan pendekatan ini, pendidikan diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk manusia yang mandiri, kritis, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan dan zaman mereka. Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa didiklah anak atau peserta didik sesuai dengan tuntunan alam dan zamannya sendiri. Artinya dalam hal ini cara belajar dan interaksi peserta didik abad 21 tentu saja sangat berbeda dengan peserta didik abad 20. Dalam pembelajaran abad 21 teknologi adalah alat bantu untuk mencapai proses pembelajaran. Banyak perangkat-perangkat teknologi yang dapat menunjang aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai kemampuan abad 21 seperti kecakapan kerativitas, inovatif. Komunikasi kolaborasi dan yang lainnya. Sebelumnya saya juga telah melakukan observasi diagnostik peserta didik untuk mengetahui bagaimana karakter dari peserta didik. Sehingga disini saya simpulkan bahwa karakter peserta didik di SMPN 8 Malang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda, kemudian cenderung aktif dan melek teknologi.
ADVERTISEMENT
SMPN 8 Malang
Sehingga disini saya membuat suatu proyek perubahan dalam proses pembelajaran yaitu penerapan pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran berdiferenisasi. Harapannya dengan pembelajaran yang berbasis teknologi dan pembelajaran yang berdiferensiasi dapat menggali pengetahuan dari berbagai sumber dan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi peserta didik untuk mencipta dengan tujuan akhir supaya peserta didik dapat merasa ‘merdeka’dalam memilih apa yang mereka sukai sehingga mereka akan lebih bersemangat dalam mengembangkan kemampuan mereka. Strategi yang saya rancang untuk merealisasikannya didalam kelas yaitu saya telah menyusun sebuah modul ajar yang dapat digunakan untuk pembelajaran di SMPN 8 Malang.